LIFESTYLE

dr. Sylvia Pertiwi, Supervisor RSI Ar Rasyid Palembang : “Ingin Anaknya Jadi Penghafal Alquran”

 

MAKLUMATNEWS.com — Di tengah kesibukannya sebagai tenaga medis di Rumah Sakit Islam (RSI) Ar Rasyid Palembang, Dokter Sylvia Pertiwi  tidak lupa akan kodratnya sebagai seorang ibu rumah tangga, yang pasti bertanggungjawab akan hak suami dan dua kedua buah hatinya.

Bahkan, ibu dokter yang dipanggil akrab dengan dokter Tiwi ini, memiliki cita-cita mulia agar kedua anaknya kelak menjadi para penghafal Alquran atau hafidz dan hafidzah.

Maka, dokter umum sekaligus Supervisor Pelayanan Media dan Keperawatan di RSI Ar Rasyid Palembang, memasukkan  kedua anaknya ke sekolah islam yang memiliki program tahfidz quran.

“Alhamdulillah anaknya enjoy dan mempunyai daya serap tinggi sehingga gampang menghafal. Karena makin hari makin dekat dengan akhir zaman, Jadi kita harus membentengi diri dengan ilmu agama yang dijadikan nomor satu untuk bekal orangtua membekali anak,” ucap ibu dari putranya bernama Ammar Dzaky yang  memasuki usia 5,5 tahun dan anak perempuannya bernama Aisha Afsheena K berusia 3,5 tahun, ini.

Disadari memang tidak mudah bagi sebagian orang untuk menjalani peran ganda.  Dokter Sylvia Pertiwi  menjadi salah satu tenaga medis yang harus tetap melayani masyarakat namun keluarga juga harus menjadi prioritas baginya.

Ditengah pandemi Covid 19, ia memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga protokol kesehatan dengan sangat ketat agar tidak membawa virus masuk ke dalam rumah. Menjaga kebersihan diri menjadi salah satu cara untuk mengantisipasi penyebaran virus. Bagi dr. Tiwi, menjaga kebersihan  merupakan kebiasaan baik yang dilakukannya dari dulu hingga sekarang.

Misalnya, setelah sibuk beraktivitas dan berjaga di rumah sakit, sebelum pulang dirinya mandi di rumah sakit terlebih dahulu untuk membersihkan tubuh. Sesampainya dirumah, ia kembali membersihkan tubuh dan mandi sebelum menyentuh dan beraktivitas bersama keluarganya.

BACA JUGA  Meredupnya Sinar Bintang Sang Jenderal Termuda yang Tragis

“Ini jadi kebiasaan saya semenjak dulu sebelum covid meningkat hingga covid sudah melandai, saya tetap menerapkan ini untuk menjaga. Alhamdulillah, berkat kebiasaan ini saya dan keluarga tidak terkena virus Covid 19,” tutur Alumnus  Fakultas Kedokteran Unsri Palembang ini.

Lahir di keluarga yang tidak asing dengan lingkungan kesehatan, menjadi Dokter merupakan impiannya sejak kecil. Mengingat masa lalu, sejak kecil ia sering melihat dan membantu ibundanya mengerjakan tugas kesehatan seperti menggambar organ tubuh.

“Kebetulan ibu saya bidan, jadi sering ikut bantu sejak SD dan tidak asing dengan tenaga medis. Sehingga impian dari kecil hingga besar tidak berubah tetap ingin jadi dokter, alhamdulillah berkat orangtua terwujud,” katanya saat dibincangi di ruang kerja RSI Ar Rasyid.

Profil Muslimah di Media Islam As SAJIDIN Edisi Februari 2022

 

Belajar dari pengalaman saat anak pertama lahir, ia mempunyai kesibukan di rumah sakit dan tidak memiliki banyak waktu untuk anak pertamanya. Namun, saat anak kedua lahir. Ia meminta cuti hingga anak berusia dua tahun untuk bersama anak dan mempunyai waktu yang banyak.

“Anak pertama saat lahir saya nggak ambil cuti panjang, jadi saya ambil cuti panjang saat anak kedua saya lahir sampai selesai ASI 2 tahun, jadi ketika sudah umur 2 tahun. Saat bekerja bisa ditinggal sama keluarga. Dan juga di umur segitu, anak sudah bisa berbicara, mengadu dan mandiri ketika ditinggal kerja,” kata dokter kelahiran Palembang, 7 Juli 1990.

Memiliki jadwal yang padat, hari libur menjadi harinya bersama keluarga berkumpul dirumah berganti peran menjadi ibu rumah tangga dan menemani anak bermain, karena di hari senin hingga jum’at, dirinya memiliki kesibukan di rumah sakit dari pagi hingga sore.

“Kebetulan saya ibu yang suka bermain sama anak, jadi kalau sabtu minggu pagi itu jadwal saya bermain sama anak di lapangan terbuka, kebetulan suami memiliki jadwal 3 minggu kerja dan 3 minggu libur, jadi waktu 3 minggu libur dihabiskan bersama anak,”kata isteri Irsyad Kamil S.T. (*)

BACA JUGA  Rak Buku : Cahaya dari Madinah, Buku Terlaris Tahun 2023

 

Reporter : Tri Jumartini

Editor      :  Aspani Yasland

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button