MOZAIK ISLAM

Dapatkan Ridho Allah dengan Memahami Isi Al Quran

MAKLUMATNEWS.com, PALEMBANG — Muhammad Nur Hadi akrab dipanggil Cak nur bertanya kepada jamaah, apakah kemudian hari akan mengalami mati? Kenapa meyakini mati padahal belum merasakan mati. Hal tersebut merupakan tanda-tanda orang beriman yang diperkuat dari ayat Al Quran Surah Al-Ankabut  (29) ayat 57 “Kullu nafsin za’iqatul-maut, summa ilaina turja’un” yang artinya Setiap yang bernyawa akan merasakan mati, kemudian hanya kepada kami kamu dikembalikan.

Kemudian, tidak ada kematian dapat ditunda. Berdasarkan Surah Al-A’raf ayat 34 “Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun.

Lalu, ketika sudah datangnya ajal, apakah dimintai pertanggung jawaban selama hidup? Apakah yang dipertanggungjawabkan sholatnya saja? Korupsinya saja? Atau semuanya? Jawabannya ada didalam Al Quran surah 16 ayat 93.

“Dan jika Allah menghendaki niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Dia menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi perunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Tetapi kamu pasti akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan” QS 16 (93).

Sebasar atau sekecil apapun perbuatan didunia, pasti akan di minta pertanggung jawabkan oleh Allah di Akhirat kelak.

Surah Az-Zalzalah ayat 7-8. “Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya akan melihat (balasan) nya”.

Dipertegas dalam surah Al-Anbiya’ ayat 47 “Dan kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tidak seorang pun dirugikan walau sedikit; sekalipun hanya seberat biji sawi, pasti kami mendatangkannya (pahala). Dan cukuplah kami yang membuat perhitungan”.

Jangan terlena akan hiruk pikuk dunia, karena kata Allah dalam surah Ali Imran ayat 109 mengatakan Dan milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan.

BACA JUGA  Akui Kesalahan, Lebih Bahagia dan Terasa Lapang Dada

“Dia (Allah) mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka. Dan hanya kepada Allah dikembalikan segala urusan” QS Al Hajj (76).

Kemudian, orang-orang beriman akan mentaati perinta Allah melalui (Al Quran dan Rasul (sunnahnya). “Wahai prang-orang beriman! Taatilah Allah dan Rosil (Muhammad) dan Ulil Amri (Pemegang kekuasaan) diantara kamu, kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya).” Qs An-Nisa 59

Oleh sebab itu, sebagai umat mukmin, kita mencari keridhoan dari Allah ta’allah selama di dunia.

“Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan (akan mendapat) surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal didalamnya dan mendapat tempat yang baik di surga ‘Adn. Dan keridhaan Allah lebih besar. Iltulah kemenangan yang agung,” Qs at Taubah (72).

Maka syarat untuk mendapatkan ridha Allah yaittu beriman (yakin) bahwa Ridha Allah itu ada, menjalankan perintah Allah dan tidak melaksanakan larangan Allah. Serta memahami dan membaca isi Al Quran.

Allah tegaskan dalan surah Al-Ankabut 29  “Bacalah kita ( Al Quran) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat.Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan ketahuilah mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keuntungannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan,”.

Oleh sebab itu, cak nur mengatakan Allah telah memerintahkan membaca yang di akhiri dengan khatam kemudian mempelajari agar memahami Al Qur’an.

“Al Qur’an itu harus di baca kemudian di pelajari, dipahami dan dilaksanakan,”katanya.

Reporter : Trijumartini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button