Ngaji Tafsir, Juz 5 Surat An Nisa’ Ayat 94 Telitilah Sebelum Bertindak
بسم الله الرحمن الرحيم
Surat An-Nisa’ Ayat 94 berbunyi :
(یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوۤا۟ إِذَا ضَرَبۡتُمۡ فِی سَبِیلِ ٱللَّهِ فَتَبَیَّنُوا۟ وَلَا تَقُولُوا۟ لِمَنۡ أَلۡقَىٰۤ إِلَیۡكُمُ ٱلسَّلَـٰمَ لَسۡتَ مُؤۡمِنࣰا تَبۡتَغُونَ عَرَضَ ٱلۡحَیَوٰةِ ٱلدُّنۡیَا فَعِندَ ٱللَّهِ مَغَانِمُ كَثِیرَةࣱۚ كَذَ ٰلِكَ كُنتُم مِّن قَبۡلُ فَمَنَّ ٱللَّهُ عَلَیۡكُمۡ فَتَبَیَّنُوۤا۟ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِیرࣰا)
Artinya :
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, maka telitilah (carilah keterangan) dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan “salam” kepadamu, “Kamu bukan seorang yang beriman,” (lalu kamu membunuhnya), dengan maksud mencari harta benda kehidupan dunia, padahal di sisi Allah ada harta yang banyak. Begitu jugalah keadaan kamu dahulu,* lalu Allah memberikan nikmat-Nya kepadamu, maka telitilah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
Pada ayat ini Allah memerintahkan untuk teliti terhadap musuh yang akan dihadapi.
Wahai orang-orang yang beriman, ketika kalian keluar untuk berjihad dijalan Allah, berperang mencari ridho Allah hendaklah kalian teliti dan memastikan dalam segala hal yang masih samar.
Karena menjadi fitrah bagi manusia akan menghadapi dua hal, pertama hal yang jelas, kedua hal yang masuk samar-samar.
Adapun hal yang jelas adalah sesuatu yang dipahami dengan tidak membutuhkan penelitian dan penjelasan.
Adapun hal-hal yang samar adalah sesuatu yang membutuhkan penelitian dan penjelasan untuk memahaminya.
Penelitian dan penjelasan hal-hal yang samar memberikan manfaat yang sangat banyak diantaranya menghindari terjerumus pada kesalahan bersikap, dan keburukan yang besar.
Berbeda dengan sikap ceroboh dan tergesa-gesa yang bisa menyebabkan kesalahan kesalahan fatal sehingga bisa membunuh orang-orang yang berada pada pihak musuh yang dengan tulus menginginkan kedamaian dan kesejahteraan.
Tanpa ketelitian, kesalahan dalam berperang dan membunuh musuh bisa saja terjadi meski mereka telah menyodorkan proposal perdamaian. Hal ini bisa juga dipicu karena ghanimah: (harta rampasan perang) yang mereka miliki.
Karenanya, telitilah terlebih dahulu sehingga tidak terjadi peperangan hanya disebabkan keinginan untuk memperoleh ghanimah. Padahal harta benda di sisi Allah jauh lebih besar dan berkah.
Seperti itulah kalian sebelumnya, berada dalam kesesatan, lalu Allah berikan hidayah. Demikian juga orang-orang lain yang berada ada dalam posisi musuh kalian dalam peperangan, bisa saja memperoleh hidayah dari Allah Swt, dan proposal perdamaian yang mereka ajukan adalah tulus.
Sungguh Allah melarang memahami dan mengetahui segala sesuatu dengan teliti.
Wallahu A’lam
Agus Jaya
PP. Pena Kita Sakatiga Indralaya Ogan Ilir Sumsel
085840154015 / 081367472006
Tafsir al Qalam fi Bayani Kalam as Salam