Resmikan Rumah Tahfidz Sultan Agung, Gubernur Sumsel Sumbang Rp 50 Juta

MAKLUMATNEWS.com, Palembang–Gubernur Sumsel H Herman Deru menghadiri dan secara langsung meresmikan Peresmian Pondok Pesantren (Ponpes) dan Rumah Tahfidz Sultan Agung Palembang Lamo, Jumat (21/10/2022).
Ponpes dan Rumah Tahfidz Sultan Agung berada di jalan Sultan Agung RT 12 RW 03 kelurahan I Ilir Kecamatan Ilir Timur II Palembang.
Gubernur Sumsel H Herman Deru mengatakan, dia bangga Sumsel masuk di peringkat 8 besar MTQ Nasional. Kalau Aceh juara tidak aneh yakni Serambi. “Tapi kita bisa sama dengan mereka, artinya ini ada. Sehingga kalau kita ingin Sumsel maju, dan religius kita bisa,” ujarnya.
“Saya salah satu Bupatinya yang melarang meminta sumbangan masjid dijalan,” katanya.
” Masjid itu adalah rumah Allah, tapi kalau kita meminta duit dijalan rasanya seperti apa, dan itu sangat memalukan agama kita. Kita ini umat muslim terbesar di dunia, tidak mungkin kita tidak bisa gotong royong. Orang bangun gereja, wihara, dan lainnya tidak ada meminta dijalan,” katanya.
“Dimana pada kesempatan ini saya akan bantu untuk pembangunannya, bersama-sama dengan lainnya, sebesar Rp 50 juta untuk kelancaran daripada ponpes dan rumah tahfidz Sultan Agung ini,” tambah Herman Deru.
Ketua Majlis Taqlim sekaligus Ketua Ponpes dan Rumah Tahfidz Sultan Agung, Ustad Fauzi Zawawi mengucap alhamdulillah pada 21 Oktober telah meresmikan Ponpes dan Rumah Tahfidz Sultan Agung.
Jadi perlu kita jelaskan lagi disini bahwa proses administrasi Pesantrennya masih berjalan, jadi maka dari itu didirikan dahulu dan dilakukan peresmian Ponpes dan Rumah Tahfidz Sultan Agung.
“Jadi ini merupakan wasiat dari KH Abdullah Zawawi Idzhom yang merupakan pendiri untuk membangun tiga lantai,” katanya.
Dia menuturkan, jadi nanti separuhnya itu untuk penghafal Al-Quran dan separuhnya untuk sebagai pencetak para kader Al-Quran.
Memang disini sudah berjalan sebenarnya, sudah ada santrinya dan tidak mondok, dan Alhamdulillah setelah diresmikan ini akan menginap atau mondok.
“Untuk jumlah santrinya sebanyak 76 santri, dimana terdiri dari santriwati sebanyak 31 orang, dan santri sebanyak 45 orang. dimana para santri selama ini tidak mondok. Dan Alhamdulillah ada 5 hafidz yang lulus Juz 30,” bebernya.
Dia mengungkapkan, usia rata-rata untuk para santri di Ponpes dan Rumah Tahfidz yakni SMA yakni 15 atau 16 tahun. Dimana untuk target pondok ini yakni 200 untuk seorang santri. Sistem belajarnya sendiri, disini ada program dari Jawa Tengah, dia ada program 1 tahun hafal 30 Juz ada program.
“Kalau kita mengikuti program-program itu selesai 1 tahun, bahkan ada yang 8 bulan selesai hafal 30 juz,” tandasnya. (Yanti)