Catatan Redaksi

Analogi yang Kebablasan Ala Yaqut

Oleh : Hasandri  / Dosen dan praktisi pers

 MAKLUMATNEWS.com, — Dua hari terakhir dunia pemberitaan dihebohkan dengan perumpamaan suara azan dan gonggongan anjing dari Menteri Agama Republik Indonesia membuat umat Muslim Indonesia gerah dan marah setidaknya Yaqut tercatat sudah beberapa kali membuat blunder.

Surat Edaran Menteri Agama tentang aturan pengeras suara masjid, musholla dengan alasan untuk toleransi dan kebersamaan dinilai sudah terlampau jauh dan kebablasan. Selama Indonesia ada, keberagaman dan rasa toleransi umat beragama cukup tinggi. Tidak ada riak yang timbul dari kelompok masyarakat khususnya non Muslim yang mempersoalkan masalah kumandang azan dari tempat ibadah umat Muslim d Indonesia. Jadi sudah seharusnya, seluruh komponen bangsa menjaga keberagaman dan sikap saling menghormati yang sudah terikat sejak ratusan tahun yang lalu ini.

Merespon analogi sang mentri yang menyamakan suara azan sama dengan lolongan anjing cukup menyakitkan bagi umat Muslim Indonesia. Ditengah kebersamaan dan keberagaman, justru sang menteri memantip api amarah. Selama ini rakyat Indonesia sudah sangat akrab dengan berbagai bentuk kebisingan itu. Sudah menjadi sebuah resiko kehidupan jika selalu ada akibat dan resiko dari sebuah keputusan. Jadi, seharusnya sang Menteri menyadari banyak palsafah dan nasehat yang menggabarkan sebuah resiko kehidupan yang mesti dihadapan sebagai rakyat dan masyarakat.

Jadi :

Kalau tinggal di perumahan berdamailah dengan bisingnya teriakan tukang sayur dan tukang bubur.

Kalau tinggal di pinggir jalan berdamailah dengan bisingnya knalpot dan klakson kendaraan

Kalau tinggal di hutan berdamailah dengan suara jangkrik dimalam hari, suara burung dipagi hari dan suara-suara hewan buas bersahut-sahutan setiap saat.

Kalau tinggal dekat Musholla atau masjid berdamailah dengan bising suara speaker.

Kalau tinggal dekat Vihara nikmati saja aroma dupa.

Kalau tinggal dekat Gereja nikmatilah dentangan suara lonceng Gereja.

Kalau tinggal di pulau Bali nikmatilah suasana Nyepi yang begitu sakral.

Kita tak perlu menghujat dan minta agar menghentikan kebisingan itu. Tak perlu harus pamer foto profil ataupun berkoar-koar : SAYA INDONESIA, SAYA PANCASILA, SAYA BHINNEKA TUNGGAL IKA untuk menunjukan bahwa kita paling TOLERANSI.

Karena  sesungguhnya  Langit tak pernah sombong kalau ia paling tinggi. Laut pun tak pernah congkak meski ia sangat dalam. Nikmatilah hidup dan jadikan kebisingan-kebisingan itu sebagai lantunan irama yang harmoni.

Jadi merespon apa yang dikemuakan Yaqut, sebagai Muslim tentunya banyak orang mempertanyakan pernyataannya, apalagi sang Menteri adalah sosok yang beragama Islam. Mengapa teganya sang Menteri ministakan azan yang merupakan panggilan Allah sama seperti gonggongan anjing binatang yang najis berdasarkan Alquar ini. Ataukah, kita ini suadh begitu parah menghalau dunia, sehingga kita sendiri anti dengan panggilan Tuhan kita ?. Jangan sampai kita termasuk orang  yang rugi karena disamakan oleh nabi Muhammad SAW seperti setan yang anti adzan.

“Apabila azan dikumandangkan, maka setan berpaling sambil kentut hingga dia tidak mendengar azan tersebut. Apabila azan selesai dikumandangkan, maka ia pun kembali. Apabila dikumandangkan iqamah, setan pun berpaling lagi. Apabila iqamah selesai dikumandangkan, setan pun kembali, ia akan melintas di antara seseorang dan nafsunya” (HR. Bukhari no. 608 dan Muslim no. 389).

Ingat Sejarah Hilangnya Suara Adzan di Singapura ?.

Singapure dulunya adalah bagian dari Tanah Melayu milik Pribumi Muslim Malaysia. Dimana dulu Suara Adzan Terdengar sampai ke ujung-ujung jalan. Detik ini Kalau anda berada di Singapura dan  Ingin mendengar Suara Adzan maka kita  hanya bermimpi.

Ketika kita Menolak aturan ini, Sesungguhnya kita menolak bukan cuma Karna kewajiban Agama, Amar Ma’ruf Nahi Munkar, Namun lebih dari itu, Bagaimana nanti Agar Anak Cucu kita tidak bernasib sama dg Saudara muslimnya di Singapure.

Tahukah Kita apa Suara Adzan itu ? Itu Lafal ALLAH.  KH Ahmad Dahlan pernah berkat  “Islam ALLAH Jamin tidak akan Hilang dari Muka Bumi, Namun Islam tak ada Jaminan tetap ada di Indonesia” Nauzubillah….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button