
MAKLUMATNEWS.com, Palembang — Pekerjaan jaringan induk Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Sei Selayur saat ini sudah mencapai lebih dari 85% dan ditargetkan operasional pada 2024 mendatang.
Walikota Palembang Harnojoyo mengatakan, kapasitas dari IPAL ini mencapai 22 ribu Sambungan Rumah (SR). Namun pemasangan akan dilakukan secara bertahap.
Dari jumlah tersebut pemasangan sambungan rumah tangga pada 2023-2024 sebanyak 11 ribu SR.
“Untuk sambungan ke rumah-rumah pelanggan akan dilakukan 2023 dan kita akan anggarkan,” katanya usai rapat koordinasi dengan pihak Australia, Senin (14/11/2022).
Harnojoyo mengatakan, anggaran untuk pemasangan sambungan rumah tangga sebanyak 11 ribu SR tersebut sebesar Rp110 miliar.
“Anggaran sambungan rumah tangga IPAL ini akan dilakukan sharing antara pemerintah Kota Palembang dan pemerintah provinsi Sumatera selatan,” jelasnya.
Tahun ini dianggarkan Rp 26 miliar dari pemerintah Kota Palembang dan Rp 26 miliar dari pemerintah provinsi Sumatera selatan.
“Sisanya dilanjutkan di APBD perubahan dan APBD tahun berjalan berikutnya,” katanya.
Bantuan dari Australia ini bertujuan untuk mewujudkan sanitasi yang baik.
“Sesuai dengan target 100.0.100, yaitu 100 persen air sanitasi, 0 persen wilayah kumuh dan 100 persen air bersih,” katanya.
Direktur Utama PDAM Tirta Musi Andi Wijaya mengatakan, setelah selesai pengerjaan, nantinya yang akan menjadi operator IPAL ini adalah PDAM Tirta Musi.
“Kita PDAM yang bertugas sebagai operator,” ujarnya.
Dalam penggunaan IPAL ini nantinya secara otomatis para pelanggan harus membayar tarif.
Pemerintahan Kota Palembang bersama pihak Australia telah meminta konsultan untuk menentukan beberapa opsi tarif yang nantinya akan dikaji dan dipilih.
Berdasarkan pengalaman kota-kota yang sudah menjalankan IPAL ini, seperti Bandung, tarifnya 30 persen dari air bersih.
“Jadi kalau misalnya bayar rekening air bersih PDAM per bulannya Rp100 ribu, maka bayar untuk IPAL 30 persen dari itu atau Rp 30 ribu,” ungkapnya.
Reporter : Pitria