OPINI

Organisasi Keagamaan yang Berperan dalam Dakwah di Indonesia

MAKLUMATNEWS.com, Palembang — JUMLAH organisasi keagamaan (organisasi Islam) di Indonesia, cukup banyak dan beragam.

Namun ada dua yang terbesar, terbanyak pengikutnya dan paling lama usianya, yaitu :

  1. Nahdatul Ulama

 

Organisasi ini dianggap sebagai organisasi Islam terbesar di dunia dengan jumlah diperkirakan di tahun 2021 sebanyak 30-40 juta jiwa.

Didirikan pada tanggal 16 Rajab 1344 H bertepatan dengan 13 Januari 1926 oleh kelompok ulama Jawa yang dipimpin oleh Kiyai Haji Hasyim Asy’ari.

Hasyim Asy’ari lahir pada tahun 1875 M. Beliau mendapatkan pendidikan dasar di Jawa Timur sebelum berangkat menuju Makkah Al-Mukarramah pada tahun 1892 dan belajar kepada ulama di sana, lalu pulang ke Indonesia pada tahun 1898 M.

Kemudian beliau mendirikan pesantren Di Tebu Ireng Jombang di Jawa Timur, beliau wafat tahun 1947. M. (Lihat: http://id.wikipedia.org/Wiki/ Hasyim_Asyari).

Organisasi ini mendeklarasikan diri berakidahkan Ahlussunah wal Jamaah. Yang dimaksud adalah akidah Asy’ariyah Maturidiyah.(lihat NU dalam Perspektif Sejarah dan Ajaran, Abdul Muchith Muzadi, h. 25.)

Mazhab fiqh mereka berpendapat bahwa madzhab yang empat adalah mazhab yang bisa diikuti dan mereka mengambil yang shahih di antara pendapat empat imam tersebut, meskipun fakta nya mereka identik dengan madzhab Syafi’i.

Mereka juga menjadi thariqah Abu Hamid Al-Ghazali dan Al-

Junaid Al Baghdadi sebagai thariqah tasawuf dan suluk ( lihat Perjuangan Syaikh Ahmad As-Surkati, hl 40).

Organisasi ini terpusat di Pulau Jawa, khususnya di tengah tengah sekolah sekolah agama. Hampir memiliki 37.124 cabang yang tersebar di penjuru Indonesia. Terkadang dalam satu kota besar memiliki lebih dari satu cabang.

Sebagian pengikutnya menghormati kyai kiyai mereka sebagaimana yang terdapat pada kelompok sufi. (Lihat website mereka di internet).

BACA JUGA  Cikal Bakal Berdirinya Muhammadiyah Mesir

Latar belakang pendirian organisasi ini adalah sebagai reaksi atas apresiasi organisasi Islam lainnya seperti Muhammadiyah dan Al-Irsyad, kepada Raja Abdul Aziz bin Abdurrahman Alu Su’ud, atas perbaikan perbaikan keagamaan yang dilakukan oleh Raja Abdul Aziz di Hijaz.

Mereka juga secara tegas mengutarakan apresiasi mereka tersebut kepada nya.

  1. Muhammadiyah

 

 

Organisasi ini didirikan pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 yang bertepatan dengan 18 November 1912 M di kota Yogyakarta, Jawa Tengah. Didirikan oleh Kiyai Haji Ahmad Dahlan.

Beliau adalah Ahmad bin Haji Abu Bakar bin Sulaiman. Lahir pada tahun 1869 M di kota Yogyakarta. Seorang pengusaha dan da’i di daerah Kauman Yogyakarta.

Beliau mengunjungi Tanah Suci sebanyak dua kali untuk melaksanakan ibadah haji, lalu menetap di sana selama kurang lebih tiga tahun untuk menuntut ilmu dari ulama negeri Hijaz. Beliau wafat pada tahun 1923 M. (Lihat  gerakan modern Islam di Indonesia, 1900-1942, Deliar Noor, h. 84).

Setelah beliau melihat banyaknya orang yang tenggelam dalam khurafat dan bid’ah. Beliau juga terkesan dengan dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, saat menuntut ilmu di Makkah Al-Mukarramah.

Diperkirakan jumlah anggotanya di sekitar tahun 2021 mencapai 25 juta jiwa dan merupakan organisasi paling aktif dalam bidang dakwah.

Dalam aktivitas nya, organisasi ini banyak bersandar pada bidang pendidikan dan mendirikan banyak sekolah, universitas, rumah sakit dan klinik klinik kesehatan.

Sehingga, hampir tidak ada kota melainkan di sana terdapat madrasah Muhammadiyah.

Tahun 2005 M telah mendirikan 36 universitas, 72 Sekolah Tinggi dan 56 Akademi. (Lihat laporan resmi Muhammadiyah bulan Rajab 1426 H atau September 2005).

Tentu sekarang sampai tahun 2023 sudah bertambah lagi.

BACA JUGA  Prodi Ilmu Perpustakaan : Menuju Akreditasi Unggul

Kedua organisasi inilah (Nahdatul ulama dan Muhammadiyah) merupakan organisasi terbesar di Indonesia sampai sekarang dan memiliki peran yang besar dalam mengarahkan jalan dakwah di Indonesia.

Tanpa menafikan yang lain dari sejumlah organisasi keislaman lainnya, hanya saja tidak memiliki penyebaran yang luas dan tidak pula anggota yang banyak.

Seperti Jamiat Kheir yang didirikan pada tanggal 17 Juli 1925 dan Persatuan Islam yang berdiri pada tahun 1920.

Organisasi ini didirikan oleh Haji Zamzam yang wafat tahun 1952 di kota Bandung, beliau mendirikan organisasi ini tahun 1920.

Seorang pengusaha dan da’i yang terkenal di Bandung.

Beliau belajar di Darul Ulum Makkah Al-Mukarramah selama tiga tahun, lalu bermulazamah kepada Syaikh Surkati selama dua tahun di Jakarta.

Setelah itu beliau kembali ke Bandung. (Lihat Deliar Noor, h. 95. gerakan modern Islam di Indonesia 1900-1942). (*)

 

* Oleh Albar Sentosa Subari, Dosen dan Ketua Pembina Adat Sumsel 2019-2024

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button