OPINI

Porno Mengintai, Awasi Buah Hati Sejak Dini

Oleh aminuddin Pemerhati Keislaman

MAKLUMATNEWS.com, PALEMBANG — Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis mengungkapkan polisi menemukan 76 video syur dan sejumlah foto tanpa bu sana Dea OnlyFans di Google Drive tersebut.

Video syur dan foto tanpa busana itu dijual melalui situs OnlyFans.

Polisi juga menemukan data pe langgan yang membeli konten por nografi Dea OnlyFans, salah satu nya adalah komedian berinisial M yang belakangan diketahui itu adalah Marshel Widianto.

SAAT ini film porno semakin mud ah kita akses di tengah keterbuka an informasi saat ini. Tentu saja kemudahan mengakses ini menimbulkan kekhawatiran ya ng amat mendalam bagi kita para orangtua.

Kita tak menginginkan anak kita ter jerumus ke lembah kemaksiatan, di antaranya kepincut menonton film porno.

Sebab, sedikitnya ada 8 bahaya ya ng ditimbulkannya dan tidak boleh dianggap remeh.

  1. Memberikan efek candu

Berbagai konten pornografi yang muncul melalui iklan, media sosial, games, film, video, ataupun tontonan akan membangkitkan rasa penasaran anak.

Rasa penasaran inilah yang menjadi dorongan bagi anak-anak untuk melihat lebih banyak lagi konten pornografi.

Hal ini akan menimbulkan efek can du karena dipicu pengeluaran hor mon dopamin pada otak yang akan menimbulkan rasa senang atau bahagia ketika menontonnya.

  1. Merusak otak

Meski memberikan efek bahagia, bahaya pornografi pada anak dapat menyebabkan kerusakan otak. Lebih tepatnya pada bagian otak depan atau Pre frontal cortex.

Hal ini disebabkan karena otak depan anak belum matang dengan sempurna.

Jika bagian otak ini rusak maka akan mengakibatkan konsentrasi menurun, sulit memahami benar dan salah, sulit berpikir kritis, sulit menahan diri, hingga kesulitan merencanakan pelajaran.

  1. Kurang sensitif terhadap rangsangan seksual

Efek peningkatan hormon dopamin pada tubuh anak akan menyebabkan penurunan sensitivitas otak pada rangsang seksual ketika ia dewasa.

Saat si anak tumbuh jadi dewasa dan menikah, para pecandu pornog rafi membutuhkan pengalaman sek sual yang lebih ekstrem untuk be nar-benar dapat terangsang secara seksual.

  1. Timbul keinginan mencoba dan meniru

Timbulnya keinginan mencoba dan meniru apa yang ditontonnya. Hal ini berkaitan dengan terpengaruh nya sel-sel otak anak yang seakan membuatnya seperti merasakan apa yang ditontonnya.

BACA JUGA  Dialog Orang Yahudi dengan Salman Al-Farisi

Kondisi ini yang kemudian membu at anak terdorong untuk memprak tikkan apa yang dilihatnya.

  1. Berisiko melakukan pelecehan seksual

Anak yang terpapar pornografi bisa mencoba melakukan tindakan sek sual secara paksa untuk mengatasi rasa penasarannya.

Biasanya hal ini dilakukan ketika mereka menginjak usia remaja. Bu kan tidak mungkin seorang anak yang terbiasa terpapar pornografi tumbuh menjadi pelaku pemerkosaan atau pelecehan seksual.

  1. Memicu depresi dan kecemasan

Video pornografi seringkali menampilkan hal-hal yang tidak realistis dengan keseharian. Jika terlalu sering menontonnya, kemampuan untuk membedakan hal yang nyata dan imajinasi sulit didapatkan oleh anak-anak.

Selain itu, jika sehari saja mereka tidak menonton atau mengakses video porno, maka akan timbul kecemasan berlebihan.

Parahnya lagi , jika mereka tidak mendapatkan pasangan yang se suai dengan imajinasinya, maka rasa tertekan, stres, dan depresi akan menghantui.

  1. Sulit berpikir jernih

Kesulitan untuk berpikir jernih adalah bahaya pornografi pada anak yang tidak bisa diremehkan. Kecanduan pornografi memaksa seseorang untuk bertindak tanpa melibatkan hati nuraninya.

Banyak ahli berpendapat, konten pornografi sama berisikonya dengan memasukkan zat berbahaya ke otak.

