Atasi Perubahan Iklim di Indonesia, BMKG Bangun Tower Gas Rumah Kaca (GRK)
#Diresmikan pada Puncak Perayaan Hari Meteorologi Dunia Ke-73 di GAW Kototabang, Sumbar#

MAKLUMATNEWS.com, Palembang –Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat tahun 2016 merupakan tahun terpanas untuk Indonesia dengan nilai anomali sebesar 0.8 °C sepanjang periode pengamatan 1981 hingga 2020.
Pada tahun 2019, Indonesia berada di peringkat ketiga dengan nilai anomali 0.6 °C. Kemudian, di tahun 2020, Indonesia menempati urutan kedua tahun terpanas dengan nilai anomali sebesar 0.7 °C.
Di lansir dari laman akun Instagram BMKG, menyebutkan ada 6 perubahan iklim nyata di Indonesia.
Pertama, Fenomena kenaikan suhu, apabila konsentrasi CO2 terus meningkat, dikhawatirkan pada abad 21 kenaikan suhu akan mencapai 3,5 – 4 derajat celsius.
Kedua, Salju yang tak lagi abadi, dampak nyata dari kenaikan suhu terlihat dari mencairnya es di puncak Jaya Wijaya.
Ketiga, Keberadaan pulau-pulau kecil terancam, salah satu bukti dari terjadi perubahan iklim yaitu kenaikan permukaan air laut yang menyebabkan pulau-pulau kecil ini tergenang hingga tenggelam.
Keempat, Periode ulang anomali la nina dan el nino semakin singkat, la nina dan el nino terjadi setiap 2-3 tahun sekali, dari yang awalnya 5-7 tahun sekali.
Kelima, Terjadinya peningkatan konsentrasi CO2, Indonesia mengalami peningkatan konsentrasi CO2 dari 372ppm menjadi 413ppm.
Keenam, Frekuensi intensitas dan durasi cuaca ekstrem makin meningkat, jika konsentrasi C02 mencapai 450ppm, dikhawatirkan intensitas cuaca ekstrem akan semakin melonjak.
Menanggapi perubahan iklim yang ada di Indonesia, BMKG telah melakukan berbagai langkah nyata dalam menahan laju perubahan iklim.
Di antaranya dengan membangun Tower Gas Rumah Kaca (GRK) yang akan diresmikan pada puncak perayaan Hari Meteorologi Dunia Ke-73 di GAW (Global Atmosphere Watch) Kototabang, Sumatera Barat.
Tower yang memiliki ketinggian 100 meter ini dilengkapi dengan sensor meteorologi yang terletak di tiga titik ketinggian, yaitu 30m, 70m, dan 100m.
Reporter: Karandas