OPINI

Islam Memberikan Kedudukan yang Teramat Mulia kepada Sosok Ibu

Oleh Hadaina

Pelajar Indonesia

Menetap di Hungaria

Email : hadaiandriani@gmail.com

MAKLUMATNEWS.com, Palembang — BERPIKIRLAH sebelum berperan. sebuah kalimat yang sangat akrab di telinga kita.

Bermakna dan nasihat diri supaya tetap berjaga- jaga.

Belum lama, seseorang influencer mendapatkan hujan kritik sehabis mengajak anaknya yang berumur 5 bulan bermain jet ski serta ATV.

Sontak, unggahan di akun media sosialnya banjir kritikan warganet.

Mereka memperhitungkan yang dicoba sang artis tidak pantas dicoba serta dicontoh. Si artis juga membagikan klarifikasi serta berkata si anak kian aktif serta dapat merangkak mengambil mainan sehabis peristiwa tersebut.

Warganet juga menuding si influencer tengah mengeksploitasi anak demi konten.

 

Ladang Cuan

Perilaku waspada serta mawas diri mestinya jadi perihal yang harus dipunyai untuk pesohor, artis, influencer, maupun content creator.

Sayangnya, kewaspadaan itu kerap dikalahkan dengan kegiatan dunia maya yang dikala ini beranjak jadi ladang cuan.

Banyak pesohor baru yang terkenal lewat media sosial Instagram, YouTube, ataupun TikTok. Mereka berlomba membuat bermacam-macam konten dengan bermacam tujuan.

Ada yang mau mengedukasi warga, terdapat pula yang semata-mata meningkatkan jumlah pemirsa serta follower dengan menunjukkan perihal yang berbeda.

Dari konten ekstrem sampai yang membahayakan nyawa, seluruh dicoba supaya viral serta populer.

Apapun digilas meski harus bertaruh nyawa.

Tidak sering kita jumpai konten berisiko sampai sang pembentuk konten meregang nyawa. Terkadang pula, demi mengejar popularitas, anak juga kena imbas.

Mereka yang tengah menikmati puncak popularitas seolah kurang ingat diri.

Dorongan eksistensi rela menjadikan diri serta keluarganya terekspos secara terbuka. Apalagi, anak dapat jadi korban eksploitasi guna meramaikan konten vlog kepunyaan orang tuanya.

BACA JUGA  Gesah Kito (6) : Kun Fayakun 

Inilah arus kehidupan sekuler yang begitu mendewakan modul. Mereka yang mau tenar mengabaikan prioritas demi popularitas.

Mereka berharap diketahui, pada kesimpulannya tenggelam dengan jebakan“ viral” sampai berbuat di luar nalar.

Ujung dari seluruh perihal ini tidak lain meraih cuan sebanyak mungkin..

 

Peran Ibu

Memandang pola asuh influencer yang mengajak balita 5 bulan bermain jet ski pasti mengusik naluri para bunda.

Normal bila si influencer dicecar serta dikritik habis- habisan. Alasannya, aksi tersebut memanglah tidak bisa dibenarkan, terlebih dia malah berlagak denial dengan berdalih gerak si anak jadi lebih aktif.

Mengutip halaman Jet Drift, mayoritas negeri tidak mempunyai batas formal buat penumpang jet ski. Tetapi, dimensi badan anak sangat berarti di kala hendak terletak di atas jet ski.

Pada intinya, bayi belum terkategori nyaman buat turut bermain jet ski walaupun bersama orang tuanya, sebab dimensi tubuh yang belum mencukupi.

Begitu juga dengan ATV yang resiko bahayanya tidak kalah dengan jet ski.

Menurut panduan American Academy of Pediatrics (AAP), anak di dasar umur 6 tahun tidak diperbolehkan untuk me ngendarai ATV. (Liputan6, 6- 1- 2023)

Di sinilah peran dan kedudukan berarti seorang Ibu. Dia merupakan orang awal yang berikan rasa nyaman serta aman untuk anak. Dia pula yang jadi perisai untuk keselamatan anak.

Ingatlah, statusmu merupakan harimaumu!

Kontenmu adalah pengingat amalmu.

Gimana bila konten yang terbuat setelah itu ditiru banyak orang serta nyatanya berisiko untuk mereka?

Seorang figur publik mestinya lebih hati-hati dalam berbuat. Sepatutnya dia berikan bimbingan serta inspirasi yang menularkan kebaikan serta kebermanfaatan untuk warga, bukan menginspirasi warga melaksanakan aksi yang membahayakan diri serta orang lain.

BACA JUGA  Palestina Urusan Kita

 

Tuntunan Islam

Ibu adalah sosok yang mulia sepanjang hayat. Ialah tempat utama dan pertama mencetak generasi berkualitas.

Ibu ideal tidak sekadar mengandung, melahirkan, menyusui, dan memberi makan, melainkan ibu harus mumpuni dalam memberikan pengasuhan dan pendidikan kepada anak-anaknya.

Selain kecukupan jasmani dan fisik, seorang ibu wajib mendidik anaknya dengan menanamkan akidah Islam yang kuat dan membiasakan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya.

Menjadi ibu bukanlah aktivitas coba-coba.

Oleh karenanya, para ibu dan calon ibu wajib membekali diri mereka dengan pemahaman Islam yang benar.

Dengan peran strategis ini, Islam memberikan perhatian besar bagi keberlangsungan generasi.

Islam memberikan kedudukan mulia pada para ibu. Mereka adalah pencetak dan pendidik generasi. Kuat lemahnya generasi mendatang terletak di pundak para ibu.

Seperti dikatakan oleh Imam Syafi’i, ada kesabaran dan keuletan seorang ibu di belakang kemasyhurannya.

Selain itu, Islam hanya membolehkan para ibu bekerja, bukan mewajibkan. Kewajiban memberi nafkah ada pada suami.

Dengan begitu, para ibu tidak perlu memikirkan cara memenuhi kebutuhan keluarga.

Hasilnya, ibu bisa konsisten memikirkan mendidik anak dan mengurusi rumah tangga suaminya.

Oleh karenanya, adanya pemanfaatan peran strategis ibu yang hanya mengedepankan materi perlu dikritik.

Jangan sampai negara hanya memperhatikan satu peran ini, tetapi mengabaikan peran lainnya, bahkan yang utama. (*/Islampos.com)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button