MAKLUMATNEWS.com, Bandung — Pamer harta di depan publik bukan saja tidak baik tapi juga bisa meningkatkan kecemburuan sosial.
Apalagi selama ini perilaku pamer harta lebih kepada upaya pencitraan dan me nonjolkan diri serta merasa lebih dari orang lain.
Untuk itu, seusai memimpin Apel Pagi ASN pada hari pertama pasca libur Lebaran 2023, di Halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (26/4/2023), Gubernur Jabar M Ridwan Kamil melarang ASN.di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, berperilaku “flexing” atau memamerkan harta kekayaan di dunia maya.
“Saya menyemangati mengingatkan integritas, mengingatkan jangan flexing-flexing ya, sekarang hal-hal seperti itu sering memberi citra kurang baik,” katanya.
“Di hari pertama kerja, semua unit sudah diperintahkan untuk full 100 persen memberikan layanan masyarakat, walaupun masyarakat masih mudik mungkin sampai. Mudik baliknya sampai hari Minggu atau hari Senin nanti,” jelasnya.
Dia juga menjelaskan tentang masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Barat yang akan selesai pada bulan September 2023.
Pihaknya menginginkan capaian yang telah diraih Pemprov Jawa Barat di masa kepemimpinannya bisa dilanjutkan oleh pejabat berikutnya.
“Kami pamit karena waktu kerja kami empat bulan lagi, banyak pencapaian tentu kekurangan masih ada. Tapi Insya Allah akan lebih baik lagi.
Lalu pencapaian ada 510 penghargaan disampaikan karena kita membangun super team, bukan Superman, jadi kerja mereka saya apresiasi,” kata dia.
Menyoal polemik shalat di Ponpes Al-Zaytun, Ridwan Kamil mengatakan itu yang masuk ranah Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Itu nanti wilayah kewenangannya kepada MUI, bukan kewenangan administrasi pemerintahan, masalah fikih ya wewenangnya,” kata Ridwan Kamil.
Menurutnya, saat ini Pemprov Jabar tidak bakal melakukan tindakan apa pun soal polemik Al-Zaytun.
Namun bukan tidak mungkin jika nantinya ada tindak lanjut jika MUI mengeluarkan rekomendasi.
“Nanti kalau ada rekomendasi dari MUI bahwa pemerintah Jabar harus ada follow up, baru kita tindaklanjuti.
Tapi per hari ini kami masih menunggu apa rekomendasi MUI,” jelasnya.
Seperti diketahui, Ponpes Al-Zaytun tengah disorot gegara salat Idul Fitri dengan menggabungkan barisan pria dan wanita. Videonya pun viral di media sosial.
Dalam video itu terlihat saf shalat dibuat berjarak. Selain itu, ada jemaah perempuan yang berada di barisan paling depan.
Sumber : Republika. co.id dan DetikJabar