Korupsi Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (SERASI) Tidak Ada Kaitan dengan Program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (SMP)

MAKLUMATNEWS.com, PALEMBANG — Kasus dugaan Korupsi Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (SERASI) tak ada kaitan dengan Program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (SMP). Hal ini diungkapkan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), H Herman Deru saat diwawancarai, Selasa (107/2022).
Deru mengatakan, kasus dugaan Korupsi program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (SERASI) di Kabupaten Banyuasin tahun anggaran 2019 tak ada kaitannya dengan program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (SMP). “Bukan ada masalah di Dinas Pertanian Sumsel, tapi disalah satu kabupaten. Dan hal itu tak ada kaitannya dengan Program SMP,” katanya
Lanjutnya, kasus dugaan Korupsi program Serasi ini juga tak akan mempengaruhi program Gerakan SMP Yang telah digaungkan pihaknya. “Untuk Gerakan SMP ini tidak akan terpengaruh dengan adanya kasus dugaan Korupsi program Serasi ini, hal ini karena keduanya berbeda apalagi program Serasi Ini tahun 2019,” ujar Deru
Deru mengungkapkan, maksud kedatangan pihak Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumsel ke Dinas Pertanian, hanya mencari bukti dan pemeriksaan saksi terkait permasalahan yang ada di Kabupaten Banyuasin. “Karena untuk pemeriksaan saksi, makanya dilakukan pemeriksaan di Dinas Pertanian Sumsel,” ungkapnya.
Untuk diketahui, program Serasi ini adalah program dari Kementan RI yang bertujuan untuk mengoptimalisasikan lahan yang terintegrasi dengan upaya peningkatan taraf hidup petani, melalui bantuan pengembangan sistem irigasi di lahan rawa dan komoditas pertanian atau peternakan. Untuk anggarannya sendiri yaitu sebesar Rp1,3 triliun untuk sembilan kabupaten di Provinsi Sumsel. Namun, yang terserap hanya Rp800 miliar. Khusus di Banyuasin Rp350 miliar lebih.
Reporter : Maulana