Jalan Rusak Akibat Longsor di Musi Banyuasin Bakal Diperbaiki
MAKLUMATNEWS.com, PALEMBANG — Dua ruas jalan nasional di Kabupaten Musi Banyuasin, yakni di Bailangu dan Sukarami mengalami rusak parah akibat longsor pada badan jalan. Longsor ini terjadi akibat erosi air sungai yang berada tepat di badan jalan.
Untuk itu, Pemerintah bersiap melakukan preservasi jalan penghubung Betung – Bts Kota Sekayu – Mangun Jaya dengan nilai kontrak hingga Rp267 miliar mulai tahun 2022.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.3 Balai Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Sumatra Selatan, Endi Abdoel Rozza, mengatakan salah satu fokus perbaikan jalan berada di Kilometer (Km) 131 atau Sukarami dan Km 102 atau ruas Bailangu yang masuk kategori rusak berat.
“Dengan anggaran yang sebesar itu, diharapkan seluruh jalan yang dikeluhkan masyarakat bisa selesai dan kembali mulus,” katanya, jum’at (14/01/2022).
Ia menjelaskan anggaran perbaikan jalan tersebut bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Saat ini tender kontrak masih proses evaluasi di Balai Pelaksana Pemilihan Jalan Konstruksi (BP2JK). Adapun skema masa pelaksanaan proyek adalah multiyears selama kurun tiga tahun.
Kerusakan jalan di kedua titik tersebut lantaran berada di pinggir aliran sungai. Bahkan, kata Endi, untuk ruas Sukarami kerusakan sudah menyebabkan jalan patah dari 7 meter dan tersisa 1,5 meter. Sehingga pihaknya berupaya untuk melebarkan bahu jalan agar dapat dilewati kendaraan.
“Jalan rusak berat di ruas Sukarami tersebut sekitar 100 meter namun sudah membuat perlambatan lalu lintas yang signifikan,” katanya.
Sementara untuk ruas Bailangu atau Km 102, pihak BBPJN Sumsel terus berupaya mempertahankan fungsional, meski pun kondisi jalan tanah atau belum diaspal.
Sebab, kata Endi, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) juga masih mengerjakan perbaikan di lokasi yang sama, sehingga alat berat masih kerap melintas untuk membuat tiang pancang di sisi bagian dalam.
“Dengan kondisi demikian untuk membuat aspal akan jadi sia-sia. Oleh karena itu kami selalu monitor agar jalan tersebut tetap fungsional,” katanya.
Ia menambahkan salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menebar batu pecah sebanyak mungkin, sehingga kendaraan masih aman melintas di jalan tanah tersebut.
Reporter : Maulana