Disbudpar Sumsel Dukung Pengembangan Wista Religi di 3 Kabupaten/Kota
MAKLUMATNEWS. com, Palembang.–Focus Grup Discussion (FGD) pengembangan daya tarik wisata unggulan Provinsi Sumsel destinasi wisata religi di Kabupaten Lahat, Kabupaten Muara Enim dan Kota Prabumulih dilaksankan di hotel Batiqa, Kamis (13/10/2022).
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumsel, Aufa Syahrizal mengatakan, FDG ini membahas tentang potensi kawasan daerah berorientasi wisata religi . Sesuai dengan visi misi Gubernur Sumsel nomor 5 bahwa misinya untuk pengembangan destinasi wisata yang berorientasi wisata religi.
“Ini di 17 kabupaten kota ini tersebar di banyak tempat. Tapi tidak mungkin sekaligus jadi bertahap 3 kabupaten dan kota dulu yakni di 2 kabupaten yaitu Lahat dan Muara Enim dan satu kota Prabumulih. Peserta FGD ini anggota HPI dan Asita karena mereka ujung tombak untuk mempromosikan atau menjual produk wisata yang ada di Sumatera Selatan,” katanya.
Aufa menjelaskan, wisata religi itu mencakup semua agama. Tidak hanya muslim tapi agama Kristen, Buddha Hindu, Islam. “Jadi semua potensi agama semuanya kita gali. Jadi kita datangkan narasumber dari tiga kabupaten kota itu nanti mereka mempresentasikan. Jadi semua destinasi wisata religi akan dibahas di sini dan diangkat dan dikemas oleh asita dan HPI,” bebeenya.
Dia berharap kedepannya tiga kabupaten dan kota itu akan jadi destinasi kunjungan yang dikunjungi oleh wisatawan. Karena wisatawan ini banyak ada wisatawan backgroundnya karena ingin belajar budaya, ada yang ingin ke Sumsel dengan pengen belanja, ada yang wisata olahraga dan ada wisata relaksasi.
“Contoh Kamis malam di Bukit Siguntang ada dua bus datang dari Pulau Jawa. Itu mungkin mereka mengetahui sejarah parameswara atau yang lainnya mereka datang ziarah itu wisata religi itu agama,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPD Asita Sumsel Anthon Wahyudi menuturkan, melalui FGD ini untuk mengetahui perjalanan wisata religi di 3 kabupaten kota ini kita ingin mengetahui potensi apa yang ada di tiga kabupaten kota tersebut Prabumulih, Muara Enim dan Lahat.
“Kita ingin tahu potensi-potensinya, termasuk aksesibilitasnya menuju ke destinasi itu seperti apa di sana, ada apa saja. Setelah dari situ baru membuat paketnya,” bebernya.
“Jadi nanti satu jalur dari Palembang kemudian ke Prabumulih, Muara Enim dab Lahat. Nanti dia bisa ke Pagaralam untuk istirahat di situ terus balik lagi ke Palembang,” tambah Anthon.
Lebih lanjut dia menuturkan, jarak tempuh yang cukup panjang, jadi mensiasatinya paketnya itu tidak bisa satu hari atau dua hari . Jadi paket 3 malam 4 hari.
“Peminat untuk ke Pagar Alam itu pasti banyak. Kalau untuk membuat jalur tempat-tempat apalagi yang ada di jalur untuk menuju ke Pagaralam itu jadi tamu itu tidak bosan. Jadi mereka sebelum ke Pagaralam mereka di Prabumulih ada tempat wisatanya mungkin ada masjid nuansa Turki . Nanti kita buat paket khusus untuk wisatawan yang muslim saat ke Prabumulih bisa istirahat yang salat di masjid tersebut itu sangat bagus sekali,” bebernya.
“Untuk harga kita melihat segmen tamunya yang kita jual paket ini, kalau untuk tamu mahasiswa tamu anak sekolah tentu berbeda untuk memberikan harga untuk tamu dari ASN atau perusahaan atau keluarga. Jadi kita lihat sebelum membuat harga kita lihat segmennya dulu itu akan mempengaruhi dari harga paket tersebut,” paparnya.
Anthoni menerangkan, kalau anak sekolah tidak mementingkan hotel berbintang satu kamar bisa orang 4 yang penting nyaman, bersih dan yang penting berkumpul. Teentu akan berbeda dengan segmen market untuk keluarga atau ASN atau BUMN dan BUMD. Mereka tentu harus di hotel yang berbintang nyaman itu akan berbeda anak-anak sekolah.
“Nanti kita hasil FGD ini kita buat paketnya itu. Sekarang kita ingin paket ini dijual ke mana untuk masalah harga kita jual ke mahasiswa tentu akan berbeda dengan kita menjual ke ASN atau BUMN atau BUMD atau untuk paket keluarga,” tandasnya. (Yanti)