NASIONAL

Optimalkan Pemanfaatan Lahan Rawa, Kementan Upayakan Peningkatan Indeks Pertanaman Padi di Banyuasin

MAKLUMATNEWS.com, Jakarta — Hari Sabtu (25/5/2024) lalu Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Ali Jamil (tiga kiri) meninjau optimasi lahan rawa di Kabupaten Banyuasin.

Menurut Ali Jamil, peninjauan lokasi optimasi itu di lahan (Opla) rawa Desa Srimenanti, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin bersama Pangdam II Sriwijaya.

Dengan mengoptimalkan pemanfaatan lahan rawa diupayakan terjadinya peningkatan indeks pertanaman (IP) padi di Kabupaten Banyuasin.

“Daerah ini memiliki lahan yang telah dilakukan optimasi (lahan rawa) seluas 302 hektare,” ujar Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Ali Jamil dalam keterangannya di Jakarta, Senin (27/5/2O24).

Dia menjelaskan, lahan yang dikelola oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sumber Rejeki 1 dan Gapoktan Sumber Rejeki 2, semula ditanami padi (IP 100) atau sekali dalam musim tanam. Lalu ketika panen biasanya dilanjutkan dengan penanaman jagung.

Namun, lanjut Ali, setelah adanya optimasi lahan rawa maka dapat dilakukan penanaman padi dua kali (IP 200).

“Setelah panen padi di Juni ini, maka dapat dilakukan percepatan tanam padi kembali sehingga menjadi IP 300. Penanaman padi di lokasi ini menggunakan varietas inpari 32,” ungkap Ali.

Ali berharap, ketersediaan alat mesin pertanian (alsintan) berupa traktor roda empat dapat dioptimalkan untuk mengolah lahan.

Sementara, untuk SID yang sudah selesai clear and clean dilakukan percepatan pelaksanaan konstruksi, olah lahan dan tanam untuk mengejar pertanaman.

“Kami bersama Pangdam II Sriwijaya sangat mengapresiasi kerja keras dari seluruh pihak sehingga kegiatan optimasi lahan di daerah ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat besar untuk peningkatan indeks pertanaman,” kata Ali.

Penyangga Pangan Nasional

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, salah satu sasaran utama optimasi lahan rawa yang dilakukan Kementerian Pertanian adalah di daerah Sumatera Selatan.

Optimasi lahan rawa dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan indeks pertanaman yang masih rendah yakni dari 1 menjadi 3 kali dalam setahun. Sehingga ke depan ada tambahan produksi beras sebesar minimal sekitar 600 ribu ton khusus dari provinsi itu.

“Dan ini bisa menyelesaikan sekitar 15 persen persoalan negara masalah impor, hanya dari Sumatera Selatan saja, jadi lokasi yang sedang kita kembangkan di Sumsel ini akan menjadi salah satu daerah penyangga pangan nasional,” ucap Amran.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button