OPINI

Membangun Literasi Di Era Pandemi

Oleh : Okta Maurin Varera Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang

MAKLUMATNEWS.com, Palembang—Pada era globalisasi seperti sekarang ini telah banyak terjadi yang menuntut setiap orang memiliki kegemaran membaca. Karena gemar  membaca tidak hanya di kalangan anak – anak tetapi gemar membaca itu di kalangan semua orang, dengan mereka gemar membaca bisa menambah wawasan ilmu pengetahuan dan meningkatkan kecerdasan.

Selama ini, kegiatan membaca untuk kesenangan banyak dilakukan di sekolah. Tetapi, saat pandemi Covid-19 dimana banyak sekolah yang mengalihkannya proses belajar mengajar di rumah atau secara online.

Meskipun wabah Covid-19 disadari membawa banyak dampak negatif, ternyata ada juga dampak positif yang ditimbulkannya bagi dunia pendidikan di Indonesia. Dampak positif tersebut antara lain: suka atau tidak suka guru menjadi lebih akrab dan melek teknologi, kolaborasi antara guru dan orangtua terlihat lebih akrab selama pembelajaran online (terlepas dari berbagai masalah teknis dan non teknis yang harus dihadapi), pemanfaatan internet sebagai sumber informasi yang sehat dan positif (terlepas dari adanya penyimpangan dan penyalahgunaan internet), membanjirnya aplikasi-aplikasi pembelajaran online yang menyediakan fitur-fitur yang memudahkan pembelajaran (Zoom Meeting, Rumah Belajar, Google Classroom, Ruang Guru, Zenius, Edmodo, Moodle, Siajar,  Seamolec, Google Meet, Microsoft Teams, dan lain sebagainya). Selain itu hal positif lainnya yang muncul pada era pandemi Covid-19 ini adalah bangkitnya kegairahan di bidang literasi, khususnya di kalangan pendidik atau guru.

Pandemi Covid-19 memang berdampak pada semua bidang, tidak terkecuali pada aktivitas literasi. Era pandemi mengubah aktivitas literasi dari kegiatan langsung atau tatap muka ke bentuk pembelajaran jarak jauh melalui moda daring (online). Program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang sudah digulirkan oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia sejak Maret 2016 menjadi terseok-seok dan disinyalir banyak yang tidak berjalan dikarenakan siswa belajar dari rumah.

BACA JUGA  Harmonisasi Hukum: Persoalan Terbesar Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat

Tidak ada lagi aktivitas membaca 15 menit sebelum pembelajaran dimulai, sebagai salah satu bentuk penumbuhan budaya literasi dan minat baca di sekolah. Pengembangan kecakapan literasi melalui kegiatan non-akademis, seperti kegiatan ekstrakurikuler dan kunjungan wajib ke perpustakaan sebagai literacy time pun menjadi tersendat dan bahkan tidak dapat dilaksanakan. Demikian pula halnya dengan kegiatan intrakurikuler/pembelajaran menggunakan strategi literasi, tidak bisa berjalan maksimal dikarenakan ruang gerak kita menjadi sangat terbatas untuk beraktivitas.

Keadaan seperti ini tidak seharusnya membuat kita pasrah dan menerima keadaan apa adanya. Di balik hambatan-hambatan yang ditemui, tentu kita harus mencari celah-celah yang memungkinkan untuk mengubah masalah menjadi peluang.  Di saat geliat literasi di kalangan siswa mengalami penurunan di satu sisi, justru di sisi lain terlihat gairah literasi di kalangan guru menggempita. Tuntutan pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan secara daring membuat banyak guru  pada akhirnya mau tidak mau harus mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) secara lebih mendalam.

Demikian juga peluang para guru meningkatkan wawasan sangat terbuka luas dengan hadirnya webinar–webinar yang pelaksanaannya tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Dengan kata lain, di masa pandemi ini, ada tren peningkatan aktivitas literasi digital di kalangan guru. Dalam keadaan normal, belum tentu guru–guru memiliki peluang seperti ini. Biasanya mereka disibukkan dengan aktifitas harian yang terikat dengan waktu atau jam kerja.

Bisa kita simpulkan dengan diterapkannya dalam sekolah literasi di era pandemi bisa mengatasi malasnya membaca pada diri siswa

Membangun literasi di era pandemi, dengan kata lain ada tren peningkatan aktivitas literasi digital di kalangan guru. Yang bisa memanfaatkan digital sebagai literasi di masa pandemi.

BACA JUGA  Menulis Untuk Kebermanfaatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button