PARIWISATA

Cerita Selama di Pulau Penyengat

MAKLUMATNEWS.com, Kepri — Rombongan peserta Silaturahmi Kerja Lembaga Adat Rumpun Melayu se Sumatera, selesai kegiatan in door ( mengikuti peresmian balai adat Seri Indera Sakti Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau dan penganugerahan gelar Datok Seri Indera Pahlawan kepada Inspektur jenderal Polisi Drs. H. Yan Fitri Halimansyah, MH ( kepala kepolisian Daerah Kepulauan Riau) serta Rapat Kerja.

Esok harinya rombongan dijadwalkan berkunjung ke pulau Penyengat Provinsi Kepulauan Riau.

Perjalanan menuju ke Pulau Penyengat dari Pulau Bintan ( Tanjung Pinang) menggunakan kapal cepat hanya 5 menit kurang lebih. Kalau menggunakan transportasi umum sekitar 10-15 menit.

Sesampainya di Pulau Penyengat rombongan diantar atau dipandu oleh Dato’ Aswandi Syahri ( keluarga Raja Ali Haji dan seorang pengkaji sejarah kebudayaan Melayu khususnya di kepulauan Riau).

Wajah baru Pulau Penyengat. (Foto : Pemprov Kepri

Di sana rombongan dibawa mengelilingi lokasi pemakaman raja raja antara lain pusara Raja Ali Haji, Raja Haji Ahmad dan Raja Haji Fisabilillah, perpustakaan serta masjid peninggalan para raja raja yang bermukim di Pulau Penyengat.

Transportasi untuk mengitari tempat tempat bersejarah tersebut menggunakan kendaraan jenis bemo dan becak motor semua penduduk asli di sana.

Terakhir, sebelum meninggalkan Pulau Penyengat rombongan disuguhi makanan tradisional sambil menikmati pemandangan alam yang indah disertai tiupan angin segar.

Dan sebagai tanda kasih Dato’ Aswandi Syahri memberikan kenang-kenangan sebuah buku karangan beliau kepada ketua lembaga adat Melayu ( LAM) yang berjudul Khasanah Manuskrip Riau-Lingga Abad 19 ( Pemerian Tiga Puluh Manuskrip Melayu Warisan Zaman Kerajaan Riau – Lingga).

Pulau Penyengat selama ini cukup dikenal karena sosok Pujangga Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad dengan Gurindam dua belas nya.( Gurindam dua belas berisikan 12 pasal nasihat yaitu mengenai :

1, Menghidupkan Agama

2, Menguatkan Iman

3, Memelihara indra

4, Menjauhi maksiat

5, Berakhlak mulia

6, Yang harus dicari

7, Yang harus dihindari

8, Adab Bergaul

9, Sifat Sifat Syaiton

10.Kewajiban dalam rumah tangga

11, Jihad di jalan Allah

12, Menjadi Pemimpin yang benar.

Pulau Penyengat : Foto : IST)

Alhamdulillah penulis juga mendapatkan buku buku dari Dato’ Maskur dari LAM Propinsi Kepri yaitu :

1, i’tibar Gurindam Raja Ali Haji ( karangan Rima Melati, S.ag)

2, Harmonisasi Gurindam 12, Pepatah – Petitih Minang, Al Quran dan Hadits. ( Karangan Satrio. MA DT. Nan Bakupiah, dan Syaifullah, MA)

Mudah mudahan ketiga buku tersebut dapat menjadi referensi bagi saya untuk mengkaji dan menuliskan kembali dengan mensinkronisasikan dengan adat istiadat Melayu Batang Hari Sembilan Sumatera Selatan. (*)

 

* Kiriman Albar Sentosa Subari, Ketua Lembaga Adat Melayu Sumatera Selatan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button