Prof. Dr. dr. H. Yuwono : Cerdaslah Sekarang Juga Tanpa Tunda
MAKLUMATNEWS.com, PALEMBANG — Untuk menjadi lebih baik, dilakukan dengan secepat mungkin tanpa menunda waktu. Sama halnya dengan kecerdasan, Jika menunda cerdas hingga besok dan selanjutnya maka saat ini diri dalam keadaan tidak cerdas atau bodoh.
Ustadz Prof. Dr. H. Yuwono mengatakan Dalam Al Qur’an Surah At Takasur menyebutkan
‘Al haaku mut takathsur’ (Bermegah-megahan telah melalaikan kamu). Orang yang lalai adalah orang yang bodoh. ‘Hatta zurtumul-maqoobir’ (sampai kamu masuk ke dalam kubur).
‘Kalla law ta’lamuuna ‘ilmal yaqiin’ (Sekali-kali tidak! Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti) ‘Thumma latara wunnaha ‘ainal yaqiin’ (kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepala sendiri).
Ustadz Yuwono mengatakan pentingnya cerdas di dunia karena agar bermanfaat bagi sesama. Karena jika sudah datangnya kematian, semua orang akan cerdas tetapi kecerdasan tersebut sudah tidak ada lagi manfaat.
Apakah kita bisa cerdas? Maka jawabbannya adalah pasti bisa. Allah menegaskan Dan Berkali-kali al-Qur’an menyebutkan : “Afala Tatafakkarun” (apakah kamu tidak memikirkan), “Afala Ta’qilun”,(apakah kamu tidak menggunakan akalmu), “Wa fi Anfusikum, Afala Tubshirun”, (di dalam dirimu apakah kamu tidak melihat?).
“Manusia pasti cerdas asal mau menggunakan akal yang secara fisik adalah otak, secara bukan fisik, otak dibagi menjadi dua yaitu otak yang baru sampai kepada ilmu itu namanya ‘akal’sedangkan otak yang sampai kepada sadar itu namanya ‘Hati’. Sebagai contoh bapak ibu yang hadir kajian ini bisa jadi kesadaran atau ikut-ikutan,”katanya, dalam live streaming Youtube BPM Al Furqon Palembang, dua pekan lalu, kamis, (14/7/22).
Tentunya jika kita menggunakan anugrah yang Allah berikan, yaitu akal pikiran. Tapi sayangnya banyak manusia yang tidak menyadari, kelebihan manusia (akal pikiran) yang telah Allah berikan.
Manusia sebagai mahluk sempurna karena mempunyai akal pikiran untuk bernalar dan akan menjadi mahluk mulia jika memanfaatkan akal pikiran untuk kebaikan serta mendapatkan atau mengolah data dari ilmu pengetahuan yang diperoleh.
Kemudian ia melanjutkan, ada tiga cara menjadi cerdas dengan melakukannya terus menerus yaitu pertama Taddabur Al Qur’an (orang yang mampu melihat makna dibalik Al Quran yang nyata), kedua Tafakur Alam (orang yang berpikir atau merenungi segala keadaan yang terjadi di alam semesta), dan yang ketiga adalah Dzikrul Maut (Ingat mati).
“Orang yang paling cerdas adalah orang yang ingat mati, karena mati itu bisa kapan saja tanpa janji dan lainnya. Suatu ketetapan dari Allah dan rahasia Allah,”tegasnya.