INTERNASIONAL

Setelah Mantan Presiden Obama, Kini Emir Qatar Kecam Pemimpin Dunia Memberi Izin ‘Israel’ Terus Membunuh : “Cukup Sudah Cukup”

MAKLUMATNEWS.com—Makin banyak saja para kepala negara dan tokoh internasional yang mengecam serangan penjajah Israel kepada Palestina para pekan ini. Setelah mantan Presiden AS Barack Obama, kini Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani dari Qatar mengecam “pemboman biadab dan belum pernah terjadi sebelumnya” yang dilakukan penjajah ‘Israel’ di Gaza. Emir juga mengutuk negara-negara di seluruh dunia atas dukungan tanpa syarat mereka terhadap pembataian ‘Israel’ terhadap warga Palestina.

Qatar telah berada di garis depan dalam upaya deeskalasi sejak dimulainya agresi mematikan ‘Israel’ di Gaza.  “Kami mengatakan cukup sudah. Tidak dapat dipertahankan bagi ‘Israel’ untuk diberikan lampu hijau tanpa syarat dan izin bebas untuk membunuh, juga tidak dapat dipertahankan untuk terus mengabaikan realitas pendudukan, pengepungan dan pemukiman,” kata Sheikh Tamim kepada Dewan Syura di Doha pada hari Selasa, 25 Oktober 2023) dikutip media Qatar.

Pernyataan keras tersebut disampaikan pada sesi pengukuhan masa jabatan legislatif Dewan Syura dan membuat pemimpin Qatar mengalihkan perhatiannya dari fokus konvensional pada urusan dalam negeri dan malah menyoroti Palestina.

Sejak 7 Oktober, Gaza telah menjadi sasaran kampanye pemboman dan genosida zionis ‘Israel’ yang telah menyebabkan gugurnya Lebih dari 6.500 orang warga Gaza, lebih dari 20 jurnalis, lebih dari 1.700 anak-anak, meskipun lebih dari 1.000 orang diyakini masih terjebak di bawah reruntuhan.

Menyikapi kampanye brutal yang telah berlangsung selama berminggu-minggu ini, Syekh Tamim mengatakan warga Palestina di Gaza “hidup dalam kondisi sulit yang tidak dapat dibayangkan, dan tidak diperbolehkan untuk berdiam diri atas pemboman yang biadab dan belum pernah terjadi sebelumnya yang dialami warga sipil.”

Para pejabat di Doha telah menjalin kontak dekat dengan mitra internasional utama—antara lain Amerika Serikat, Inggris, Iran, Turki, Mesir, Yordania, Arab Saudi—dalam upaya mengakhiri eskalasi ‘Israel’ di Gaza. Sejauh ini, Doha berhasil memediasi pembebasan empat tawanan Hamas.

BACA JUGA  Ayo Boikot Kurma Israel !!

Dalam menegaskan kembali pendirian Qatar sebagai pendukung perdamaian, pemimpin Qatar tersebut mengecam serangan ‘Israel’ terhadap “warga sipil yang tidak bersalah dari pihak manapun, apapun kewarganegaraan mereka.”

Namun, dia menekankan bahwa Qatar “tidak menerima standar ganda dan bertindak seolah-olah nyawa anak-anak Palestina tidak berarti, seolah-olah mereka tidak memiliki wajah dan nama.”

“Apa yang terjadi sangat berbahaya, termasuk menginjak-injak semua nilai-nilai agama dan duniawi, adat istiadat dan hukum, bukan hanya hukum internasional dan deklarasi niat ilegal ‘Israel’ dan publik seperti pengungsian dan lain-lain,” kata Emir Tamim.

Syeikh Tamim juga membidik mereka yang mendukung ‘Israel’ ketika ‘Israel’ terus melancarkan kampanye pengeboman di Gaza, di mana separuh penduduknya berusia di bawah 15 tahun.

“Kami ingin bertanya kepada mereka yang mendukung perang, dan mereka yang bertindak untuk membungkam perbedaan pendapat: Apa yang akan terjadi setelah perang ini?” dia berkata.

Pemimpin Qatar tersebut menggarisbawahi keseriusan situasi di Gaza dan pelanggarannya terhadap semua “nilai-nilai agama dan duniawi, adat istiadat dan hukum” di samping kebijakan perluasan dan pemindahan pemukiman yang terus dilakukan ‘Israel’.

Pada tanggal 8 Oktober, Menteri Pertahanan ‘Israel’ Yoav Gallant mengumumkan pengepungan besar-besaran di Gaza, mencegah lebih dari 2 juta penduduknya mengakses kebutuhan dasar, seperti air dan listrik, dan menggambarkan penduduk setempat di sana sebagai “manusia binatang”.

Dalam pidatonya di Doha pada hari Selasa, Syekh Tamim mengecam tindakan tersebut. “Saat ini, tidak boleh dibiarkan menggunakan penghentian pasokan air dan pencegahan obat-obatan dan makanan sebagai senjata terhadap seluruh populasi. Kami menyerukan sikap regional dan internasional yang sungguh-sungguh terhadap eskalasi berbahaya yang kita saksikan ini,” tambah Sheikh Tamim sebagaimana dikutip MAKLUMATNEWS.com dari Hidayatullah.com.

“Rakyat Palestina akan tetap tinggal di sini, meskipun mereka masih menderita akibat pendudukan, pengepungan, penyitaan tanah, dan pemukiman. Perang tidak memberikan solusi apa pun. Yang akan terjadi selanjutnya adalah penderitaan yang semakin parah, peningkatan jumlah korban, dan rasa duka mendalam yang menimbulkan kemarahan,” ujarnya.

BACA JUGA  Legenda Ratu Rock n Roll  Tina Turner Meninggal Dunia

Pemimpin Qatar juga memperbarui dukungannya terhadap Palestina dan pembentukan negara merdeka di perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur (Baitul Maqdis) sebagai ibu kotanya.

“Generasi anak-anak akan tumbuh di tengah pengalaman mengerikan ini, dan keheningan yang terjadi di komunitas internasional atas pembunuhan saudara-saudara mereka. Satu-satunya cara untuk menjamin keamanan dan stabilitas bagi kedua bangsa adalah melalui apa yang selama ini dikesampingkan, yaitu mencapai perdamaian yang adil dan abadi, dan menjamin akses rakyat Palestina terhadap semua hak sah mereka yang disetujui oleh organisasi internasional,” ujarnya. (*)

Editor : Aspani Yasland

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button