Airlangga Hartarto Diminta Petani Sawit dan Karet Jadi Presiden
Saat Serap Aspirasi Petani, Diminta Naik Kelas Jadi Atasan Menteri

MAKLUMATNEWS.com, PALEMBANG – Hingga kini persoalan minyak goreng, kebutuhan pupuk petani dan harga jual hasil panen menjadi salah satu fokus kerja Airlangga Hartarto Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI dalam melayani rakyat.

Sudah dua hari ini, Airlangga yang juga menjabat sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar ini, banyak menyerap aspirasi masyarakat menengah ke bawah di wilayah Sumatera Selatan. Dalam berbagai kesempatan, para petani dan UMKM juga menginginkan Airlangga naik kelas menjadi atasannya para menteri yakni Presiden di Pemilu Tahun 2024 mendatang.
Salah satunya, saat Airlangga bertemu para petani di kawasan perumahan Bumi Mas, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Sabtu (5/3/2022). Saat acara dialog itu Air Langga didampingi Wakil Ketua DPP Partai Golkar H Kahar Muzakir, PLT Ketua DPD Golkar Sumsel H Bobby Rizaldi, Ketua DPRD Sumsel Hj Anita Noeringhati, para Ketua DPD Partai Golkar se Sumsel. Juga hadir Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar yang juga Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita , bendahara umum partai Golkar yang juga Ketua Komisi IX DPR RI Dito Ganinduto, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat periode 2020-2025 yang juga Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily, Ketua Umum Pimpinan Pusat Angkatan Muda Partai Golkar (PP AMPG) Ilham Permana, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, perwakilan asosiasi petani kelapa sawit dan UMKM di Sumsel, mahasiswa dan mahasiswi dan masyarakat umum.
Dalam pertemuan itu,para petani dan pedagang di wilayah Sumsel dan Palembang mengeluhkan sulit didapatnya pupuk bagi petani karet Banyuasin, harga tinggi dan langkanya minyak goreng bagi pedagang kaki lima di Sumsel dan Palembang.
Joko Heri Pamungkas, dari Paguyuban Penjual Pecel Lele, meminta pemerataan satu harga untuk minyak goreng. Sebab kebutuhan minyak goreng bagi para pedagang pecel lele dan Paguyuban Daging sangat tinggi.
“Ada 500 orang di Paguyuban Pecel Lele, kebutuhan minyak gorengnya 5 ton per hari dan 4 ton perhari untuk Paguyuban Daging,” katanya.
Selain itu, ada Edi Kurniawan petani karet Banyuasin (35), meminta ketersediaan pupuk terutama bagi petani karet. Sementara untuk harga, saat ini harga karet sudah naik menjadi Rp12.000/ kg dari sebelumnya hanya berkisar Rp6.000 – Rp7.000 /kg. Sejak bapak jadi menteri kami petani kembali hidup, gairah bertani kami kembali muncul. Kami seluruh petani sawit meminta bapak jadi Presiden,” teriak Edi yang diaminkan ratusan petani yang hadir.
Menanggapi hal itu, Airlangga Hartanto, Ketua Umum DPP Partai Golkar dan juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI mengatakan, pihaknya saat ini tengah bekerja keras untuk pemerataan satu harga untuk minyak goreng.
“Untuk para petani pun kami dorong untuk semua kemajuannya, karena kami pun ingin melihat greget ekonomi kerakyatan yang bisa memakmurkan rakyat Indonesia,” katanya.
Airlangga mengatakan, salah untuk ekonomi kerakyatan yakni pihaknya mendorong replanting kelapa sawit. Tanaman sawit menjadi komoditas utama bagi Indonesia. Bahkan dari komoditas sawit ini mampu menghasilan devisa negara sebesar US$ 30 miliar pada tahun lalu.
Program peremajaan sawit ini pemerintah sudah menyiapkan 180 ribu hektar. Dari program itu akan diberikan dana sebesar Rp30 juta/ hektar.
“Pemerintah siapkan 180 ribu hektar setiap tahun, diharapkan ini dapat membantu perekonomian rakyat. Terutama saat ini harga tandan kelapa sawit Rp3.600 /kg sedangkan sebelumnya Rp900 – Rp1.000/kg,” katanya.
Reporter : Pitria