Beragam Amalan Sunnah yang Bisa Dikerjakan di Hari Jumat

MAKLUMATNEWS.com, Palembang — Hari Jumat adalah hari istimewa bagi kaum muslimin.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, banyak keutamaan yang ada pada Hari ini.
Selain meningkatkan ketaqwaan, amal shaleh juga bernilai pahala jika rutin dijalankan.
Apa saja amalan-amalan sunnah tersebut?
“Mencukur kumis, merapikan jenggot, mandi selayaknya mandi junub, membaca surah Al-Kahfi, dan memperbanyak shalawat,” jelas Ustadz Adi Hidayat dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Ceramah Pendek.
Dari sunnah tersebut, Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan juga berlaku bagi perempuan atau muslimah.
Di antaranya memotong kuku dan membaca surah Al-Kahfi. Sunnah memotong kuku dimulai dari tangan kanan dan dilanjutkan tangan kiri.
Jika sudah selesai tangan maka bisa dilanjutkan memotong kuku kaki.
Sedangkan membaca surah Al Kahfi, Ustadz Adi Hidayat menuturkan maknanya bisa sekedar membaca dan memahami. Jadi dorongan membaca Alquran untuk memahami isinya.
“Namun kebanyakan orang baca Alquran tidak paham isinya. Kalau sekadar baca pahalanya banyak satu huruf saja dibaca membawa 10 kebaikan dari setiap hurufnya dalilnya dari At Tarmizi no hadist 210,” ujarnya.
Sehingga ia mengimbau untuk banyak-banyak baca Alquran yang diyakini dapat menutup dosa-dosa dengan pahala-pahala kemuliaan.
Ia juga mengingatkan bagi yang masih merasa kurang pahala dan berlumur dosa, dapat meningkatkan amalan-amalan.
“Carilah amalan cerdas yang bisa mengalir sampai kita meninggal dunia disebut amal jariyah.
Bagaimana caranya?
Misalnya punya duit Rp 50.000 lalu beli mushaf lalu kasih ke penghapal Alquran. Setiap dia baca maka akan dapat pahalanya,” ungkapnya.
Selain membaca Alquran yang bernilai satu huruf 10 kebaikan, ini lebih baik dikerjakan dari contoh kebaikan lainnya yakni misalnya menyingkirkan duri atau kulit pisang di jalan.
Sunnah Mandi di hari Jumat
“Siapa yang mandi di hari Jumat, mandinya sempurna dibasuh awal sampai akhirnya, biasanya dalam bab fiqih adalah seperti mandi junub.
Jadi teliti, rapi, wudhu terlebih dahulu dari atas sampai bawah sempurna dibersihkan,” ujar Ustadz Adi Hidiayat.
Ia menambahkan, siapa yang sebelum berangkat Jumat mandi terlebih dahulu, mandinya seperti orang mandi junub sempurna dia.
Kemudian berangkat ke mesjid untuk shalat Jumat di awal waktu mengambil shaf paling depan.
Ada yang menafsirkan di awal waktu, ada juga yang menafsirkan shaf depan sepanjang tidak mengganggu suadaranya.
“Dia datang shaf pertama, duduk mendengarkan khutbah dengan benar sampai selesai. Maka orang ini seperti mendapatkan ibadah puasa dan shalat selama setahun penuh.
Dapat pahala orang puasa dan shalat malam setahun penuh. Cuma Jumat yang seperti itu, haditsnya shahih,” pungkasnya.
Niat Mandi Sunnah Jumat
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِحُضُوْرِ صَلاَةِ الْجُمْعَةِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
“Nawaitul Ghusla Lihudhuuri Sholaatil Jum’ati Sunnatan Lillaahi Ta’aalaa”.
Artinya: Saya niat mandi untuk salat pada hari Jumat (mandi Jumat) sunnah karena Allah Ta’ala).
اُصَلِّيْ فَرْضَ الجُمْعَةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً مَاْمُوْمًا لِلَّهِ تَعَالَى
Ushollii fardlol jum’ati rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an ma-muuman lillaahi ta’aala.
Artinya: Aku niat melakukan shalat Jumat 2 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, menjadi makmum, karena Allah ta’ala (*/Banjarmasin.tribunnews.com)