Motif Suami Telantarkan Istri di Palembang Hingga Meninggal Terungkap, Ini Penjelasannya..!

MAKLUMATNEWS.com, Palembang—– Teka-teki motif kematian Sindi Purnama Sari (25) seorang ibu rumah tangga yang di duga mengalami penelantaran dan penyerapan oleh suaminya sendiri Wahyu Saputra (26) akhirnya terungkap.
Dihadapkan petugas, Wahyu menjelaskan bahwa, dirinya merasa sakit hati kepada istrinya lantaran sering menolak berhubungan badan akibat kondisi kesehatannya yang semakin memburuk.
Atas dasar rasa kecewa dan sakit hati itu pula, Wahyu dengan teganya tidak memberikan tindakan medis yang diperlukan istrinya hingga akhirnya korban mengalami sesak napas sehingga meninggal dunia. Demikian kata Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono, dalam jumpa persnya Rabu (29/1/2025).
Menurutnya, penyidik Satreskrim Polrestabes Palembang sudah melakukan pemeriksaan secara maraton dan menemukan alat bukti yang cukup, sehingga meningkatkan status pemeriksaan menjadi penyidikan.
“Yang bersangkutan kita tangkap di kediamannya pada Senin malam (27/1/2025) serta langsung kita tetapkan sebagai tersangka. Kami sudah merangkum dan dari alat bukti yang didapat, menguatkan terjadinya tindak pidana akibat kelalaian sehingga menyebabkan kematian,” ujarnya menerangkan.
Kendati pun berdasarkan keterangan tersangka bahwa, motif penelantaran terhadap istrinya ini berawal dari sakit hati istrinya (korban,red) yang selalu menolak ajakan tersangka melakukan hubungan suami istri. Walaupun belakangan diketahui tersangka jika alasan korban lantaran sakit batuk berdahak yang di deritanya sejak awal November 2024.
“Korban ini sebelum 2025 sudah mengidap satu penyakit yakni kanker paru, titik klimaksnya terjadi pada Desember 2024. Namun pada saat itu suami yang melihat kondisi fisik korban semakin memprihatinkan, tidak melakukan tindakan apapun yang diperlukan,” ungkapnya.
“Permintaan ini memang sudah sering ditolak istrinya, karena kondisi fisik. Sehingga tersangka semakin membiarkan istrinya,” tambahnya.
Sebelumnya, lanjut Haryo dari keterangan dokter yang menangani kondisi korban mengatakan jika korban mengalami sakit pneumonia.
” Karena tidak dilakukan tindakan medis cepat, sehingga menyebar menjadi kanker paru-paru yg menggerogoti tubuhnya dan menggangu pernafasan, sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia,” ucapnya.