MAKLUMATNEWS.com, Palembang— Mengangkat tema “Peran Media Sosial dalam mempertahankan Sumatera Selatan (Sumsel) yang kondusif jelang Pemilu dan pemilihan serentak tahun 2024″ sekaligus menjadi pembuka komunikasi sosial politik antara Pemprov Sumsel dengan penggiat media sosial.
Kepala Dinas Kominfo Sumsel Ahmad Rizwan mengatakan, media sosial memiliki peranan yang sangat besar dalam memberikan informasi kepada masyarakat.
” Bagi penggiat media sosial hendaknya lebih berhati-hati dalam menyebarkan semua bentuk informasi, sebab dalam hal ini media sosial telah masuk dalam UU ITE. Pasalnya, jika ternyata terbukti melakukan pelanggaran maka dapat di lakukan sanksi ,” katanya mengingatkan
Dirinya pun berharap agar semua pengiat media sosial dapat mendukung suksesnya pilkada serentak nanti.
” Saya juga berharap agar semua pengiat medsos tidak menyebarkan berita bohong atau hoaks pada saat pemilu nanti,” ujarnya, saat menghadiri acara di Hotel Swarnadwipa, Selasa (2/8/2022).
Lebih lanjut Rizwan menuturkan, peran media sosial dalam pemilu 2024 mendatang sangatlah penting. Dalam menjaga agar kondisi di Sumsel tetap aman. Sehingga tidak ada informasi yang keliru yang akan diterima oleh masyarakat. Peran media di tahun 2000 an lalu belum di atur oleh UU ITE. Jadi masih banyak yang menggunakan medsos sebagai sarana untuk memberikan informasi yang salah.
“Saat ini setelah di atur oleh UU ITE, para penggunanya bisa saling berbagi dalam berbagai informasi. Masing-masing individu sudah memiliki masing-masing akun Media sosial. Peran media sosial dalam mempertahankan Sumsel yang kondusif jelang pemilu dan pemilihan serentak tahun 2024 saya rasa akan tercapai. Mengingat saat ini sudah banyak yang paham akan hukum di dunia maya,” bebernya.
“Sudah ada yang mengaturnya mengenai berbagai macam berita hoaks. Dan masyarakat serta pengiat media sosial sudah paham apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan,” tambah Rizwan.
Lebih lanjut Rizwan menerangkan, Kominfo selalu aktif mengawasi semua pemberitaan terkait yang ada di Sumsel saat ini. Pada tahun ini saja sudah ada ratusan berita dari sumber yang tidak jelas terkait dengan pemerintahan di Sumsel.
“Mari bersama-sama saling menjaga agar tidak timbul lagi berita yang keliru dan salah. Saya harap pengiat media sosial jangan sampai menjadi pemecah belah. Serta bisa mencegah diri dari penyebaran berita hoaks. Serta sebagai pemberi informasi terdepan dalam hal edukasi kepada masyarakat Sumsel,” tandasnya.
Reporter : Yanti. Editor : Jemmy Saputera