Guru Jangan Sampai Ditakuti, Melainkan Dihormati dan Disegani
Memang dunia pendidikan sangat dilema dalam menerapkan keberetikaan kepada anak-anak didik
Oleh: Ir. Salamah Syahabudin, MP ( Guru SIT Alfurqon Palembang )
Benar juga kata para sahabat guru, agar guru jangan sampai ditakuti, tapi usahakan untuk disegani. Karena dengan disegani, maka murid pun akan menaruh rasa hormat yang paling tinggi kepada sang Guru.
Memang dunia pendidikan sangat dilema dalam menerapkan keberetikaan kepada anak-anak didik . Kenapa tidak? Kalau guru marah malah dibilang tidak punya perhatian yang baik sama anak-anak murid, Tapi kalau guru lemah, malah balik dijahati. Bahkan ada guru yang dipukul, ketika mendidik sedikit agak keras. Alasan yang dijadikan sebagai pedoman adalah undang-undang yang melarang guru bertindak tegas kepada murid. Bahkan, banyak guru yang dipindahkan,Barangkali ada juga yang dipecat karena dipandang keras dalam menerapkan peraturan di sekolah.
Jadi kalau guru bersikap lemah lembut, siswa malah berani menyepelekan guru. Bahkan ada kasus siswa berani memukul guru yang berakibat luka mememar. Ada juga guru yang di pidanakan gara-gara dinilai melanggar udang-undang. Padahal tujuan guru hanya ingin membimbing dan mendidik siswa supaya jadi siswa yang pandai dan berahlak mulia.
Menjadikan Teman
Seorang guru, Triyogo Yulianto, S.Pd, (Guru SMP Negeri 3 Banjarharjo – Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Tinggal di Brebes, https:// gheroy. com/)¸ menulis bahwa seorang guru perlu pemahaman apakah perlu di takuti atau di segani terlebih dahulu. Persamaan antara disegani dan ditakuti yaitu semua orang yang ditakuti maupun disegani sama-sama akan dihormati secara terpaksa maupun tidak. Yang membedakan kedua hal tersebut hanyalah batasan waktu, orang yang ditakuti hanya akan dihormati sampai orang tersebut kehilangan kekuatan/kekuasaannya. Biasanya orang yang ditakuti hanya akan menunggu waktu bagi kehancurannya sendiri. Berbeda dengan orang yang disegani, orang yang disegani akan tetap dihormati walaupun orang tersebut kehilangan kekuatan/ kekuasaannya. Biasanya tanpa berbatas waktu.
Untuk menjadi orang yang ditakuti mudah, kita hanya cukup bermodalkan berbicara keras atau mengancam untuk menakut-nakut. Tetapi untuk menjadi orang yang disegani, kita harus memiliki suatu wibawa dan kedekatan secara mental untuk disegani. Oleh karena itu kita perlu kedekatan dengan siswa tentu tetap dalam porsinya sebagai guru, bukan teman. Ini perlu strategi khusus untuk bisa dekat dengan siswa. Tentu perlu jemput bola untuk mendapatkan kedekatan dengan anak didik. Karena jika tidak, siswa pasti sungkan untuk dekat dengan guru. Dari situ tanpa disadari Wibawa tersebut akan muncul dan dapat dilihat ketika kita mengambil sebuah keputusan. Bahkan ketika siswa tersebut marah, siswa masih dapat berpikir dengan jernih karena kedekatan sang guru tadi.
Sebenarnya guru dulu, adalah sosok yang sangat ditakuti dan sangat dihormati semua siswa. Tetapi seiring berjalannya waktu, sosok guru yang sangat dihormati itu menjadi pudar. Mungkin disebabkan oleh adanya UU yang melindungi siswa atau mungkin kemajuan teknologi. Sehingga siswa beranggapan bahwa materi yang diberikan guru tidak terlalu penting (bagi yang berpikir sempit-pen), karena mereka dengan mudah mengakses pelajaran lewat media online dan teknologi digital yang disuguhkan.
Presiden Direktur Klinik Pendidikan MIPA, Raden Ridwan Hasan Saputra, ketika masih berada di Srilanka 2016, menulis dalam Bogorplus.com, membeberkan bagaimana seorang guru agar disegani. Dituliskannya, bahwa seorang guru harusnya memiliki adab dan akhlak yang baik
Guru adalah sosok yang layak digugu dan ditiru, maka guru harus mempunyai adab dan akhlak yang baik sehingga layak untuk digugu dan ditiru muridnya. Adab dan akhlak yang baik akan membuat guru tersebut disegani oleh muridnya, orang tua murid dan anggota masyarakat.
