SUMSEL

RAD-KSB Sumsel Gelar Konsultasi Publik

MAKLUMATNEWS.com, Palembang — Setelah sebelumnya membahas tentang program prioritas daerah, kini RAD-KSB Sumsel yang dijalankan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) melalui Dinas Perkebunan bersama para pihak, menggelar “Focus Group Discussion: Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-KSB) Provinsi Sumatera Selatan.

Sebagai bentuk komitmen bagi pembangunan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan, Pemerintah Provinsi Sumsel terus berupaya untuk segera merampungkan penyusunan Dokumen RAD-KSB Provinsi Sumsel.

Penyelenggaraan Konsultasi Publik kali ini ditujukan untuk memaparkan draf Dokumen RAD-KSB Provinsi Sumatera Selatan yang telah disusun, untuk kemudian mendapatkan masukan dan usulan dari para pihak di Provinsi Sumsel bagi penyempurnaan dokumen.

Forum juga menyepakati hasil-hasil yang telah didiskusikan dalam penyusunan Dokumen RAD-KSB Provinsi Sumsel tersebut, pada Kamis (17/11/2022) di Hotel Beston Palembang.

Kegiatan melibatkan para pihak dari unsur OPD Provinsi Sumsel, Balai Konservasi, TRGD, Asosiasi Pengusaha Sawit maupun Asosiasi Petani Sawit, Akademisi, Lembaga Penelitian Perguruan Tinggi, dan lainnya.

Kegiatan dibuka oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel, Ir Agus Darwa MSi yang dalam sambutannya mengatakan, “Setelah beberapa tahapan kegiatan, Konsultasi Publik ini diarahkan pada penyempurnaan Dokumen RAD-KSB yang telah disusun, setelahnya akan difinalisasikan dan kemudian di ajukan pada Pergub untuk menjadi acuan di Sumsel tentang kelapa sawit berkelanjutan,” katanya

Lanjutnya, ada 276 perusahaan perkebuan di Sumsel, dan RAD-KSB disusun bukan hanya untuk Dinas Perkebunan ataupun para mitra tetapi juga untuk pihak swasta atau perusahaan perkebunan, karenanya para pengusaha sawit diharapkan tidak hanya menikmati hasilnya, tetapi juga ikut merencanakan, memiliki, dan bertanggung jawab terhadap perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan.

“Kita harus sama-sama menata dan mengelola perkebunan sawit agar tidak mencemari lingkungan sekitar, tidak mengganggu sosial budaya, dan bisa merangkul dan memanfaatkan apa yang ada disekitarnya,” ujar Agus.

Agus mengungkapkan, dirinya memberikan apresiasi kepada ICRAF Indonesia yang telah secara terus menerus memfasilitasi dan mendukung penyusunan RAD-KSB Sumsel.

Pertanian dan perkebunan telah menjadi salah satu sumber penghidupan utama masyarakat Sumsel. Sumsel memiliki potensi SDA yang menggembirakan mulai dari subsektor tanaman pangan, budidaya, peternakan hingga perikanan.

Sektor pertanian Sumsel memiliki potensi yang luasnya hampir 10 juta Ha, dan terdapat 3,8 juta Ha untuk subsektor perkebunan di Sumsel yang perlu dikelola secara optimal.

Salah satunya adalah komoditi perkebunan kelapa sawit, yang selalu menjadi isu-isu hangat mulai dari persoalan minyak goreng, harga TBS, hingga masalah budidaya yang berkelanjutan dimana kelapa sawit selama ini dianggap sebagai tanaman yang merusak struktur air.

Dengan luasan perkebunan kelapa sawit yang cukup signifikan (lebih dari 1 juta Ha), dibutuhkan perencanaan yang komprehensif untuk dapat mengelola lahan perkebunan kelapa sawit secara berkelanjutan untuk pertumbuhan ekonomi yang selaras dengan komitmen pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca menjadi 29 persen secara mandiri.

BACA JUGA  DPMPTSP Sumsel Bantu Percepatan Pembentukan Kawasan Industri Tanjung Enim

Karenanya, mandat penyusunan RAD-KSB menjadi peluang bagi pemerintah Provinsi Sumsel dan para pihak untuk dapat mewujudkan komitmen dan rencana ke depan dalam perbaikan tata kelola sawit secara berkelanjutan.

RAD KSB merupakan arah pembangunan perkebunan kelapa sawit yang

berkelanjutan dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, ekologi, dan sosial budaya.

Penyusunan RAD KSB di Provinsi Sumatera Selatan tentunya menjadi bagian integral dari pengelolaan lahan yang berkelanjutan dengan pelibatan para pihak, dimana pengelolaan lahan berkelanjutan untuk pengembangan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi menjadi salah satu bagian penting.

Dengan adanya peningkatan iklim usaha komoditas sawit, maka pekebun akan mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas, terjadi percepatan sertifikasi ISPO, dan pada akhirnya target SDGs juga tercapai.

Kegiatan penyusunan RAD-KSB Sumsel didukung oleh ICRAF Indonesia sebagai bagian upaya #PahlawanGambut di Sumatera Selatan.

#PahlawanGambut adalah sebuah gerakan untuk menghimpun pengetahuan, pembelajaran, pemahaman serta berbagai ide terkait pengelolaan gambut berkelanjutan oleh para penggiat, peneliti, pelaku usaha, petani dan generasi muda di Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat.

 

Reporter : Maulana

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button