INTERNASIONAL

Ahli Geofisika Yordania Sebut Frank Hoogerbeets Sesat

MAKLUMATNEWS.com, Palembang — Heboh dan mengagetkan.

Menyusul prediksi Seismolog asal Belanda Frank Hoogerbeets.

Dia menyebut gempa awal Maret bakal terjadi hingga ke Indonesia.

Tak pelak memicu tanggapan serius dari

Najib Abu Karaki, seorang ahli geofisika di Universitas Yordania.

Ia mengatakan kepada The Jordan Times apa yang disampaikan Hoogerbeets adalah sesat.

“Tidak mungkin dia bisa mengeluarkan peringatan ada gempa bumi besar apalagi sampai menyebut tempat,” kata dia.

Menurut Abu Karaki, risiko seismik dapat dievaluasi melalui kerja sama aktif antara para profesional, pakar, dan insinyur dalam evaluasi kinerja seismik.

Diketahui, saat ini warga Yordania juga sangat khawatir dengan informasi yang disampaikan Hoogerbeets.

“Gempa paling kuat dalam sejarah Yordania mungkin adalah gempa pada 22 November 1995,” kata ahli geofisika itu sambil merinci kekuatan gempa adalah Magnitudo 7,3.

Dengan tegas ia menyangkal prediksi Hoogerbeets, dan memperingatkan publik untuk tidak mempercayai ramalan semacam itu.

Sejauh ini berita yang dianggap menyesatkan tersebut terus beredar di berbagai platform media sosial tentang prediksi gempa yang telah memicu kepanikan dan mengkhawatirkan sebagian masyarakat Yordania.

Apalagi adanya gempa dahsyat yang melanda tenggara Turki dan tetangganya Suriah. Warga Yordania kemudian menjadi terpaku pada analisis tentang getaran baru di wilayah tersebut.

“Banyak orang takut akan gempa lagi. Beberapa bahkan menyiapkan tas tangan di dekat pintu depan mereka,” kata Haifa Khaled, seorang warga Yordania berusia 30-an, kepada The Jordan Times.

Kekhawatiran publik tersulut setelah seismolog asal Belanda Frank Hoogerbeets, yang dilaporkan meramalkan gempa bumi di Suriah dan Turki, menduga masih akan ada lagi gempa pada awal Maret.

BACA JUGA  Askolani Bantah Tudingan Patung Bung Karno Rp16 Miliar yang Viral di Media Sosial karena Tak Mirip

Pada 27 Februari, Hoogerbeets menerbitkan video YouTube terbarunya, di mana dia memperingatkan bahwa pada minggu pertama di bulan Maret akan menjadi sangat kritis.

Kata dia, aktivitas seismik besar akan berlangsung antara 3-4 Maret dan atau 6-7 Maret.

 

Meragukan

Tanggapan senada  juga dilontarkan Kepala Cabang Kamchatka dari Survei Geofisika Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, Danila Chebrov.

Menurut Chebrov, dia sangat meragukan prediksi Frank Hoogerbeets dan menyebutnya sebagai ‘amatir’.

Chebrov bilang, asumsi pergerakan antarplanet di tata surya yang kemudian dihubung-hubungkan oleh Hoogerbeets sebagai potensi petaka sangat lemah.

“Amatir. Jika digunakan sebagai alat prognostik utama sangat bermasalah,” kata dia.

Sementara itu, berbagai komunitas ilmiah turut mengimbau publik agar mengabaikan peringatan gempa palsu yang dilontarkan Frank Hoogerbeets.

Frank menyebut dunia mungkin bakal menghadapi gempa besar dalam awal-awal Maret 2023 ini, mulai dari Semenanjung Kamchatka dan Kepulauan Kuril di Timur Rusia, hingga Filipina dan Indonesia.

Hoogerbeets sebelumnya mendapat perhatian internasional setelah salah memprediksi usai menyebut akan ada bencana gempa berkekuatan magnitudo 8,8-9,8 bakal menyerang pantai barat AS pada Mei 2015. Dan hasilnya nihil. (*/Poskota.co.id)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button