Diduga Kecelakaan Tunggal, Anggota Yonif Raider 200 Akhirnya Meninggal Dunia , Keluarga Merasa Janggal…!

MAKLUMATNEWS.com, Palembang—Seorang anggota TNI di Palembang meninggal ketika pergi keluar rumah hendak menemui temannya, namun keluarga menyebut kematiannya masih janggal.
Korban bernama Prada Jefriando Simatupang (23) anggota Yonif Raider 200/Bhakti Negara Kodam II/Sriwijaya, meninggal pada Rabu pagi (15/11/2023), Prada Jefriando dinyatakan meningal dunia di Rumah Sakit AK Gani Palembang, dan setelah berada di rumah duka selama sehari, jasat Prada Jefriando dimakamkan di TPU Kristen Talang Jambe.
Menurut pengakuan ayah korban, Labas Simatupang (53) saat berada di pemakaman anaknya TPU Kristen Talang Jambe, Kamis (16/11/12023) mengatakan, saat dirinya terakhir bertemu korban, anaknya tersebut meminta izin untuk keluar rumah untuk mengajak pacarnya nongkrong di sekitar kawasan Kambang Iwak pada Malam minggu (12/11/2023) lalu.
“Jam delapan malam, saat malam Minggu dia pamit keluar mau mengajak pacaranya keluar nongkrong. Tapi saya minta dia istirahat saja di rumah, posisinya anak saya baru pulang,” ujar ayah korban.
Tanpa sepengetahuannya ternyata Jefri keluar rumah dan setelah ditelusuri, dia bertemu dengan salah seorang teman satu letting dan saudaranya yang merupakan seorang warga sipil.
“Ternyata sekitar pukul 01:00 WIB malam dia ini diam-diam keluar rumah, ditelpon temannya untuk ketemuan. Ternyata sebelum itu dia mengajak pacarnya pergi nongkrong dan mengantar pacarnya pulang sekitar pukul 23:00 WIB, ” katanya.
Keesokan harinya, sekitar pukul 6 pagi ayah korban diberi kabar jika anaknya dilarikan ke rumah sakit AK Gani dalam keadaan koma selama beberapa hari sampai akhirnya meninggal dunia, Kamis (16/11/2023).
“Dia masuk rumah sakit pukul empat pagi. Setelah kami telusuri lagi dari keterangan kakak kawan satu letting-nya, terakhir dia meninggalkan anak kami bersama seniornya di sebuah cafe di Jalan Radial. Belum tahu apa memang janjian dengan seniornya atau gimana, ” katanya.
Kesatuan tempatnya bekerja sudah mencari tahu lewat CCTV di simpang Charitas dan terlihat ada kemacetan. Dari situ ada indikasi jika Prada Jefriando mengalami kecelakaan.
Namun pihak keluarga merasa janggal, meski tubuh Prada Jefriando ada luka di dagu, lecet pipi, dan kepala. Tapi kondisi sepeda motor korban tidak mengalami kerusakan sama sekali.
“Kami lihat motornya tidak ada kerusakan, mulai dari spakbor dan lain-lain. Hanya lecet sedikit di bagian lampu dan pijakan kaki yang bagian karetnya lepas, ” katanya.
Ayah kandung korban juga mengatakan, bahwa anak ketiganya tersebut semalam telah dilakukan otopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang
“Semalam telah dilakukan otopsi di RS Bhayangkara Palembang yang disaksikan Reskrim Polrestabes Palembang, Pomdam, Den Intel Kodam dan advokat kita selama 8 jam,” ujarnya.
Dirinya menuturkan, bila saat ini pihak keluarga menunggu hasil otopsi dari rumah sakit kepolisian tersebut.
“Katanya hasil baru akan keluar dua sampai satu hari ke depan.”katanya.
Keluarga berharap kasus ini bisa terungkap, jika ini ternyata ada tindak kriminal harus diperhatikan dan diungkap.
“Kami harap dari Kodam II Sriwijaya lebih memerhatikan kasus ini. Jangan seolah-olah ini hanya ada lakalantas, ” katanya.
Sementara itu kapendam ll sriwijaya, kolonel kav Rohyat Happy Ariyanto menanggapi hal tersebut. Ia mengatakan kematian korban Pratu Jefriando Simatupang ini merupakan kecelakaan tunggal.
” Setelah di lakukan pemeriksaan oleh den intel kodam ll sriwijaya, dengan memanggil para saksi korban ini meninggal murni mengalami kecelakaan dan bukan karena pengeroyokan atau penganiayaan, tapi kita tetap akan melanjutkan penyelidikan mendalam terkait kasus ini” ungkapnya.
Reporter : Yola Dwi R