OPINI

Tradisi Halal Bi Halal Usai Idul Fitri

 

Albar Sentosa Subari Dosen dan Ketua Pembina Adat Sumsel. (Foto : IST)
Albar Sentosa Subari, Dosen dan Ketua Pembina Adat Sumsel. (Foto : IST)

 

MAKLUMATNEWS.com, Palembang — TRADISI Halal BI Halal setelah kita melaksanakan ibadah puasa dilanjutkan di bulan Syawal dengan saling kunjung mengunjungi.

Saling berjabat tangan dan mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri. Dan dilanjutkan dengan memohon maaf satu sama lain.

Dengan mengucapkan minal aidin wal Faizin. Atau juga dengan ucapan TAQOBBALALALAH HU MINNA WA MINKUM BARAKALLAHU FIIKUM dan lain sebagainya.

Kunjungan tersebut untuk daerah daerah tertentu masih dilakukan dengan cara mengunjungi kediaman masing masing secara bergiliran satu sama lain.

Namun, karena beberapa faktor terutama untuk masyarakat perkotaan yang satu sama lain saling berjauhan atau juga ingin mengambil praktis nya, di beberapa tempat misalnya di masjid, perkantoran biasa hari pertama buka kantor setelah liburan  diadakan acara yang disebut halal bihalal.

Tentu timbul pertanyaan siapa dan kapan acara halal bihalal ini dimulai. Dan apakah merupakan cerminan adat bersendi syara.’

Karena kadang kadang sering juga kurang dipahami oleh mereka baik secara individu maupun kepanitiaan, perlu dijelaskan atau diprosesi berjabat tangan.

Secara fakta mungkin karena faktor birokrasi sering melupakan ajaran agama melarang bersentuhan atau berjabat tangan dengan lawan jenis yang dilarang ajaran agama.

Hal demikian hendaklah disadari oleh masing-masing kita yang melakukan acara halal bihalal, terutama di perkantoran baik pemerintah maupun swasta.

Sehingga salah dalam niat yaitu bermula untuk menghapus dosa, malah berbuat dosa di awal bulan Syawal.

Sesuai dengan perkembangan zaman, adat istiadat ataupun tradisi tetap berpegang pada philosofis masyarakat Melayu umumnya.

Adat Bersendi Syara’, Syara’ Bersendi Kitabullah Alquran. Syara’ mengato Adat memakai. (*)

 

* Oleh : Albar Sentosa Subari

BACA JUGA  Cerpen Minggu Ini : Kisah Seorang Tukang Kayu 

Dosen dan Ketua Pembina Adat Sumsel

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button