POLITIK

Hari Ini Bertemu Presiden Jokowi, Anwar Ibrahim : PM Malaysia, Hidup dari Penjara ke Penjara

MAKLUMATNEWS.com — Pada hari ini, Senin, 9 Januari 2023,  Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, melakukan pertemuan diplomatik dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor. Pertemuan Ini adalah kunjungan pertama Anwar ke luar negeri sejak menjabat sebagai orang nomor satu di Malaysia pada 24 November 2022.

Keduanya direncanakan membahasa isu-isu perdagangan kedua negara dan berbagai permasalahan regional ASEAN. Kedatangan Anwar disambut positif karena dia jadi salah satu politisi Malaysia yang dikenal masyarakat Indonesia.

Datuk Seri Anwar Ibrahim lahir di Bukit Mertajam pada 10 Agustus 1947. Berasal dari keluarga kelas menengah dan terdidik memantik Anwar muda untuk terus bergerak menyuarakan hak-hak masyarakat melayu.

Mengutip The Prosecution of Anwar Ibrahim (2015), kurun 1960-an sampai 1970-an, dia termasuk generasi muda Malaysia yang aktif dalam organisasi pergerakan. Dalam peristiwa 13 Mei 1969, dia memimpin persatuan pelajar mendesak PM Tunku Abdul Rahman untuk memperjuangkan kepentingan orang melayu dan umat Islam.

Setahun kemudian, Anwar memimpin Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) dan lantang menyuarakan ketidakadilan. Saat krisis Malaysia 1970-an, dia sangat kritis terhadap ketidakbecusan pemerintah mengatasi kenaikan harga dan kejatuhan ekonomi.

Pemerintah bereaksi dengan memenjarakan Anwar selama dua tahun. Meski demikian, kasus pemenjaraan Anwar membuatnya banjir simpati publik.

Pada 1982, Anwar resmi masuk ke dunia politik. Dia bergabung dengan partai penguasa, United Malays National Organization (UMNO) pimpinan PM Mahathir Mohamad.

Di sana dia menjadi rising star sekaligus anak kesayangan Mahathir dalam sekejap. Berbagai posisi menteri pernah didudukinya, dari mulai Menteri Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (1983), Menteri Pertanian (1984), Menteri Pendidikan (1986), Menteri Keuangan (1991), hingga Wakil PM (1993).

Posisi ini membuat kekuatan politiknya sangat besar hingga membuat Malaysia punya “matahari kembar”. Dia diprediksi akan menggantikan Mahathir sebagai PM di masa depan.

BACA JUGA  BERITA FOTO : Prabowo Sopiri Jokowi Saat Kunjungi PT Pindad

Mengutip Pergulatan Politik Malaysia (2015), situasi berubah saat krisis ekonomi 1997. Anwar ingin Malaysia mendapat bantuan dari IMF. Mahathir justru sebaliknya. Pada saat bersamaan, Anwar juga kritis terhadap kasus korupsi dan nepotisme di pemerintahan Mahathir dan UMNO.

Sikap Anwar membuat hubungannya dengan Mahathir hancur. Kemudian, beredar kabar Anwar terlibat korupsi dan homoseksualitas.

Mahathir jadi salah satu orang yang terus menghembuskan isu homoseksualitas ini. Rangkaian konspirasi politik membuat karier politik Anwar hancur.

Dia kembali masuk jeruji besi pada 1998 atas kasus korupsi dan diperpanjang pada tahun 2000 atas vonis sodomi. Ketika sudah bebas pun dia berulang kali dijegal.

Polanya serupa: saat hendak ikut pemilu, dia langsung dipenjara atas kasus sodomi yang tidak jelas kebenarannya, seperti pada 2008 dan 2015. Kasus sodomi politis ini tidak membuat Anwar diam.

Malah dia memimpin barisan oposisi kepada PM Najib Razak (2009-2018) dari balik penjara. Simpati kepadanya datang dari dalam dan luar negeri.

Pada 2016, Mahathir bermanuver. Dia keluar dari UMNO dan mendukung Anwar untuk dibebaskan dari penjara.

Mahathir ingin berkoalisi dengan Anwar untuk “mengkudeta” Najib yang korupsi. Keduanya kemudian punya perjanjian politik: pada pemilu 2018, Mahathir akan mencalonkan diri sebagai PM dan menjadikan istri Anwar sebagai Wakil PM.

Jika terpilih, Mahathir janji akan berkuasa selama dua tahun. Lalu menyerahkan sisa kepemimpinan kepada Anwar.

Saat pemilu tiba, Mahathir dan oposisinya Pakatan Harapan, menang. Proses berjalan sesuai skenario, tetapi berujung pengkhianatan.

Mahathir tidak menyerahkan kekuasaan kepada Anwar. Sejak saat itulah, keduanya lagi-lagi pecah kongsi.

Sampai akhirnya pada 2022, usai melewati pemilu terpanas Anwar Ibrahim resmi meraih mimpi lama yang tertunda 24 tahun. Ia resmi menjadi Perdana Menteri.(*)

Sumber : cnbcindonesia.com

Editor    : Aspani Yasland

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button