Jangan Menjadi Kuli Mengajar
Lalu menurut Raden Ridwan, seorang guru haruslah, Dekat dengan Allah. Guru harus dekat kepada Allah, Salah satu wujud dekat dengan Allah adalah rajin melaksanakan ibadah baik yang wajib maupun yang sunnah. Guru yang rajin beribadah kepada Allah akan mempunyai keistimewaan tersendiri. Hal yang pasti karena Allah akan menurunkan banyak limpahan rahmat kepada guru tersebut sehingga secara alamiah guru tersebut akan mempunyai kecerdasan dan kewibawan.
Guru jangan jadi kuli mengajar. Guru menjadi kuli mengajar jika aktivitas mengajar yang dilakukan berorientasi pada mencari uang, sehingga guru seperti ini akan sibuk mengajar kesana kemari. Usai jam mengajar di sekolah tempatnya bekerja, waktu lainnya akan mencari uang dengan menyelenggarakan les kemana-mana. Pola mendidiknya jadi berkurang. Bukan tidak boleh mengajar les, namun itu bukanlah orientasi hanya sekadar untuk mencari uang belaka. Apalagi mematok biaya les yang mahal. Ini akan sangat menurunkan wibawa seorang guru.
Sangat difahami bahwa guru juga manusia, dengan kebutuhan yang sama dengan orang lain. Namun, sebagai pendidik hendaklah tetap orientasi mendidik tetap dikedepankan, bukan sekadar orientasi bisnis saja.
Guru yang layak untuk mengajar adalah guru yang tidak pernah berhenti untuk belajar. Guru yang selalu belajar, akan terus mendapat ilmu yang membuat dirinya menjadi guru yang pintar dan cerdas serta banyak ilmunya. Guru yang disukai murid biasanya adalah guru yang pintar dan banyak ilmunya. Disukai murid merupakan modal yang sangat besar untuk menjadi guru yang disegani.
Guru yang pintar dan banyak ilmunya harus mempunyai kemampuan menyetarakan ego sosial dengan muridnya, sehingga hubungan guru dengan siswa menjadi dekat. Kedekatan tersebut membuat ilmu yang diajarkan guru lebih mudah dipahami murid. Guru yang mudah dipahami cara mengajarnya akan menjadi guru favorit murid.
Guru pun sesekali hendaklah membangun komunikasi dengan orang tua murid. Sehingga permasalahan yang ada pada murid di sekolah bisa dikomunikasikan kepada orang tua siswa sehingga bisa dicarikan solusi bersama. Bisa jadi ada orang tua siswa menitipkan pesan lewat guru agar anaknya bisa menjadi lebih baik, sebab biasanya murid, khususnya murid SD lebih menurut dengan perintah guru daripada orang tuanya. Bisa saja dalam komunikasi tersebut orang tua merelakan bahkan menyuruh guru menghukum anaknya jika memang salah. Dengan komunikasi ini maka kasus pelecehan terhadap guru sangat mungkin akan terhindari.
Guru harus tegas dan berani menghukum yang salah agar proses pendidikan bisa berjalan dengan baik. Hukuman yang diberikan adalah hukuman mendidik yang memberikan efek jera. Sehingga ketika di kehidupan nyata di masyarakat, murid tersebut tidak melakukan kesalahan yang sama yang bisa membahayakan dirinya, keluarganya dan orang lain.
Hal yang cukup penting adalah bahwa seorang guru sebaiknya mempunyai karya yang bisa dirasakan manfaat untuk dirinya, murid-muridnya, sekolahnya bahkan lingkungan di sekitarnya. Karya tersebut bisa berupa metode pembelajaran, alat peraga, dll. Sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki guru tersebut. Guru yang mempunyai karya akan menjadi kebanggaan sekolah dan tentunya murid-muridnya.
Tips Guru agar Disegani
Bagaimana menjadi guru yang dihormati dan disegani siswa memang selalu menarik untuk dibahas. Tidak heran, bagi guru yang mengajar, situasi dimana siswa hormat dan segan padanya akan sangat dinanti dan diinginkan. Pertanyaannya adalah saat ini jaman sudah berubah, siswa lebih kritis dan tidak lagi memandang sosok guru sebagai sosok yang keramat. Lantas bagaimana caranya agar siswa bisa menaruh hormat kepada orang dewasa yang menjadi gurunya.
