EKONOMI

Distribusi Migor Dilakukan Pekan Depan Secara Bertahap

MAKLUMATNEWS.com,PALEMBANG — Distribusi minyak goreng (migor) ke sejumlah pedagang, tak hanya di pasar tradisional tapi juga pasar modern akan bertahap dimulai pada pekan ini. Distribusi itu untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat yang mulai sulit menemukam migor. Jika pun ada, masih dijual dengan harga lama, di atas Rp14 ribu. Padahal, pemerintah sudah mengumumkan harga jualnya Rp14 ribu. “Sudah habis, kita tidak jual migor. Mungkin sudah hampir dua minggu belum diantar,” ujar salah satu kasir toko di kawasan Jl Kol H Barlian saat salah seorang konsumen bertanya stok migor di tempat itu.

Lanjutnya, pihak toko sudah meminta beberapa kali ke sejumlah distributor untuk dikirimkan. Tapi, hingga saat ini belum dikirimkan. “Padahal banyak yang datang untuk beli migor,” katanya.

Keluhan itu juga disampaikan sejumlah pedagang pasar. Beberapa diantaranya mengaku belum mendapat stok migor harga baru untuk dipasarkan. “Masih stok lama, jadi kita jual Rp17 ribu. Kita juga tak mau rugi dengan harus menjual Rp14 ribu sesuai pengumuman pemerintah,” ujar Tika, pedagang pasar Soak Bato.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Provinsi Sumsel, Ahmad Rizali mengatakan, penyaluran migor tak bisa sekaligus dilakukan karena pemerintah bertahap membayarkan selisih subsidi kepada produsen. Sehingga, migor pun tersendat penyalurannya. “Jika ada yang sampai dua minggu tidak dapat distribusi ya bisa saja, karena memang dari Kemendag dengan produsen belum selesai verifikasi. Untuk stok sebenarnya aman, hanya selisih subsidi saja belum dibayarkan. Sementara yang sudah dikeluarkan produsen, tidak bisa diganti,” katanya.

Lanjutnya, hal ini bukan semata kesalahan distributor tapi lebih kepada prosesnya yang belum tuntas 100 persen. “Nilai subsidi juga besar, Rp2,4 triliun, kalau ratusan juta mungkin bisa cepat,” ujar Rizali.

Rizali mengungkapkan, kemungkinan pada pekan ini distributor sudah bisa menyalurkan migor. “Harapannya pada pekan ini sudah bisa dikirimkan, tapi secara terbatas dan bertahap,” ungkapnya.

Ditambahkannya, dengan begitu masyarakat mau tidak mau harus menunggu alokasi distribusi migor baru yang sudah disubsidi untuk bisa dapat harga Rp14 ribu. “Ya mau gimana lagi. Kalau kita cek stok kemarin aman, tapi di tingkat pusat belum selesai, jadi kita juga terus menunggu,” katanya.

Reporter : Maulana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button