Dunia Terancam Terbelah, Buntut Serangan AS ke Iran Picu Ketegangan Internasional

MAKLUMATNEWS.com Iran—- Langkah pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang secara resmi ikut dalam perang Israel-Iran yang dimulai Israel sejak 13 Juni lalu mendapat respon keras dari Korea Utara (Korut).
Korut menilai serangan AS tersebut sebagai pelanggaran piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pyongyang menyalahkan ketegangan di Timur Tengah pada “keberanian Israel yang sembrono”.
“Republik Rakyat Demokratik Korea mengecam keras serangan terhadap Iran oleh AS yang sangat melanggar Piagam PBB sehubungan dengan kedaulatan,” kata seorang juru bicara kementerian luar negeri dilansir dari AFP, Senin (23/6/2025).
Korut mengklaim negara Yahudi itu “telah mempromosikan kepentingan sepihaknya melalui gerakan perang yang tak henti-hentinya dalam perluasan wilayah”.
Sementara itu, AS mengatakan pada hari Ahad, 22 Juni 2025 bahwa serangannya “menghancurkan” program nuklir Iran. Tetapi Washington bersikeras bahwa mereka tidak berusaha untuk menggulingkan pemerintah di republik Islam itu.
“Kerusakan Monumental telah terjadi pada semua situs Nuklir di Iran, seperti yang ditunjukkan oleh citra satelit. Pemusnahan adalah istilah yang akurat!,” kata Trump menulis di media sosial, tanpa membagikan gambar yang dirujuknya.
Sebelumnya diketahui Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan apresiasi mendalam atas keputusan Presiden Trump. Dalam pernyataan yang direkam, Netanyahu menyebut tindakan itu sebagai “keputusan berani” yang akan “mencatat sejarah.”
” Selamat, Presiden Trump. Keputusan Anda yang berani untuk menyerang fasilitas nuklir Iran dengan kekuatan luar biasa dan benar dari Amerika Serikat akan mengubah sejarah. Sejarah akan mencatat bahwa Presiden Trump bertindak untuk mencegah rezim paling berbahaya di dunia memiliki senjata paling berbahaya di dunia,” ujarnya.
Menindaklanjuti peristiwa yang terjadi, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menyatakan keprihatinan mendalam atas eskalasi yang dinilai membahayakan stabilitas global.
“Saya sangat prihatin atas penggunaan kekuatan oleh Amerika Serikat terhadap Iran hari ini. Ini merupakan eskalasi berbahaya di kawasan yang sudah berada di ambang krisis, dan merupakan ancaman langsung terhadap perdamaian serta keamanan internasional,” tegas Guterres dalam pernyataan resminya.
” Kepada semua negara anggota PBB agar dapat menahan diri dan kembali ke jalur diplomasi, ” pintanya.
Disisi lain, Menteri Luar Negeri (menlu) Iran Abbas Araghchi mengatakan negaranya menyisakan semua opsi dalam menanggapi serangan AS.
“Sesuai dengan Piagam PBB dan ketentuan-ketentuannya yang memungkinkan tanggapan yang sah dalam membela diri, Iran menyisihkan semua opsi untuk mempertahankan kedaulatan, kepentingan, dan rakyatnya,” kata menteri luar negeri Iran seperti dikutip oleh Iran International dan dilansir Mint News, Minggu (22/6/2025).