MAKLUMATNEWS.com – Selama ini, masyarakat Indonesia telah mengenal berbagai ragam karnaval atau pawai yang sudah kesohor seperti Solo Batik Carnaval, Banyuwangi Ethno Carnaval, Pesta Kesenian Bali atau Sanur Village Festival atau Festival Payung Indonesia, namun di sebuah desa di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel) yang bernama Desa Tanjung Atap, ternyata masyarakatnya sudah lama dan setiap tahun menggelar Festival Rakyat Tanjung Atap dengan sajian Karnaval Rakyat Tanjung Atap 2022. Pesta budaya ini cukup fenomenal dan begitu menghibur warga desa serta berlangsung sangat meriah.
Momentum Hari Raya Idul Fitri 2022, warga kembali melaksanakan Festvial Rakyat Tanjung Atap ini dengan besar-besaran, setelah dua tahun dilanda pandemi Covid-19, pesta rakyat ini ditiadakan. Rakyat Desa Tanjung Atap yang bertetangga dengan ibukota kecamatan Desa Tanjung Batu ini, memang menggelar karnaval ini untuk merayakan hari raya Idul Fitri dan dul Adha.
:Fb Refi
Dalam festiva rakyat yang diadakan persis hari pertama idul fitri ini, beragam atraksi kearifan lokal ditampilkan, seperti adat istiadat pernikahan beserta segala jenis pakaiannya, kostum, perahu bidar, musik tradisional, kebiasaan warga, kesenian tradisional dan lain sebagainya. Karnaval ini diikuti warga dari kalangan anak-anak, remaja hingga para orang tua. Mereka berkeliling desa melintasi rumah-rumah warga dan sangat disambut meriah dan ditonton oleh warga. Dari raut muka warga, terlihat sekali betapa gembiranya mereka menyaksikan arak-arakan peserta festival. Mereka disajikan penampilan adegan-adegan humor yang sudah dikenal warga desa setempat, maka tak pelak lagi mengundang tawa.
Festival Rakyat Tanjung Atap ini berlangsung dari warga untuk warga. Pesertanya secara sukarela dan bergotong royong untuk memberikan penampilan hiburan kepada warganya. Inilah bentuk ekonomi kreatif yang nyata dan event yang bernuasa pariwisata ini perlu diangkat dengan promosi yang lebih gencar lagi. Desa Tanung Atap memang terkenal berbagai simbol seperti kerajinan pandai besi, kelempag bakar dengan pasir, pesantren. (*)
Sumber : Fb Refi Febrianto alias Bobon
Editor : Aspani Yasland
