Uncategorized

Dinkes Palembang Larang Konsumsi Chiki ‘Ngebul’, ini Bahayanya

MAKLUMATNEWS.com, Palembang –Dinas Kesehatan Kota Palembang dan BBPOM Kota Palembang membuat larangan mengonsumsi dan memperjualbelikan Chiki ‘Ngebul’ karena berbahaya bagi kesehatan.

Pelarangan ini diberlakukan menyusul terjadinya kasus bocah terbakar karena mengonsumsi smooky snack atau ice smoke atau dikenal juga dengan chiki ngebul, di Pulau Jawa.

Chiki Ngebul ini sangat disukai oleh anak-anak dan remaja karena sangat unik.

Chiki warna warni ice smoke ini diberi topping dengan varian yang disukai, cokelat ataupun stroberi.

Lalu dikemas di dalam sebuah cup dan disiram dengan Liquid Nitrogen Foodgrade (Nitrogen khusus makanan) hingga menimbulkan asap dingin.

Sehingga saat Chiki dimasukkan ke dalam mulut, akan keluar asap dingin dari mulut dan sensasi inilah yang disukai oleh anak-anak.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang dr Fenty Apriani mengatakan, gas nitrogen yang terkandung di dalam Chiki Ngebul itu sangat berbahaya.

“Chiki Ngebul ini mengandung nitrogen cair yang merupakan zat kimia berbahaya bagi tubuh,” katanya.

Dinkes Palembang meminta kepada warga untuk saat ini tidak membeli lagi Chiki Ngebul.

“Gas nitrogen dapat menyebabkan luka bakar dingin, dan terutama dapat menyerang ginjal dan saluran pernapasan,” jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Palembang, Zulfikli Apt mengatakan, BBPOM Kota Palembang telah menelusuri beberapa tempat usaha ini dengan meminta sumber awal didapatkannya nitrogen tersebut.

“Setelah kita sidak, akan kita teliti dulu, karena bahaya jika tidak food grade,” katanya.

Zulkifli mengatakan, makanan mengandung gas nitrogen ini jika dikonsumsi berkepanjangan bisa menyebabkan kerusakan internal pada organ.

“Apabila cairan terkenai tubuh, ya itu bisa menyebabkan kerusakan termal yang parah pada kulit, mata, maupun organ lainnya,” katanya.

BACA JUGA  Suasana Ramadan di Negara Minoritas Muslim

 

 

Reporter : Pitria

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button