
MAKLUMATNEWS.com, Palembang — Di Anniversary yang ke-5 ini, FOW Specialty Coffee yang beralamat di Jl Ki Ranggo Wirosantiko depan Masjid Takwa Palembang ini kian eksis.
Yakni memamerkan menu spesial khas Palembang dan nusantara yang dikreasikan menjadi fusionnya ala FOW serta lebih unik dan menarik dengan versi terbaru.
“Kita ada menu Jepang dan Palembang. Di FOW itu akan ada mie celor, pempek, Malbi yang berbeda dari yang biasa kita temui,” ungkap CEO FOW Specialty Coffee, DR Ferroka Wathan B. Eng, M.H, M dan Regina Sumarwan di dampingi Manager Operational Rissa Alba Kirana, Jumat (7/7/2023).
Pria yang akrab disapa Oka ini mengatakan menu baru ini bedanya lebih modern, lebih minimalis, lebih cantik, dan tentunya lebih enak.
Harganya, kata dia, mulai dari Rp 35 ribu sampai Rp 55 ribu untuk menu barunya yang Palembangan.

Wakil Rektor UKB (Universitas Kader Bangsa) ini mengaku mendapatkan ide inovasi ini karena kecintaannya pada Palembang, sama pengen buat menu Palembang lebih modern.
Contohnya mie celor biasanya berkuah dengan kaldu kuah udang yang kental.
“Tapi kita di sini kita buat minimalis gaya ramen. Tapi rasanya mirip banget sama mie Celor.
Antusiasnya alhamdulillah satu bulan setelah rilis, pecah rekor,” kata Oka yang juga Ketua Harian PB Wadoka.
Caleg DPRD Provinsi Sumsel Dapil 3 (OI, OKI) Partai Gerindra, yang juga Ketua OKK Satuan Relawan Indonesia Raya (Satria) ini sempat menceritakan tips bisa bertahan bisnis kuliner hingga di tahun ke lima ini.
“Tips kenapa kita bisa bertahan sampai sekarang, karena kita terus inovasi. Kita melakukan pembaharuan tiap tahunnya, tiap saat, menu Jepang, menu Palembang,” jelas Oka.
Kemudian tips lainnya karena FOW terus berprestasi. Dalam lima tahun terakhir alhamdulillah meraih beberapa piala nasional.
Peka
Regina Sumarwan menambahkan, selain itu pihaknya peka akan masukan dari lingkungan.
Mencoba menyiasati dengan mengadakan meeting room, VIP room yang bisa mengakomodir dari ibu-ibu yang mungkin punya arisan, corporate yang butuh untuk meeting room.
“Jadi kami di sini selalu bergerak untuk melihat kebutuhan-kebutuhan dari masyarakat seperti apa.
Karena kita ini pasarnya adalah selalu untuk meminta kita untuk selalu research dan development (penelitian dan pengembangan),” kata Regina.
Beberapa menu spesial tersebut yakni Gulai Sapi Asap yang terdiiri dari lidah sapi asap, saus gulai, dan nasi rempah dibanderol Rp 55 ribu.
Lalu ada Pempek Nori Tempura, teridiri dari cita rasa 3 pempek dalam satu gigitan dibanderol Rp 48 ribu.
Kemudian Ramen Celor terdiri dari Ramen saus, mie Celor, udang tempura, telur rebut, dan kecamba dibanderol Rp 52 ribu.
Juga ada Gulai Lidah, yang berisikan lidah asap, saus malbi, nasi rempah, kacang panjang, dibanderol Rp 55 ribu.
Ada Opor Ayam, yang merupakan panseared ayam, saus opor, sambal cenge, dan buncis dibanderol Rp 48 ribu.
Terakhir ada Kalio Ayam, terdiri atas ayam asap, saus opor, sambal cenge, nasi, dan buncis tempura yang dibanderol Rp 47 ribu.
FOW mulai buka pada tanggal 23 Juni 2018 di ruko kecil di kawasan Bukit bermodal Rp 30 juta, barang-barang dari rumahnya.
Pernah Ditipu
Kemudian sempat membuka cabang di KM 9 dan Banyuasin, dan pernah ditipu saat bekerjasama franchise.
Sempat dijahili dengan tanah kuburan, tali pocong agar tidak dikunjungi. Dirasakan omset jauh berkurang yang tadinya Rp 5 juta menjadi hanya Rp 50 ribu.
Namun karena merasa orang beragama, ia bersama karyawannya banyak melakukan doa.
Makanya hingga sekarang mewajibkan gelaran yasinan setiap hari Kamis.
Idenya konsep FOW ini sendiri diakui banyak melihat ke coffee shop-coffee shop yang dikunjungi, referensi instagram.
Tapi base pertamanya itu Jepang. Kemudian dipadukan ke Indonesia dan minimalis serta modern.
Interior sendiri kalau dibilang mirip ala Bandung, sebetulnya kita duluan. Kita gak bisa bilang siapa duluan. Tapi kita mungkin lihat dari Thailand untuk desainnya. Kalau untuk interiornya gabungan Jepang, Indonesia Palembang.
Banyak dilihat kafe baru enam bulan tutup itu karena inovasinya kurang. Alhamdulillah kita bertahan dan eksis hingga tahun ke lima.
Konsep itu sendiri kemenangan yang minimalis. Seiring waktu digabung dengan konsep Palembang.
Sumber : Palembang. tribunnews.com