Gelar FGD Sosialisasi Sispranas, Nasrul Bani : Turunya Covid, Momentum Bangkitnya Pariwisata Sumsel

MAKLUMATNEWS.com,Palembang.—Fokus Grup Discusion (FGD) sosialisasi sistem informasi kepariwisataan nasional (Sispranas) dilaksanakan di Hotel Alts, Jumat (23/9/2022).
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumsel dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bidang (Kabid) Dokumentasi dan Publikasi Budaya Disbudpar Sumsel Nasrul Bani, S.Pd.,M.M.
Hadir juga pada acara tersebut sebagai narasumber yakni dari Ketua Tim Statistik BPS Suketi, perwakilan dari Akademik yakni dari Universitas Sriwijaya Deris Setiawan, Ph.D, Ip.U.,ASEAN, dan Kabid Statistik Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Sumsel Bambang Sukaton, S.E,.M.M.
Kabid Dokumentasi dan Publikasi Budaya Disbudpar Sumsel Nasrul Bani, S.Pd MM mengatakan, pada hari ini dia hadir dalam rangka kegiatan Pembukaan Sosialisasi Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional (Sisparnas) yang merupakan kegiatan pendataan sektoral ke kepariwisataan dalam rangka satu data pariwisata Indonesia. “Atas nama Pemprov Sumsel, pada kesempatan ini saya menyampaikan rasa terima kasih atas partisipasi bapak ibu dalam rangka menghadiri sosialisasi pada hari ini,” ujarnya.
Lebih lanjut Nasrul menuturkan, dalam pembangunan kepariwisataan tidak terlepas dari empat aspek penting dalam membangun citra pariwisata di Sumsel yakni pembangunan daya tarik wisata, pengembangan industri pariwisata, pemasaran serta peningkatan kelembagaan baik sumber daya manusia, aparatur maupun masyarakat.
“Turunnya pandemi covid-19 pada tahun ini menjadi rujukan dari berbagai daerah di Indonesia untuk dapat menyelenggarakan kembali event-event,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, dimana dalam 2 tahun ini sulit dilaksanakan mengingat prosedur protokol kesehatan yang ketat dan mengundang keramaian. “Dengan dibukanya kesempatan untuk kembali penyelenggaraan event melalui prosedur kesehatan yang memenuhi syarat maka kita semua dapat kembali menyelenggarakan event di masing-masing daerah. Satu Data Indonesia (SDI) yang merupakan program strategis Nasional dalam rangka mensinergikan data-data baik sektoral,”katanya.
Nasrul menuturkan, data dukungan lainnya menjadi sebuah informasi yang dapat dibagi pakaikan kepada pengguna yang memerlukan. Dimana masing-masing sektor yang dinaungi oleh Kementerian/Lembaga/Instansi menanggapi program strategis tersebut kedalam satu data sektoral yang pada hal ini ialah Satu Data Kepariwisataan Nasional melalui sistem informasi yang sama-sama dipelajari pada hari ini.
” Kebijakan Gubernur Sumsel dalam membangun satu data daerah merupakan hal yang dapat menjawab sekaligus menindaklanjuti arahan dari Satu Data Indonesia ke Satu Data Sumsel,” bebernya.
Masih dilanjutkannya, sehingga pada sektor Kepariwisataan Sumsel yang menaungi 17 Kabupaten/Kota perlu adanya penyesuaian sehingga keperluan data baik untuk tingkat Nasional dalam hal ini Sisparnas serta pada tingkat Provinsi melalui SIMATA yakni Sistem Informasi Satu Data Sumsel dapat sinkron dan berjalan sesuai harapan.
” Pelatihan Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional (SISPARNAS) yang dilakukan di seluruh Indonesia merupakan kesempatan bagi kita semua, terutama Instansi daerah untuk dapat giat dalam pemutakhiran data yang dibantu oleh para surveyor-surveyor,” paparnya.
Nasrul menernagkan, data pokok pariwisata yang telah dibangun oleh Disbudpar provinsi Sumsel melalui statistik kepariwisataan menjadi modal kita dalam mengawali dan menggambarkan data dasar pariwisata di berbagai sektor dan usaha pariwisata, termasuk didalamnya aksesibilitas, amenitas dan daya tarik wisata.
“Kita semua berharap pemutakhiran data pariwisata melalui Sisparnas ini dapat kita selesaikan sesuai target sehingga Satu Data Pariwisata Sumsel dapat menjadi basis data andalan yang dapat dijadikan model baik pada level nasional maupun daerah,” urainya.
Ditambahkannya, dapat diketahui bersama bahwa Kebijakan pariwisata dan budaya Sumsel dalam mendukung visi misi Gubernur Sumsel untuk perencanaan tahun 2023 ini kami mengambil tema dalam 3 tujuan, yang pertama sumber daya manusia unggul, dimana membangun SDM melalui peningkatan kapasitas, performasi pelaku usaha yang berdaya saing unggul. “Kedua ialah wisata maju, dimana pariwisata yang berkualitas yang mendukung amenitas, atraksi dan aksesibilitas yang berorientasi kepada masyarakat baik melalui event, keramahtamahan, dan menciptakan iklim desa berbasis wisata,” tandasnya. (Yanti)