OKU SELATAN

Aneh, Meskipun Naik Armada Milik Sendiri, Pengusaha Asal OKUS Ini Tetap Bayar dan Membeli Karcis

MAKLUMATNEWS.com, MUARADUA – Berkembangnya suatu perusahaan terletak pada kekuatan sistem dan management yang dibangun. Maka harus ada komitmen yang kuat untuk menjalankan system dan management itu sendiri. Ini juga yang dilakukan pengusaha tambang batubara dan travel terkenal kelahiran OKU Selatan H Hengki Irawan untuk membangun usahanya.

Melihat postingan yang diunggah di akun Facebooknya, Hengki berangkat menuju Kota Jakarta dengan menggunakan kendaraan umum bus ber Merk “TISPA”, atau lebih dikenal dengan Titisan Sang Pangeran.

Sebenarnya tidak ada yang istimewa dengan unggahan tersebut, karena terlihat biasa – biasa saja karena hanya sebuah unggahan di medsos. Namun bagi penulis hal ini cukup menarik untuk ditulis. Apalagi dalam unggahan itu ada foto karcis yang tertulis bernama Hengki , tujuan Merak , No Bangku : 10 , Ongkos Rp 250 ribu .

Ini sangat menarik karena setahu penulis, PT. Titisan Sang Pangeran (TISPA) atau bis yang ditumpanginya itu adalah miliknya sendiri, dan mengapa harus membayar ???.

Hengki ketika dimintai tanggapan terhadap unggahannya itu, hanya mengaku, jika berkembangnya suatu perusahaan adalah terletak pada kekuatan sistem dan management, dan seberapa kita komit untuk menjalankan sistem dan management tersebut,” ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Jawaban Hengki ini, secara tidak langsung kita sebagai masyarakat bisa mengetahui rahasia dibalik kesuksesannya dalam mengelola sistem dan managemen perusahaan, sehingga pengusaha satu ini bisa dibilang salah satu perantau asal OKU Selatan yang sukses di negeri orang.

Sementara itu, secara terpisah petugas loket TISPA Muaradua, Adel mengatakan, aksi H. Hengki Irawan ini bukan hanya itu saja. Setau Adel setiap menggunakan kendaraan darat untuk berpergian Hengki selalu membayar karcis meski armada itu miliknya sendiri.

“ Memang seperti itu, dia tidak bisa mencampurkan urusan pribadi dengan bisnis. Saat dia naik Tispa untuk urusan pribadi baik dari Palembang maupun Jakarta tujuan Muaradua atau sebaliknya dia selalu beli tiket, terkecuali urusan dinas Tispa. Dan no bangku pun kadang yang tersisa di Belakang jika didepan sudah terisi oleh penumpang lainnya,” ujar Adel.

Adel menambahkan, jika ada seseorang yang benar – benar wajib dibantu, terdapat orang yang dalam kesulitan tidak punya ongkos misalnya, pihak loket menghubungi beliau dan akan secara otomatis masuk ke bon beliau yang akan ditagih secara pribadi setiap akhir bulan.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button