Sengaja mengutip tulisan seorang penulis bernama Agusampurno, secara utuh dalam laman Web. gurukreatif.wordpress.com/2017/06/17/7524/. Tujuannya untuk dapat menjadi tips bagi para guru dalam menjadikan diri lebih professional dan dihormati serta disegani.
Jika anda seorang guru TK. Guru TK punya peluang banyak untuk membuat anak segan, dikarenakan anda adalah orang dewasa pertama diluar rumah yang mereka temui. Tampil lah sebagai orang dewasa yang penyabar dan menyenangkan buat mereka. Ingat anda bukan ibu atau pembantu murid anda, anda adalah guru dari murid anda. Seorang guru selalu melatih kemandirian dan tidak meneruskan kebiasaan jelek yang terjadi di rumah akibat pemanjaan yang berlebihan. Peluang anda akan lebih besar jika anda mau belajar menyanyi dan mendongeng, minimal suara anda bisa sejalan dengan lagu yang anda nyanyikan. Di tingkatan ini guru adalah pembentuk karakter siswa, untuk itu 80 persen pembelajaran mesti dilekatkan pada bagaimana membentuk karakter.
Jika anda guru SD kelas 1-2 . Anda adalah guru yang mengajar di usia peralihan setelah usia TK. Cara yang terbaik adalah guru tetap meneruskan kebiasaan yang ada di TK, seperti menyanyi dan bermain sambil terus dilatih sisis membaca, menulis dan berhitung siswa anda. Jika anda mengajar tingkatan ini sangat terlarang memvonis siswa sebagai siswa yang pintar atau bodoh, Hal yang penting untuk anda cermati adalah cepat atau lambat cara belajar siswa anda. Karakter yang baik yang anda sudah lihat dan cermati pada siswa anda, sangat penting untuk diteruskan. Anda akan banyak membantu guru kelas SD kelas 3-6 jika karakter , kebiasaan dan kesenangan belajar sudah terbentuk.
Jika anda guru SD kelas 4-6 . Siswa yang anda ajar sudah ingin dianggap sebagai anak yang sudah besar. Untuk itu kebiasaan belajar sudah mulai mesti dikuatkan dan sebagai guru anda mesti tampil sebagai seorang yang tegas namun tetap ramah. Hal ini dikarenakan siswa sudah sangat kritis terhadap semua orang dewasa yang ada di sekitarnya. Guru yang bisa lakukan tarik ulur sambil saat yang sama tetap tinggi dalam standar akan sangat disukai siswa.
Jika anda adalah guru SMP. Siswa SMP adalah usia belasan. Jika kurang hati-hati saat mengajar usia belasan anda akan hanya merasa mengajar siswa yang ukuran tubuhnya besar namun sikap serta kinerja masih seperti siswa SD. Untuk itu rasa pengertian yang besar sekaligus kehati hatian akan membawa kesuksesan saat mengajar siswa SMP. Hati-hati dikarenakan usia mereka sudah mendekati usia dewasa awal dan penuh pengertian dikarenakan siswa sedang pecah konsentrasinya ke banyak hal. Masalah perubahan dirinya sebagai usia awal orang dewasa sampai masa pergaulan yang penting yang akan membentuk jati diri mereka.
Jika anda adalah guru SMA/SMK. Anda akan sangat terlambat jika berbicara karakter pada siswa di usia SMA/SMK. Di usia mereka anda mesti tampil sangat tegas namun tetap fleksibel sebagai guru. Saat yang sama sebagai guru anda mesti ahli dibidang yang anda ajar. Jika anda mengajar siswa di tingkatan ini, anda mesti punya setengah kemampuan dari guru BK (bimbingan konseling) cara yang terbaik adalah selalu menjalin komunikasi dengan guru BK. Tampil sebagai ahli dalam bidang anda, bersikap profesional, anggap mereka sebagai orang dewasa maka anda akan disegani.
Bijak tentunya mengutip tulisan di atas, agar pembaca bisa melihat sisi-sisi yang baik untuk dipedomani baik oleh seorang guru maupun pembaca yang budiman.(*()