بسم الله الرحمن الرحيم
Surat An-Nisa’ Ayat 60 berbungi :
(أَلَمۡ تَرَ إِلَى ٱلَّذِینَ یَزۡعُمُونَ أَنَّهُمۡ ءَامَنُوا۟ بِمَاۤ أُنزِلَ إِلَیۡكَ وَمَاۤ أُنزِلَ مِن قَبۡلِكَ یُرِیدُونَ أَن یَتَحَاكَمُوۤا۟ إِلَى ٱلطَّـٰغُوتِ وَقَدۡ أُمِرُوۤا۟ أَن یَكۡفُرُوا۟ بِهِۦۖ وَیُرِیدُ ٱلشَّیۡطَـٰنُ أَن یُضِلَّهُمۡ ضَلَـٰلَۢا بَعِیدࣰا)
Artinya :
Tidakkah engkau (Muhammad) memperhatikan orang-orang yang mengaku bahwa mereka telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelummu? Tetapi mereka masih menginginkan ketetapan hukum kepada ṭagūt, padahal mereka telah diperintahkan untuk mengingkari ṭagūt itu. Dan setan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) kesesatan yang sejauh-jauhnya.
Pada ayat ini Allah menggambarkan kondisi orang munafik.
Tidakkah kalian memperhatikan kondisi orang munafik, yaitu mereka yang mengklaim bahwa dirinya beriman kepada Allah dan wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, juga kepada wahyu yang diturunkan kepada para nabi sebelum Nabi Muhammad Saw. Namun bersamaan dengan itu, mereka lebih memilih hukum “taghut” untuk diikuti, padahal Allah dengan tegas telah melarang mereka untuk mengikutinya.
Mereka semakin terperosok dalam kesesatan dan tipu daya setan yang menghendaki mereka sesat.
Wallahu A’lam
Agus Jaya
PP. Pena Kita Sakatiga Indralaya Ogan Ilir Sumsel
085840154015 / 081367472006
Tafsir al Qalam fi Bayani Kalam as Salam
