Herman Deru Sayangkan Bidang Perikanan dan Perternakan di Sumsel Masih Impor
MAKLUMATNEWS.com, PALEMBANG — Rapat sinkronisasi Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (SMP) tahun 2022,berlangsung selama satu hari di Hotel Aston Palembang Rabu (29/6/2022). Rapat tersebut dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan dan gizi keluarga secara berkelanjutan. Serta mengubah pola pikir di masyarakat dari membeli menjadi penghasil pangan sendiri.
Gubernur Sumsel H Herman Deru mengatakan, pihaknya fokus terhadap ketahanan pangan. Karena Sumsel memiliki potensi baik secara personal maupun alam.
“Harus ada yang memulai dalam simpul apapun. Sadari dulu bahwa di desa memiliki kemampuan untuk mengajak. Jangan hanya terpaku jumlah besarnya target saja. Tapi yang terpenting keberlangsungan dari program itu sendiri,” ujarnya.
“Kita merasa asing dengan minyak sayur dari bahan kelapa. Padahal waktu dulu bahan minyak sayur berasal dan pertama dibuat dari kelapa. Kita harus menyadari itu dan kembali membangun potensi itu semua,” tambah Herman Deru.
Lebih lanjut Herman Deru mengungkapkan, Sumsel pada kondisi dikaruniai alam dan sumber daya manusia dalam bidang perikanan dan perternakan. Namun saat ini masih mengimpor dari luar Sumsel. Sungguh sangat disayangkan hal ini terus terjadi. Perlu menjadi perhatian khusus terutama bagi dinas terkait untuk mengatasi masalah ini semua.
“Untuk kegiatan yang selama ini sudah berjalan harus lebih masif lagi. Pemasaran dan market harus jelas terlebuh dahulu, harus ada klaster khusus barang yang akan dijual dan dihasilkan,” bebernya.
Herman Deru menjelaskan, produk yang dihasilkan tidak harus memakai biaya besar. Ini menjadi tugas pemerintah dalam memikirkan hal tersebut. Seperti saat ini bahan pangan yang lagi melambung adalah cabai. Harus menjadi tanaman wajib dirumah agar ketika cabai mahal tidak menjadi masalah terutama bagi rumah tangga yang menanam cabai tersebut.
“Saat ini cabai merah mahal jenis tertentu. Kita mesti mempunyai solusi agar cabai merah mahal tersebut tak jadi masalah. Jadi jika cabai jenis kriting mahal makan solusinya harus menanam cabai lain. Jadi tidak ada lagi istilah kekurangan pangan lagi,” ucapnya.
Sementara itu, Kadis Ketahanan Pangan dan Perternakan Provinsi Sumsel
Ruzuan Efendy MM menambahkan, untuk program Sumsel mandiri pangan sendiri sudah di launching pada 2 Desember 2021. Bagaimana merubah mendset dan perilaku masyarakat Sumsel untuk bisa mandiri pangan. Saat ini target masih daerah dengan ekonomi masih rendah.
“Program ini merupakan langkah awal untuk mengurangi biaya hidup. Setelah itu menjaga dari kekurangan gizi, serta menurunkan angka stanting,” katanya.
“Jika program ini berjalan terutama di tingkat skala keluarga bisa menjaga gizi di keluarga itu sendiri,” tandasnya.
Reporter : Yanti