Realisasi BLT Migor Baru 92,28 Persen
MAKLUMATNEWS.com, PALEMBANG — Realisasi bantuan sembako dan bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng (Migor) senilai Rp500 ribu belum mencapai 100 persen.
Kabid Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Sumsel, Elman Zamhari mengatakan, Hingga data akumulasi 21 April, realisasinya baru 92,28 persen atau tersalurkan kepada 436 ribuan keluarga penerima manfaat (KPM). Sementara jumlah sasaran sebanyak 472.924 KPM. “Masih tersisa 36 ribuan KPM, kita harapkan segera diambil di Kantor Pos. Terakhir 11 Mei nanti,” katanya.
Lanjutnya, bantuan itu diharapkan bisa tercapai maksimal, setidaknya menyamai bantuan sembako yang disalurkan pada Maret lalu untuk tiga bulan (Januari-Maret) sebesar Ro600 ribu. “Bantuan sembako Maret baru tersalurkan 98 persen, 2 persen sisanya karena ada kendala KPM, misal pindah alamat, meninggal dan tak ada ahli waris. Rata-rata karena dua permasalahan itu,” ujar Elman.
Elman mengungkapkan, capaian 92 persen itu akan terus dikejar, terutama pada daerah yang belum maksimal menyalurkannya. “Seperti d Muba yang baru 62 persen dari 23 ribuan KPM. Capain tinggi ada di OKI dengan 85,39 persen dan Pali 89,67 persen,” ungkapnya.
Dijelaskannya, ada penurunan jumlah penerima bantuan sembako Januari-Maret dengan bantuan yang disalurkan pada April ini. Ada penurunan 19.227 KPM (dari 492.151 KPM). Menurutnya, penurunan jumlah penerima bantuan itu ditentukan oleh Kementerian Sosial melalui DTKS (data terpadu kesejahteraan sosial). “Semua bantuan ini dari pusat, termasuk data penerimanya. Bukan usulan kita,” jelas Elman.
Elman menambahkan, bantuan yang diterima bisa dipakai sesuai dengan kebutuhan penerimanya. Terpenting, tidak dipakai untuk membeli rokok, minuman keras, narkoba dan hal negatif lainnya. “Untuk periode berikutnya belum diketahui skema bantuan yang bakal diberikan kepada KPM. Diketahui, bantuan ini merupakan pengganti bantuan pangan non tunai (BPNT) dari Kemensos. Artinya Kita belum tahu apakah masih berlanjut atau tidak, kita tunggu nanti,” katanya.
Reporter : Maulana