BREAKING NEWS : Ratusan Pedagang Pasar 16 Ilir Palembang Mengamuk

MAKLUMATNEWS.com – Jelang hari raya kurban, Iduladha 1444 H, ratusan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Pasar 16 Ilir Palembang, mengamuk gara-gara lapak mereka dihancurkan rata dengan tanah oleh petugas Satpol PP Kota Palembang.
Teriakan histeris para pedagang, terutama kaum ibu-ibu, mengiringi aksi alat eskavator merobohkan satu per satu bangunan lapak mereka persis di depan gedung pasar 16 Ilir Palembang.
“Kami mau makan, kami Cuma mencari sesuap nasi untuk anak-anak, tolong kami pak walikota ilir,” demikian terikan para pedagang ibu-ibu kepada para petugas yang melakukan operasi pembongkaran tersebut.

Berdasarkan pemantauan MAKLUMATNEWS.com di lapangan, Selasa, 20 Juni 2023, setidaknya tercatat 159 lapak PKL di Pasar 16 Ilir telah menjadi rata dengan tanah setelah dibongkar petugas Satpol PP Kota Palembang.
Aksi pembongkaran ini heboh dan menjadi perhatian warga setempat, sementara ratusan pedagang protes, marah dan tidak terima perlakukan para petugas tersebut, yang telah menghancurkan tempat mata pencaharian mereka. Suasana ricuhpun tak terhindarkan, namun operasi eskavator tidak surut dan terus mencangkul atap dan dinding lapak PKL tersebut.
Para pedagang sama sekali tidak terima lantaran lapak mata pencaharian mereka diambil paksa demi revitalisasi gedung Pasar 16 Ilir. Masayu, Pedagang Pakaian Anak-anak sudah belasan tahun berjualan di depan Pasar 16 Ilir mengungkapkan, setiap hari mereka membayar iuran keamanan juga kebersihan.
“Disini kami mengais rezeki setiap harinya, dari pagi sampai sore, kami juga membayar iuran rata-rata sekitar Rp15.000-25.000, tergantung berapa lapak yang dimiliki,” ucap Masayu.

Para pedagang mengaku pembongkaran telah dilakukan secara diam-diam oleh pihak pasar melalui Satpol PP sejak subuh. “Dari subuh mereka sudah datang, kalau digusur kami harus jualan dimana, pelanggan kami tahunya kami jualan disini,” katanya.
Para pedagang mengaku akan memperjuangkan haknya ke Polrestabes Palembang dan DPRD Kota Palembang. Pedagang berharap ada solusi yang sama-sama menguntungkan. Pemerintah jangan hanya ingin melakukan penertiban saja, tapi juga ada solusi untuk pedagang.
“Masih ada keluarga kami yang masih harus diberi makan dari aktivitas jual beli kami disini,” katanya.
Pedagang juga menolak relokasi ke Pasar Soak Bato dan Bukit Kecil meskipun Perumda Pasar memberikan tarif gratis. Dirut Perumda Pasar Palembang Jaya, A Rizal mengatakan, pembongkaran 159 lapak PKL di depan dan kiri kanan gedung 16 Ilir ini untuk revitalisasi gedung.

“Lokasi atau lahan tempat PKL ini berjualan ini merupakan milik kita, makanya kita tertibkan,” katanya. Proses bersih-bersih yang dilakukan pihaknya ini akan dilakukan selama dua pekan ini, lalu awal Juli revitalisasi akan dilakukan.
“Kita sudah siapkan Pasar Soak Bato dan Pasar Bukit Kecil secara gratis untuk mereka berjualan,” katanya.
Jikapun PKL ini ingin jualan di gedung 16 Ilir, mereka tetap harus mengikuti prosedur dengan membayar uang sewa. Perumda Pasar tidak memberikan detil dana revitalisasi ini, namun rencananya lantai atas akan direnovasi lebih dulu.
Kepala Seksi Operasional Satpol PP Kota Palembang, Herry mengatakan, pembongkaran ini sudah dilakukan sejak jam 04.00 dan rencananya akan dipasang seng agar mereka tidak berjualan lagi.
“Mereka sudah diberikan peringatan dari Satpol PP dan Perumda agar mereka membongkar lapaknya sendiri, tapi nyatanya mereka menolak dan sempat ricuh,” katanya. (*)
Reporter : Pitria
Editor : Aspani Yasland