Humas Pemerintah Dituntut Adaptif di Era Digital
MAKLUMATNEWS.com, PALEMBANG — Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, kebutuhan masyarakat dalam mengakses internet untuk memperoleh informasi telah menjadi gaya hidup. Dimana kita ketahui, bahwa pada era digital dewasa ini arus informasi begitu masif dan dapat diperoleh dari berbagai flatform digital termasuk media sosial. Penggunaan media sosial dalam berinteraksi dan sebagai bentuk aktualisasi diri tidak lagi dapat terlepas dalam kehidupan sosial masyarakat. Eksistensi media sosialmemberikan pengaruh yang cukup besar terhadap persepsi dan pola pikir masyarakat,trend media sosial saat ini seolah terus membuat publik haus akan konten menarik yang mampu memenuhi kebutuhan informasi yang diinginkan. Bercermin dari kondisi saat ini, tentunya praktisi PR dituntut untuk dapat bertransformasi dalam melancarkan berbagai aktivitas kehumasan, salah satunya dengan bersikap adaptif pada pemanfaatan media digital sebagai sarana penyampaian pesan dalam upaya membangun komunikasi dua arah dengan publiknya.
Keberadaan Public Relations (PR) dalam suatu organisasi atau perusahaan tentu mengemban peran penting, yaitu sebagai penjembatan komunikasi antara organisasi dengan publiknya. PR harus dapat mengkomunikasikan setiap kampanye atau program yang dirancangkan kepada publik, diharapkan terciptanya kontribusi positif sehingga setiap program dapat berjalan dengan lancar dan optimal. Oleh karena itu, praktisi PR seyogianya dapat merespon perkembangan teknologi yang saat ini tengah dirasakan malalui pemanfaatan teknologi sebagai cyber media dalam mempublikasikan setiap informasi kepada publik. Di era digital seperti yang kita rasakan saat ini, aktivitas PR mulai merambah kepada publikasi online dalam membangun komunikasi dengan publik, baik melalui website, media sosial dan berbagai platform digital lainnya. Cakupan aktivitas PR yang sudah menggunakan media online ini akrab disapa dengan sebutan cyber PR atau E-PR, menurut Onggo dalam bukunya cyber public relations mendefinisikan cyber PR atau E-PR sebagai inisiatif PR yang menggunakan media internet sebagai sarana publisitasnya. Hal ini tentunya tidak hanya berlaku bagi humas atau PR perusahaan yang berorientasi profit saja, namun tak terkecuali bagi humas pemerintah yang juga membutuhkan jangkauan publik yang lebih luas dengan publisitas yang lebih baik.
Humas pemerintah sendiri berperan sebagai garda terdepan dalam membangun hubungan harmonis antara pihak pemerintah dan publiknya. Demi menjaga citra, reputasi dan mewujudkan keterbukaan informasi publik yang optimal, humas pemerintah harus dapat menjadi penyedia informasi yang dibutuhkan masyarakat. Informasi pemerintahan yang biasa dikenal kaku dan berat meliputi beragam kebijakan dan program yang direncanakan pemerintah, terkadang tidak begitu diminati oleh masyarakat terkhusus generasi milenial. Hal ini menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi humas pemerintah untuk dapat berkreasi dan berinovasi dalam mengolah pesan di era digital. Humas instansi pemerintah hendaknya dapat melakukan perencanaan yang matang dalam mengembangkan strategi cyber PR yang sangat dibutuhkan pada era sekarang. Salah satunya dengan pengemasan pesan yang menarik sehingga dapat memicu partisipasi publik dalam setiap informasi terkait kebijakan dan program pemerintah.Serta perlu dilakukannyapemantauan secara berkelanjutan untuk memastikan strategi yang diterapkan dapat berjalan optimal dan tepat sasaran. Kemudian, diperlukan upaya dalam menjalin interaksi atau komunikasi yang baik antara pihak pemerintah dengan masyarakat melalui media internet, sehingga dapat terjalin proses two way communications yang akan membangun hubungan mutual appreciations dan mutual confidance sehingga terciptanya keterbukaan informasi publik secara maksimal. Hal tersebut tentunya dapat dilakukan melalui dukungan dariSDM humas pemerintah yang melek teknologi dan mampu memenuhi kebutuhan informasi masyarakat dengan akurat, akuntabel dan transparan, tanpa mengabaikan faktor ketertarikan publik terhadap informasi yang dipublikasikan.
Dengan demikian, praktisi humas pemerintah harus segera beradaptasi dalam mengikuti perkembangan teknologi informasi. Melaluijangkauan publikasi yang lebih luas sehingga dapat menyentuh berbagai lapisan masyarakat, tentunya dapat memudahkan praktisi humas membangun komunikasi dua arah yang lebih efektif serta dapat mengikutsertakan masyarakat dalam setiap kebijakan dan program pemerintah. Dengan membaca ketertarikan publik melalui pengemasan konten yang diminati, tentunya dapat melancarkan aktivitas kehumasan yang berperan sebagai penjembatan antara pemerintah dan publiknya. Tugas praktisi humas pemerintah yang semakin kompleks pada era digital seperti saat ini, tentunya menuntut peningkatan kompetensi dan profesionalitas yang seharusnya dimiliki SDM humas pemerintah. Hal ini dapat diwujudkan dengan terus mengasah skill agar dapat bersinergi secara maksimal dalam pelaksanaan berbagai kegiatan kehumasan dalam ruang lingkup pemerintahan.
Penulis : Fathur Rahmi Afdhila
(Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Andalas)