MAKLUMATNEWS.com – Mafhum kiranya bahwa sejatinya pekerjaan wartawan itu adalah pekerjaan intelektual. Oleh sebab itu, sejatinya lagi, menjadi wartawan itu tidak gampang, sebab wartawan harus melalui beberapa tahapan untuk menciptakan sebuah karya jurnalistik atau sebuah berita, dan itu tidak sesederhana yang dipikirkan oleh kita.
Melalui tahapan dan proses menerbitakan karya jurnalistik tersebut, maka dibutuhkan kerja-kerja intelektual, berpikir logis, bernalar, membedakan mana fakta mana opini dan tentu berbagai pertimbangan baik segi hukum dan dampak sosial lainnya.
Seorang wartawan yang sudah berpengalaman, tentu saja kaedah-kaedah intelektual ini, sudah mendarah daging, sehingga banyak wartawan juga berupaya memperluas pengetahuannya dengan menempuh strata pendidikan yang lebih tinggi lagi, walaupun terkadang ilmu pengetahuan dan bidang disiplin ilmu yang dipilihnya bukan jurnalistik.
Memeriahkan Hari Pers Nasional (HPN) 9 Februari 2023 ini, setidaknya ada Tujuh orang wartawan dan mantan wartawan di Sumatera Selatan (Sumsel) yang telah berhasil menggapai strata pendidikan Doktoral yang disingkat dan ditulis Dr didepan namanya, bukan DR. Dr adalah gelar kesarjanaan tertinggi yang diberikan perguruan tinggi kepada seorang sarjana yang telah menulis dan mempertahankan disertasinya. Dan ini bukan perkara gampang, sebab meraih S3 ini memerlukan ketekunan, kecerdasan dan tentu biayanya yang tidak sedikit
Bagi mereka yang tidak lagi berkerja sebagai wartawan, mereka sudah memiliki kedudukan dan jabatan di profesi lain yang umumnya berkerja sebagai dosen.
Inilah 7 Wartawan Sumsel yang bergelar Doktor.
- Dr Firdaus Komar
Mantan wartawan Sriwijaya Post dan Pemimpin Redaksi Berita Pagi ini berhasil menuntaskan program S3-nya dalam bidang Administrasi Publik di Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang. Saat ini aktif sebagai Pemimpin Redaksi Media Online Extranews.com dan diamanahi sebagai Ketua PWI Sumsel.
- Prof Dr Isna Wijayani
Mantan wartawati Suara Rakyat Semesta (SRS) Palembang dan termasuk wartawan wanita yang senior di Palembang, kini Mbak Isna—demikian sapaannya– yang juga Profesor ini, mengabdi sebagai dosen di beberapa perguruan tinggi.
- Dr Tarech Rasyid
Saat ini beliau adalah Rektor Universitas IBA Palembang dan pernah menjadi Redaktur Ekskutif Harian Sumatera Ekspres Palembang dan wartawan Sriwijaya Post. Sosok satu ini agak unik karena selain wartawan, dia juga tokoh penggerak seniman, aktivis 98, dosen dan berkecimpung di LSM di kota ini. Tak banyak orang tahu bahwa Dr Tarech ini adalah lulusan Akdemi Kulit di Yogya dan Fakutas Filsafat Universita Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Gelar doktornya diperoleh di Universitas Diponegoro.
- Dr Iskandar Zulkarnain
Pria lulusan IAIN Raden Fatah Palembang ini memperoleh gelar doktor-nya di Universitas Lampung, sebuah kota yang kini dia menjadi Pemimpin Redaksi Lampung Post. Dia termasuk wartawan Palembang, Sumsel karena Dr Iskandar ini pernah menjadi wartawan Sumatera Ekspres dan Pemimpin Redaksi Sumatera Post dan beberapa tabloid. Ia juga dikenal sebagai aktivis HMI Palembang.
- Dr Icuk M. Sakir
Usai menjadi wartawan SRS Palembang, Icuk berhikmad menjadi dosen di Stisipol Palembang. Namun di tengah kesibukannya sebagai tenaga edukatif, Icuk yang mahir mengaji Alquran ini, mengelola tabloid Arumnews.com dan beberapa penerbitan lainnya. Dunia pers tidak ditinggalkannya sama sekali.
6. Dr. Arif Ardiansyah
Sosok yang akhir-akhir ini hobi touring dengan sepeda motor keliling berbagai daerah, ini adalah mantan Wartawan Majalah Tempo dan Koran Tempo di Sumsel. Saat ini lulusan Universitas Udayana Bali ini, berkerja sebagai Dosen di Stisipol Palembang. Dia meraih gelar Doktor di Universitas Indonesia.
7. Dr Muslimin
Sosok satu ini adalah Direktur Utama (Dirut) Sumatera Ekspres Grup (SEG) Sumatera Selatan (Sumsel), Rakyat Bengkulu Grup (RBG) Bengkulu.
Sementara itu, puluhan wartawan lainnya di Palembang khususnya sudah bergelar Master (Program S2) dan kalau S1 sudah tak terhitung lagi. Selamat Hari Pers Nasional di Medan, Sumatera Utara. (*)
Editor : Aspani Yasland
