CAHAYA RAMADAN

Milikilah Tongkat Kendali

 

Albar Sentosa Subari (Foto : Ist)

 

MAKLUMATNEWS.com, Palembang — SEBAGIAN orang naik kereta api menganggap bahwa marsinis yang mengemudikan kereta tersebut.

Mereka lupa kalau ada operator yang berada di tangan masinis, yaitu sebuah tongkat kecil yang mengendalikan laju kereta, siapapun masinis nya…

Pertanyaannya, di tangan siapa tongkat kendali harimu.

Jalan yang ditempuh itu sangat licin hingga dapat membuat siapa saja yang melintasinya tergelincir.

Belum lagi jarak perjalanan yang panjang, terkadang langkah kaki ini tanpa terasa melenceng dari jalur yang seharusnya ditempuh.

Karena itu seyogianya engkau lah yang memegang tongkat kendali.

Jangan kau serahkan tongkat ini pada siapa pun untuk mengontrolnya kecuali Allah SWT yang memberi petunjuk kepada mu dalam menempuh jalan yang lurus, jalan menuju kepada Nya.

Betapa banyak dari kita menyerahkan tongkat kendali pada isterinya sehingga memalingkannya dari tujuan mencari ilmu kepada mencari ilmu.

Betapa banyak dari kita yang menyerahkan tongkat kendali pada anak anaknya sehingga mereka memalingkannya keinginan dari mencari surga pada mencari harta…

Jadi, di tangan siapa tongkat kendali hatimu.

Apakah engkau telah menyerahkan pada seseorang. Pada sahabat… teman… guru atau pada atasan.

Tanyakan siapakah yang mengendalikan hatimu, apakah hanya Allah SWT, ataukah ada yang lainnya.

Serahkanlah diri pada Allah SWT.

Serahkan hati kepada Nya.

Rasulullah bersabda:

“Ingatlah bahwa kekuasaan dan Alquran akan berpisah.  Maka berjalan lah kalian bersama Alquran kemanapun.” (HR. Hakim)

Ya kita memang harus memegang tongkat kendali supaya dapat sesuai dengan aturan Alquran, syara’, agama, perintah dan larangan sehingga kita tidak berpegang pada kebatilan.

Tongkat kendali ini sangat penting, mempermainkannya bisa berakibat kereta berbelok dari jalan semula.

BACA JUGA  Kendalikan Lisanmu dan Tangisilah Dosa-dosamu

Bahkan mungkin juga terjadi tabrakan yang akhirnya terbalik.

Karena nya, kontrollah setiap sisi terkecil dari hati kita dan hadap kan hanya pada Allah SWT semata.

Jalankan kereta jiwa hanya pada satu jalan… jalan menuju Allah SWT.

Jika sudah berjalan menuju Allah SWT selama beberapa tahun, kemudian berkelok.

Lalu apa yang membelokkan.

Siapa yang memalingkan kita.

Kenapa engkau merubah arah tujuannya.

Kenapa kaki tergelincir hingga diri keluar dari jalan menuju Allah SWT.

Kita butuh tongkat kendali agar dapat mengembalikan kita ke jalan yang benar meskipun kita dihukum, direndahkan, dihadapkan pada bahaya, disesatkan, disalahkan atau dianggap berdosa….

Namun harus tetap kembali kepada Nya dan Allah SWT adalah zat Maha Mulia yang menerima tobat seorang hamba yang mau bertobat. Simak firman Allah SWT.

“Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya diri nya, kemudian ia memohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An Nisaa’ ayat 110)

Jadi kembali lah pada Allah SWT, berjalan lah ke arah Nya dan tetap berada di jalan di jalur menuju Nya.

Dengan tongkat kendali, ubahlah arahmu, palingkan hatimu menuju yang lurus, luruskan dan atur perjalananmu, hadapkan hatimu maka engkau akan menemukan Allah SWT sebagai Zat Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Miliki tongkat kendali dan lalui jalan menuju Allah SWT. (*)

 

* Oleh : Albar Sentosa Subari, Dosen dan Ketua Pembina Adat Sumsel

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button