MAKLUMATNEWS.com, Palembang –Yahya bin Musa Abu Daud ath- Thayalisi menceritakan kepada kami, Hasyim Ad- Dastawi memberitahukan kepada kami dari Qatadah, dari Anas, dari Zaid bin Tsabit, ia berkata,
Kami makan sahur bersama Rasulullah Saw, kemudian kami mendirikan sholat.
Ia berkata, Aku bertanya, berapa lama kira kira.
Ia menjawab, kira kira 50 ayat. (Shahih Muttafaq alaih. Sunan Tarmidzi hadist nomor 703).
Hannad menceritakan kepada kami, Waki memberitahukan kepada kami dari Hasyim dengan hadist yang serupa, tetapi dia berkata kira kira bacaan 50 ayat.
Di dalam bab ini terdapat hadits yang diriwayatkan dari Abu Hudzaifah.
Abu Isa berkata, hadits Zaid bin Tsabit adalah hadits Hasan shahih.
Asy- Syafi’i, Ahmad, dan Ishaq juga suka mengakhiri makan sahur. (HR. At- Tirmidzi 704).
Berkaitan dengan mengakhirkan makan sahur adalah terbit nya fajar.
Dalam hal ini masih di dalam Sunan At Tirmidzi hadist nomor 705-706.
Hannad menceritakan kepada kami, Mulazim bin Amr menceritakan kepada kami, Abdullah bin Nu’man menceritakan kepada ku dari Qais bin Thalq, Abu Thalq bin Ali menceritakan kepada ku bahwa Rasulullah Saw bersabda :
“Makan dan minumlah hingga kalian dikagetkan dengan melihat cahaya yang menyemburat ke langit, dan makan minum lah kalian hingga tampak oleh kalian awan yang merah.” (HR Abu Daud 2033).
Ulama mengamalkan hadits ini, yaitu bolehnya makan dan minum bagi orang yang berpuasa hingga fajar merah membentang.
Waki menceritakan kepada kami dari Abu Hilal, dari Sawadah bin Hanzhalah– dia adalah Al Qusyairi dari Samirah bin Jundab, ia berkata, Rasulullah Saw bersabda :
“Janganlah adzan Bilal dan Fajar yang memanjang menghalangi makan sahur kalian, namun yang menghalangi kalian dari sahur adalah Fajar yang merata/tersebar di ufuk timur. (Shahih Abu Daud 2031 dan Shahih Muslim).
Abu Isa berkata, hadits ini Hasan.
Oleh Albar Sentosa Subari
Dosen dan Ketua Pembina Adat Sumsel
