LUBUKLINGGAU

Lubuklinggau Berkilau (13-Tamat) : Masjid Agung As-Salam, Tempat yang Nyaman Beribadah Bersama Orang-orang Terkasih

MAKLUMATNEWS.com, Lubuklinggau — Masjid Agung As-Salam atau yang lebih dikenal dengan Masjid Agung Lubuklinggau ini memiliki air mancur yang menari cantik saat azan berkumandang.

Masjid ini memiliki 40 buah pilar yang dibangun sebagai gambaran dari usia Nabi Muhammad SAW saat diangkat menjadi rasul.

Selain itu, kamu juga dapat mengunjungi Taman Kurma yang ditanam 63 pohon sesuai usia Rasulullah SAW.

Ketua DKM Masjid As-Salam, Luthfi Ishak mengatakan, sebagian pohon kurma itu berasal dari Timur Tengah dan sebagian lagi dari Pulau Madura, Jawa Timur.

“Alhamdulillah pohon-pohon tersebut sudah berbuah beberapa kali,” ucapnya.

Di belakang masjid juga terdapat kantin khusus untuk kaum duafa.

“Setiap Jumat kami membuka kantin untuk memberi makan kepada para jemaah,” katanya.

Masjid As-Salam memiliki tujuh kubah. Hal ini berangkat dari adanya 7 tingkat langit, 7 masa, dan 7 surga dalam ajaran Islam.

Masjid dengan arsitektur bergaya Timur Tengah ini juga punya menara kembar yang disebut sebagai Menara Kakak Adik.

 

Lift Kapsul

Salah satu menara tersebut memiliki fasilitas lift kapsul yang dapat kamu naiki untuk melihat pemandangan Kota Lubuklinggau dari menara setinggi 50 meter tersebut.

Masjid ini berada di jantung Kota Lubuklinggau. Berlokasi di Jalan Garuda, Pasar Permiri, Kecamatan Lubuk Linggau Barat II, Kota Lubuklinggau.

 

Partisipasi Masyarakat

Menurut Luthfi, Masjid As-Salam dibangun atas partisipasi masyarakat yang dilakukan diarsiteki Hasanudin asal Bandung.

“Seluruh warga diminta kontribusinya untuk pembangunan masjid ini,” ujarnya.

Misalnya anak-anak sekolah dasar (SD) menyumbang lima batu bata merah per orang.

Sedangkan murid SMP dan SMA masing-masing dikenakan 15 dan 50 batu bata merah per orang.

“Ini supaya mereka merasa memiliki, bukan untuk memeras warga,” kata Luthfi.

Masjid As-Salam terdiri dari dua lantai yang dapat menampung sekitar 5.000 jemaah. Masjid ini dibangun di atas tanah seluas 10 ribu meter persegi.

Ketika melangkah masuk ke dalam masjid, kamu akan terpesona dengan desain interior yang memukau.

Perpaduan warna , kelembutan karpet, dan keindahan aksesoris yang menghiasi setiap sudut ruangan, semuanya menghadirkan atmosfer yang menakjubkan.

Bukan cuma keindahan visual, juga kebersihan, kerapian dan keamanan menjadi prioritas utama bagi pengelola masjid ini.

Setiap detailnya disusun dengan teliti untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman bagi jamaah dan pengunjung.

Di sepanjang dinding masjid, kamu akan menemukan berbagai ornamen kaligrafi yang dipasang dengan indah.

Lampu gantung yang terletak di bagian tengah ruangan juga menambah pesona keindahan interior masjid.

Tidak hanya sebagai tempat ibadah, Masjid Agung As-Salam juga menjadi tempat yang tepat bagi keluarga untuk menghabiskan waktu malam bersama.

Suasana yang tenang dan damai membuatnya menjadi tempat yang cocok untuk merasakan kedamaian serta beribadah bersama orang-orang terkasih.

 

Pembangunan Masjid

Pembangunan Masjid Agung As-Salam Lubuklinggau, dilakukan di masa kepemimpinan Bupati Musi Rawas periode 1990-1995 H. Nang Ali Solichin.

Ketika masjid Agung As-Salam Lubuk linggau selesai dibangun, pengukuhan secara resmi dilakukan oleh Bupati Musi Rawas periode berikutnya, H. Radjab Semendawai, yang menjabat dari tahun 1995 hingga 2000.

Pada tanggal 31 Desember 1997, Masjid Agung As-Salam diresmikan dan mulai digunakan oleh umat Muslim untuk melaksanakan ibadah.

 

Sumber

DetikSumbagsel

RRI.co.id

Sumsel.akurat.co

Adawarta.com

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button