PERISTIWA

Kasus Dugaan Kekerasan Terhadap Putra Soimah di Ponpes Gontor, Jadi Perhatian Serius Kemenag  

 

MAKLUMATNEWS.com —  Kasus meninggalnya putra Soimah, AM (17 tahun) yang diduga kuat adanya penganiayaan dan kekeraan di Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Gontor mendapat perhatian serius pihak Kementerian Agama (Kemenag). Kemenag berharap kasus kekerasan di lembaga pendidikan agama dan keagamaan tidak terulang. Kemenag juga akan segera menerbitkan regulasi sebagai langkah mitigasi dan antisipasi.

“Kekerasan dalam bentuk apapun dan di manapun tidak dibenarkan. Norma agama dan peraturan perundang-undangan jelas melarangnya,” kata Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kemenag Waryono Abdul Ghofur melalui pesan tertulis kepada Republika, Selasa, 6 September 2022.

Hal ini disampaikan Waryono saat dimintai tanggapan atas peristiwa yang dialami AM (17 tahun), salah satu santri Pesantren Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. AM wafat pada 22 Agustus 2022 dan diduga ada tindak kekerasan yang dilakukan kakak kelasnya.

“Mewakili Kementerian Agama, kami sampaikan duka cita. Semoga almarhum husnul khotimah, dan keluarganya diberi kekuatan dan kesabaran. Kami juga berharap peristiwa memilukan seperti itu tidak terjadi lagi,” ujar Waryono.

Sejak peristiwa ini mencuat, Direktorat PD Pontren Kemenag segera berkoordinasi dengan Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur. Kantor Wilayah Jawa Timur selanjutnya menerjunkan tim dari Kantor Kemenag Kabupaten Ponorogo untuk menemui para pihak dan mengumpulkan berbagai informasi di lokasi kejadian.

“Kami mengapresiasi langkah Pesantren Gontor yang telah menyampaikan permohonan maaf secara terbuka, memberikan sanksi kepada para pelaku, dan berkomitmen terhadap upaya penegakan hukum,” jelas Waryono.

Waryono mengatakan, Kemenag terus memproses penyusunan regulasi pencegahan tindak kekerasan pada pendidikan agama dan keagamaan. Menurutnya, saat ini regulasi tersebut sudah dalam tahap harmonisasi di Kementerian Hukum dan HAM.

BACA JUGA  Peluang Kuliah Gratis di Kuwait University Program Sarjana Sastra, Syariah atau Studi Islam

“Rancangan Peraturan Menteri Agama tentang Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Kekerasan mudah-mudahan tidak dalam waktu lama dapat segera disahkan,” ujar Waryono.

Waryono berharap semua lembaga pendidikan agama dan keagamaan, dapat melakukan langkah-langkah penyadaran dan pencegahan tindak kekerasan sejak dini. “Edukasi kepada semua pihak diperlukan, pengasuh dan pengelola meningkatkan pengawasan dan pembinaan, agar tindak kekerasan tidak terulang lagi,” kata Waryono.(*)

 

Sumber : REPUBLIKA.CO.ID

Editor    : Aspani Yasland

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button