Bacaan Niat Sholat Tahiyatul Masjid, dan Keutamaannya
MAKLUMATNEWS.com — Selain sholat wajib, terdapat amalan-amalan sunnah yang bisa dilakukan dan diamalkan. Salah satunya sholat tahiyatul masjid yang menyimpan banyak keutamaan.
Sholat tahiyatul masjid merupakan sholat sunnah dua rakaat yang dikerjakan saat memasuki masjid. Sholat ini dilaksanakan sendiri atau tidak berjamaah.
Hukum meninggalkan sholat tahiyatul masjid adalah makruh, kecuali sedang dalam kondisi terdesak, misalnya jika Anda memasuki masjid dan muadzin sudah mengumandangkan iqamah dan sholat berjamaah akan segera dimulai. Hal ini menjadi aturan agar setiap orang mendapatkan keutamaan takbiratul ihram bersama imam ketika ingin menunaikan sholat berjamaah di masjid.
Bacaan Niat dan Tata Cara Sholat Tahiyatul Masjid
Tata cara sholat tahiyatul masjid perlu diperhatikan, di mana sholat tahiyatul ini dilaksanakan dua rakaat sama seperti sholat sunnah lainnya. Berikut adalah tata cara sholat tahiyatul masjid yang harus dipahami dan dilakukan.
- Membaca niat shalat tahiyatul masjid.
“Ushalli tahiyyatal masjid rak’ataini sunnatan lillahi ta’ala”, yang artinya: “Saya shalat tahiyatul masjid dua rakaat karena Allah ta’ala”.
- Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil membaca niat di dalam hati.
- Membaca ta‘awudz dan Surat Al-Fatihah. Setelah itu, membaca salah satu surat pendek Al-Quran.
- Rukuk.
- Itidal.
- Sujud pertama.
- Duduk di antara dua sujud.
- Sujud kedua.
- Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.
- Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan sama seperti pada rakaat pertama.
- Salam pada rakaat kedua.
Perlu diketahui, bagi orang yang tidak bisa mengerjakan sholat tahiyatul masjid karena satu dan lain hal, maka bisa dianjurkan untuk membaca dzikir sebanyak 4 kali. Lafal dzikir yang dianjurkan adalah: “Subhanallah, walhamdulillah, wa la ilaha illallah wallahu akbar, wa la haula wa la quwwata illa billahil ‘aliyyil adzim”.
Ternyata, ada beberapa kondisi yang tidak dianjurkan untuk melaksanakan sholat sunnah. Berikut ini adalah beberapa kondisi di mana seseorang tidak dianjurkan melaksanakan sholat tahiyatul masjid:
Ketika sholat berjamaah sudah akan dimulai, misalnya ketika muadzin telah mengumandangkan iqamah untuk sholat berjamaah, sebaiknya segera mengikuti imam untuk mendapatkan keutamaan takbiratul ihram.
Tidak dianjurkan sholat tahiyatul masjid bagi khatib yang segera langsung naik mimbar untuk menyampaikan khutbah, seperti ketika pelaksanaan sholat jumat.
Selain itu, tidak dianjurkan sholat tahiyatul masjid ketika terlambat datang ke masjid di hari Jumat sementara khutbah jumat sudah hampir selesai. Jika tetap melaksanakan shalolat tahiyatul masjid, dikhawatirkan akan tertinggal dalam menjalankan sholat Jumat.
Ada beberapa keutamaan sholat tahiyatul masjid bagi yang melaksanakannya. Salah satunya adalah melaksanakan sholat tahiyatul masjid disebut juga sebagai ibadah dalam menghormati masjid yang merupakan rumah Allah atau baitullah.
Imam Nawawi mengatakan bahwa sholat sunnah ini bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, sholat sunnah tahiyatul masjid juga dapat menutup kekurangan sholat wajib dan menyempurnakannya.
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya amalan yang pertama kali dihisab pada manusia di hari kiamat nanti adalah sholat. Allah SWT berkata kepada malaikat-Nya dan Dia-lah yang lebih tahu, ‘Lihatlah pada sha0polat hamba-Ku. Apakah sholatnya sempurna ataukah tidak? Jika sholatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna. Namun jika dalam sholatnya ada sedikit kekurangan, maka Allah SWT berfirman: Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah. Jika hamba-Ku memiliki amalan sunnah, Allah berfirman: sempurnakanlah kekurangan kekurangan yang ada pada amalan wajib dengan amalan sunnahnya’. Kemudian amalan lainnya akan di njqa seperti ini. (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, Ahmad)
Sumber : Suara.com