Wapres RI,Ma’arif Amin Buka Kongres XVI Fatayat NU di Provinsi Sumsel Secara Virtual
MAKLUMATNEWS.com, PALEMBANG — Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), Ma’ruf Amin membuka Kontes XVI Fatayat Nadhatul Ulama (NU) di Provinsi Sumsel secara Virtual yang dihadiri ribuan Fatayat NU dari seluruh Indonesia.
Kongres XVI FATAYAT NU di Provinsi Sumsel ini digelar di Dinning Hall Jakabaring Sport city (JSC) Palembang dan Kegiatan itu dilaksanakan selama empat hari yaitu 14-17 Juli 2022. Kongres akan memilih Ketua Umum PP Fatayat NU Periode 2022-2027 serta membahas program-program yang akan dilakukan dan rekomendasi.
Wapres RI, Ma’ruf Amin mengatakan, dirinya mengapresiasi kiprah Fatayat NU dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat dan Bangsa Indonesia. “Masih dibutuhkan kerja keras dan langkah strategis Fatayat NU. Upaya memperkuat pemberdayaan perempuan juga menjadi salah satu agenda Presiden,” katanya.
Lebih lanjut diungkapkannya, perempuan juga menjadi bagian dari Presidensi G20. Diantaranya yakni diskriminasi, kesetaraan perempuan, penyandang disabilitas hingga pelayanan kesehatan ibu dan anak. “Saya harap Fatayat NU ambil bagian mensukseskan presidensi terkait isu pemberdayaan perempuan. Saya juga harapkan Fatayat NU manfaatkan peluang dan hadapi perkembangan zaman sehingga umat Islam dapat bangkit bersama dan sejahtera bersama sesuai dengan harapan pasca pandemi Covid-19 ini,” ungkapnya.
Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto mengatakan, semua rakyat berkewajiban membela negara ini. “Bangsa yang lemah adalah bangsa yang kekayaannya akan dicuri oleh bangsa lain. Inilah yang membuat saya memberi pesan bahwa kita semua bertanggungjawab atas keselamatan masa depan kita,” katanya.
Lanjutnya, ibu berperan besar dalam melahirkan generasi muda Indonesia yang tangguh. “Emak-emak berkewajiban bertanggungjawab atas keselamatan Bangsa Indonesia. Karena kaum ibu yang mengandung, melahirkan dan mendidik anak-anak Indonesia. Kalau perempuan lemah maka generasi akan lemah. Bangsa yg lemah akan dijajah oleh bangsa lain,” ujar Prabowo seraya menambahkan bahwa hal ini terdapat dalam Pasal 30 ayat 1 bahwa tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
Ketua Pimpinan Pusat Fatayat NU, Anggia Ermarini mengatakan, selama periode Kepengurusan Fatayat NU 2015-2022 program-program yang dilakukan sangat berperan dan erat kaitannya dengan pemberdayaan perempuan dan anak-anak. Salah satunya adalah permasalahan stunting yang dapat mempengaruhi kualitas generasi muda Indonesia kedepan. Kekurangan gizi pada anak baik pada masa mereka masih dalam kandungan maupun dalam masa pertumbuhan, terutama dalam seribu hari perkembangan anak dapat berefek pada gangguan kognitif. “Anak yang stunting dapat mengalami gangguan kognitif. Sulit belajar dan berkonsentrasi, kekebalan tubuh yang rendah, hingga tingkat kecerdasan yang rendah. Ini sangat berpengaruh terhadap kualitas generasi kita kedepannya,” katanya.
Lebih lanjut diungkapkannya, dalam melakukan pendampingan terhadap hal ini, Bidang Kesehatan Fatayat NU melakukan berbagai kegiatan antara lain melakukan sosialisasi kepada para Posyandu serta pendamping anak mengenai pola asuh yang ideal dalam mencegah maupun mengatasi stunting. “Ibu bekerja biasanya ada pendamping anaknya dirumah. Ini sasaran dari kegiatan sosialisasi kita,” ungkap Anggia.
Anggia menambahkan, Selain terhadap stunting, Bidang Kesehatan dan Lingkungan Hidup Fatayat NU juga mengkampanyekan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), pemberian obat cacing dan vitamin A, penguatan pemahaman tentang kesehatan, program advokasi, monitoring dan evaluasi kebijakan serta implementasi SJSN dan BPJS, Rumah Sehat Bebas Asap Rokok, SMS Bunda, Program Kesehatan Lingkungan, Pekan Olahraga Perempuan selama tiga tahun berturut-turut, program kesehatan di masa pandemi, PHBS, serta penguatan protokol kesehatan hingga sekarang. “Pencapaian program-program lainnya antara lain Usaha Bersama Komunitas (UBK), Film Mars untuk mendukung upaya promosi peningkatan pendidikan bagi perempuan di Indonesia, memperkuat kelembagaan Forum Da’iyah Fatayat NU dan Ikatan Hafidzoh Fatayat NU, Gerakan Perlindungan Anak dari Tindak Kekerasan (GELATIK), serta diskusi dan kajian kebijakan tentang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Sebagai organisasi, Fatayat NU juga melakukan berbagai program kaderisasi di semua tingkatan,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel, H Herman Deru yang turut hadir di Kongres XVI Fatayat NU mengatakan, dirinya bahagia sekali belakang hari ini Palembang harum, ternyata para sahabat fatayat sudah datang. “Sebagai warga Sumsel ditunjuk sebagai tuan rumah perhelatan besar, kami menyambut baik ibu-ibu sekalian. Menempatkan kegiatan ini di Sumsel tidak salah karena membantu UMKM Sumsel,” katanya.
Lanjutnya, Pemprov Sumsel menerima dan menyambut fatayat se-Indonesia, kalau masih ada kurang memuaskan mohon dimaafkan. “Selamat melaksanakan Kongres dan jika nanti terpilih siapapun itu semoga amanah dan tetap terapkan program yang ada serta tetap berinovasi,” ujar Deru.
Reporter : Maulana