OPINI

Profesionalitas Guru dalam Pembelajaran Pendidikan

Nama: Dian Harvina

Nim:  (06032682226009)

Jurusan: S2 Teknologi Pendidikan Universitas Sriwijaya

Guru merupakan  faktor yang sangat penting dalam pendidikan karena bagi peserta didik dalam slogan  dimana diguguh dan ditiru memiliki makna yang begitu dalam bagi seorang guru, sebagai tokoh identifikasi diri proses pengajaran belum dapat digantikan oleh mesin, radio maupun komputer sekalipun,  Oleh karena itu, sudah seharusmya guru memiliki perilaku dan kemampuan yang mempuni untuk mengembangkan peserta didiknya secara utuh yang mengisyaratkan bahwa dalam setiap kehidupan guru sebagai tauladan.

Dengan menjalankan tugas secara profesional sesuai dengan profesi dalam bidangnya dengan menguasai ilmu kompetensi yang dimilikinya. Guru bertanggung jawab mendampingi peserta didik dalam menguasai materi pelajaran dengan baik dan tuntas serta sampai pada perkembangan peserta didik. Tujuannya tak lain agar peserta didik dapat berkembang sesuai potensi perkembangan belajarnya, berkarakter dari segi kognitif, afektif maupun psikomotorik.

Dimana keberhasilan siswa dalam pembelajaran dapat dilihat dapat dilihat dari prestasi belajar yang dicapai sehingga guru dituntut untuk mengembangkan berbagai ide, model, metode, teknik,  taktik, dalam mengemas pembelajaran. Adapun pengalaman dari rekan kerja dimana pada proses pembelajaran terlalu fokus pada pembelajaran konfensional sehingga peserta didik banyak diam dan mengantuk, ditambah guru yang mengajar bukan guru dalam bidangnya yang tentu akan kesulitan memahami bagaimana karakter belajar dari tiap peserta didik karena tidak memiliki kompetensi dibidang itu. Sehingga terjadinya kesulitan belajar pada siswa.Sebagai guru perlu mendiagnosis kesulitan dalam belajar peserta didik dengan mendalami kekurangan/ kelemahannya dalam belajar. Peran guru dalam pendidikan tentunya tidak lepas dari fungsinya sebagai administrator dan evaluator yang dilakukan guru  dalam proses evaluasi hasil belajar.

Sehingga pada pelaksanaan pembelajaran guru betul- betul merupakan  guru yang sesuai dengan pendidikan disekolah itu karena jelas berkompeten dalam bidangnya, agar bisa memperhatikan atau mengevaluasi  kualitas pembelajaran mulai dari materi, metode,model,teknik dan taktik, hingga gaya belajar siswa itu sendiri baik itu audio, Audio – visual, maupun kinestetik, ketiganya merupakan alternatif pusat sentrik dimana proses pembelajaram akan efektif dan efisien ketika mengetahui keadaan gaya belajar siswa demi tercapainya pembelajaran, bukan hanya gaya belajar namun juga suasana kelas pengkondisian kelas serta nuansa aurah yang diciptakan oleh gurunya itu sendiri dalam menghidupkan atau mengajak peserta didik ikut masuk kedalam dunianya pembelajaran yang di kemas oleh guru itu sendiri karena tentu akan mempengaruhi keberhasilan dalam belajar. Evaluasi ini berguna bagi seorang guru agar hasil belajar peserta didik dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan .

Tentu ini menjadi PR penting bagi guru dalam mengembangkan seluas-luasnya ilmu pengetahuan serta kesesuaian materi pokok bahasan, metode dan penentuan model seperti apa, teknik dan taktik yang sesuai sehingga tidak sembarang dalam menentukan apa yang akan disuguhkan kepada peserta didik  yang dapat menunjang keberhasilan pembelajaran agar tidak menyimpang atau menambah sulit bagi peserta didik untuk mencerna proses pembelajaran yang diberikan, karena tujuan adanya guru profesional adalah agar proses belajar sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya.

 

Untuk itu pembelajaran tidak lepas dari peran guru dalam proses evaluasi hasil belajar. Dimana guru mempersiapkan siswa mengikuti proses evaluasi hasil belajar bukan hanya untuk sekedar tes ujian tetapi juga menanamkan pembelajaran sesuai kurikulum berkarakter yang sesuai dengan keterampilan yang di cakup dalam soal-soal evaluasi. Oleh karena itu guru dapat mengenalkan peserta didik berbagai macam tes dengan memberikan dan membiarkan peserta didik berlatih mengerjakan format- format tes yang umum dilakukan. Selain itu guru memberikan motivasi serta pemahaman bahwa evaluasi merupakan kesempatan untuk melihat dan mengukur kemampuan peserta didik setelah belajar bukan sebuah beban. Mengadministrasikan instrumen alat evaluasi hasil belajar yang dapat dilakukan dengan teman guru sejawat dan mencetak soal, membuat lapran dan menkomunikasikan hasil evaluasi, menggunakan hasil evaluasi untuk program selanjutnya.

Saat mengevaluasi, seorang guru memvalidasi soal- soal yang akan diberikan kepada peserta didik entah itu melalui tes  maupun non tes, agar mengetahui evaluasi tersebut tercapai atau tidak. Sedangkan validasi tujuannya untuk memperbaiki soal-soal yang akan diberikan pada masing- masing peserta didik.  Berangkat dari pengertian tes itu sendiri dimana merupakan kegaiatan tugas yang harus dikerjakan individu maupun kelompok  yang masing- masing diberikan tugas yang sama, penilaian yang seragam sehingga jawaban yang sama akan mendapat skor yang sama pula, sedangkan non tes juga menempati peranan yang sangat penting dalam evaluasi hasil belajar siswa terutama menyangkut kondisi psikologis peserta didik, seperti tanggapan siswa terhadap pelajaran yang diberikan guru, minat siswa, bakat siswa serta tingkah laku dalam proses pembelajaran.

 

Sehingga untuk dapat menjadi guru yang profesional tidak hanya mengambil satu aspek saja dalam mengajar peserta didik tapi jauh dari pada itu luas kajiannya seperti mendidik, mengarahkan akan pembentukan karakter peserta didik kita agar dalam  mengajar dapat mengevaluasi semua peserta didik baik dari gaya belajarnya, motivasinya kemudian tata krama disiplin dan patuh terhadap semua hal yang ditugaskan guru, sehingga aspek kognitif, afektif, psikomotorik dapat di evaluasi oleh gurunya itu sendiri sehingga pembelajarannya dapat diukur dan di evaluasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button