Jika awalnya coba-coba bisa jadi mereka akan terkena dampak yang irasional tersebut.

  1. Prestasi belajar menurun

Selain itu, bahaya pornografi juga dapat mengganggu pendidikan anak. Mereka akan tumbuh sebagai pribadi yang malas belajar, susah berkonsentrasi, dan sulit melepas gadget.

Akibatnya anak yang kecanduan pornografi dapat mengalami penurunan prestasi belajar.

Solusi

Saudara-saudaraku yang berba hagia dan di mana saja berada..

Ada sejumlah langkah yang perlu dicoba para orangtua agar sang buah hati terhindar dari hal-hal yang berbau pornografi.

  1. Jangan sungkan memberi anak pendidikan seks dengan menyata kan hal-hal yang harus mereka hin dari, mulai dari organ vitalnya disen tuh orang lain ataupun menyaksi kan konten pornografi.
  2. Beri pengertian bahwa ada hal-hal yang tidak seharusnya mereka ketahui karena belum waktunya.
  3. Tunjukkan pada anak mengenai bahaya dari pornografi yang dapat merusak dirinya sendiri.
  4. Batasi konten pada gawai anak dan mengawasinya ketika bermain gadget.
  5. Ajak anak melakukan aktivitas yang menyenangkan, seperti jalan-jalan, berenang, berkebun, memasak, menonton film kartun, atau pertunjukan seni.
  6. Selain memberikan pendidikan se ks pada anak secara benar, berikan juga pendampingan pada anak saat mereka menggunakan media sosial atau saat menggunakan gadget-nya.
BACA JUGA  Tari Tanggai dan Sejarah Munculnya

g.Tunjukkan pada si kecil mengenai bahaya pornografi yang dapat meru sak dirinya. Kita selaku orang tua harus bisa membatasi konten por nografi dengan mengatur ponsel si kecil dengan mode parental control.

Metode ini dianggap sebagai salah satu cara terbaik dan paling efektif dalam membantu mencegah anak-anak mengakses konten online ya ng tidak sesuai dengan usianya.

Dengan aplikasi parental control, anak-anak hanya dapat mengakses fitur dan informasi online yang telah mendapat kan persetujuan atau tidak dibatasi oleh orangtua.

Kisah Inspiratif

Saudara-saudaraku yang disayangi Allah SWT..

Adalah Billie Eilish.

Dia mengaku pernah mengalami kecanduan pornografi yang dimulai sejak usia 11 tahun.

Pelantun Happier Than Ever ini mulai menonton film berbau pornografi sejak usia belia karena merasa tindakan itu membuatnya keren.

“Saya mulai menonton film porno ketika saya berusia 11 tahun, merasa itu membuat saya terlihat cool dan bisa menjadi salah satu dari orang-orang keren,” ujarnya dalam wawancaradi The Howard Stern Show.

Namun tindakan itu malah menjerumuskannya dalam ketergantungan dan berdampak buruk pada kesehatan mentalnya.

Akibatnya, ia kerap mengalami mimpi buruk dan terus-menerus merasa marah akan perbuatannya itu.

Selain itu, paparan konten pornografi yang berlebihan ini juga berpengaruh pada pola pikirnya terhadap seks.

Ia merasa ada beberapa hal yang normal dalam hubungan seksual, meskipun sebenarnya tidak.

“Beberapa kali pertama saya berhubungan seks, saya tidak mengatakan tidak untuk hal-hal yang tidak baik. Itu karena saya pikir itulah yang seharusnya membuat saya tertarik,” katanya.

Apalagi, sejumlah konten pornografi yang disaksikannya tergolong sarat kekerasan dan kekejaman seksual.

Menurutnya, ia sempat sulit menyadari jika perilaku seks, seperti yang tergambar di konten pornografi, adalah hal yang buruk dan bermasalah.

“Saya tidak mengerti mengapa itu hal yang buruk – saya pikir itu adalah bagaimana Anda belajar bagaimana berhubungan seks,” tambahnya.

Peraih Grammy ini juga mengkritik bagaimana pornografi menggam barkan tubuh dan pengalaman sek sual perempuan dengan tidak tepat.

Praktik pornografi itu dianggapnya merusak pemahaman yang lebih luas tentang apa yang normal selama berhubungan seks, termasuk terkait consent.

Wallahu a’lam bishshawab.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button