SUMSEL

Bertaburan Rumah Tahfidz Di Sumsel, Andiwijaya : Jadi PR Terbesar Cetak Pengajar Alquran

MAKLUMATNEWS.com, PALEMBANG — Keberadaan Rumah Tahfidz di Sumatera Selatan khususnya Kota Palembang sudah tercatat 60 hingga 80 persen terdapat rumah tahfidz di setiap kelurahan masing-masing.

Hal ini menjadi bukti betapa ramai antusias masyarakat Sumsel yaitu orangtua mendorong anaknya untuk menjadi para penghafal Alquran dan juga para pendiri tahfidz yang peduli dengan Alquran dan pengembangannya. Tak hanya itu, Pemerintah juga berperan penting dalam hal ini dengan bukti Rumah tahfidz menjadi salah satu program Sumsel yaitu satu desa satu rumah tahfidz.

Bahkan, ada beberapaa masyakat yang menyumbangkan atau mensedekahkan hartanya baik rumah ataupun toko untuk dijadikan tempat belajar para penghafal Alquran.

“Ada terdata kurang lebih 60-70 rumah tahfidz yang terdata tulis di Kota Palembang. Belum lagi ada yg mendirikan rumah tahfidz tapi tidak dibawah naungan lembaga tertentu,”kata Korda Rumah Tahfidz Sumatera Selatan PPPA Darul Qur’an Palembang, Andiwijaya, S.Si

Sebelum diluncurkannya program Gubernur, Ia beserta teman – teman daqu Palembang sudah dari jauh hari memikirkan itu. Bahkan berimpian seperti banyaknya supermarket bertebaran di Palembang.

“Kita berharap dimana-mana ada TPA atau Rumah tahfidz tempat belajar menghafal Alquran. Yang terdekat sekarang kita membantu program gubernur rumah tahfidz,”kata laki-laki kelahiran Lubuk Linggau, 18 Agustus 1987 ini.

Namun, ayah dari tiga anak ini mengatakan terdapat beberapa kendala yaitu belum banyaknya pengajar atau orang-orang tahfidz quran di Indonesia khususnya Sumsel ini.

“Banyak dari masyarakat yang datang ke kita untuk menyerahkan sebagian hartanya seperti rumah untuk dijadikan rumah tahfidz qur’an. Tetapi terkendala stok pengajar atau orang tahfidz Quran nya,”kata Suami dari Trie Gusti Lingling, S.Farm. Apt , Pemilik Apotek Amanah.

Melihat hal tersebut, kedepannya, kita berharap untuk membuat program yaitu mencetak guru-guru tahfidz, sehingga kedepannya jika ada permintaan dari masyarakat atau jamaah yang mau mendirikan rumah tahfidz kita juga sudah sediakan gurunya.

PPPA Daqu Palembang tentu tidak hanya dibekali ilmu – ilmu menghafal Alquran, juga dibekali ilmu yang lain seperti public speaking, berlatih tausiyah, ilmu fiqih dan ilmu lainnya yang menunjang mereka sebagai penghafal Alquran.

Ia berpendapat karena anggapan masyarakat diluar sana jika orang sudah menghadal Alquran itu juga bisa ceramah dan menyampaikan tausiyah dan paham banyak ilmu agama lainnya. Tetapi pada kenyataannya, tidak banyak seperti itu.

“Hanya ada beberapa saja, ada penghafal quran ketika mondok hanya fokus menghafal quran saja dan belum mendalami ilmu agama yang lainnya,”katanya, Selasa (15/02/2022)

Hal itu menjadi penunjang kami, bahkan program terdekat yang sudah berjalan. Selain santri hafal Alquran, mereka juga bisa bertausiyah dan paham ilmu fiqih, bagaimana mengurus jenazah, memimpin tahlil yang hal itu dibutuhkan masyarakat dilingkungan kita.

“Jika kita ilustrasikan, tahfizhil Quran ini semacam industri yang istilah hulu ke hilir. Hulunya itu adalah santri tempat masyarakat mendukung tetapi hilirnya adalah para pengajar. Kita sudah mempersiapkan sistem hafal Quran dan kurikulum,  tinggal menyiapkan SDM nya dan menjadi PR terbesar kami baik di kota maupun Provinsi,”katanya.

Dari hasil evaluasi rapat tingkat Provinsi pekan lalu, selama hampir delapan tahun ini merupakan PR terbesar untuk mencetak kader-kader para penghafal Alquran.

Selain ‘Satu Desa Satu Rumah Tahfidz’ impian dari para guru kita yaitu ‘Satu Hafidz Quran untuk Satu Keluarga’. Karena, InsyaAllah orang penghafal Qur’an akan di angkat derajatnya oleh yang Maha Pencipta Allah Subhana wata’alla.

Reporter : Trijumartini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button